Apa Sih yang Kita Cari di Dunia ini?

Kalau jawaban jujur sih, tidak ada. Tidak ada yang kita cari di dunia ini, melainkan Allah yang memberikannya, kadang bahkan tanpa kita effort sama sekali.

Pertanyaan ini sering muncul dalam benak kita, terutama saat kita menghadapi berbagai tantangan dan cobaan hidup. Kalau kita menjawab dengan jujur, sebenarnya tidak ada yang kita cari di dunia ini. Semua yang kita miliki, yang kita raih, bahkan yang kita impikan, sejatinya adalah pemberian dari Allah. Kadang, hal-hal tersebut datang kepada kita tanpa usaha yang berarti dari pihak kita.

Dalam pandangan yang lebih mendalam, dunia ini adalah tempat persinggahan sementara. Apa yang kita miliki di dunia ini hanyalah titipan yang sewaktu-waktu bisa diambil kembali oleh Sang Pencipta. Kekayaan, kekuasaan, kebahagiaan, dan kesuksesan semuanya adalah bentuk ujian dan nikmat dari Allah yang harus kita syukuri dan manfaatkan dengan sebaik-baiknya.

(Nah lo)

Realitas Pencarian Manusia

Secara umum, manusia cenderung mencari beberapa hal berikut dalam hidup mereka:

1. Pengakuan

  • Kebutuhan akan Penghargaan:
    Manusia secara alami menginginkan pengakuan dari orang lain atas prestasi, kerja keras, dan keberhasilan mereka. Pengakuan ini memberikan rasa pencapaian dan kepuasan diri.
    • Pengakuan memberikan validasi terhadap usaha dan pencapaian kita, membantu meningkatkan harga diri dan motivasi.”

2. Uang

  • Keamanan Finansial:
    Uang dianggap sebagai alat untuk mencapai keamanan dan kestabilan dalam hidup. Dengan uang, kita bisa memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan.
    • Keamanan finansial adalah fondasi untuk membangun kehidupan yang stabil dan sejahtera.”

3. Ketenaran dan Popularitas

  • Kepuasan Sosial:
    Banyak orang mengejar ketenaran dan popularitas sebagai cara untuk mendapatkan pengakuan sosial dan validasi dari masyarakat.
    • Ketenaran dan popularitas dapat memberikan akses ke peluang baru dan meningkatkan pengaruh sosial.

4. Jabatan dan Kedudukan

  • Status Sosial:
    Mendapatkan jabatan atau kedudukan tinggi di tempat kerja atau masyarakat memberikan rasa pencapaian dan meningkatkan status sosial seseorang.
    • Jabatan tinggi sering kali dihubungkan dengan kekuasaan, pengaruh, dan penghargaan.

5. Ketenangan dan Kenyamanan

  • Kedamaian Batin:
    Pada akhirnya, yang banyak dicari manusia adalah ketenangan dan kenyamanan dalam hidup mereka. Ini bisa berarti kedamaian batin, kebahagiaan, dan kebebasan dari stres atau kekhawatiran.
    • Ketenangan dan kenyamanan adalah inti dari kesejahteraan dan kebahagiaan manusia.

Tujuan Akhir Apa yang Kita Cari di Dunia

Sebagai manusia, mengejar hal-hal seperti pengakuan, uang, ketenaran, dan jabatan adalah hal yang normal dan wajar. Namun, jika kita melihat lebih dalam, tujuan akhir dari semua pencarian ini sering kali adalah ketenangan dan kenyamanan.

  1. Menghindari Ketidaknyamanan:
    • Banyak dari kita sebenarnya mencari kenyamanan dalam bentuk menghindari orang atau situasi yang tidak kita sukai atau yang membuat kita tidak nyaman.
    • Menghindari situasi yang tidak menyenangkan adalah bentuk perlindungan diri dan upaya untuk menjaga kesejahteraan emosional.”
  2. Mencapai Ketenangan Batin:
    • Ketenangan batin adalah keadaan di mana kita merasa damai dan puas dengan diri sendiri dan kehidupan kita. Ini sering kali menjadi tujuan utama yang, sayangnya, tersembunyi di balik pencarian akan hal-hal duniawi.
    • Ketenangan batin memungkinkan kita untuk hidup dengan damai, terlepas dari keadaan eksternal.”

Kesimpulan KEP NKRI One

Pada akhirnya, pencarian manusia di dunia ini sering kali bermuara pada keinginan untuk menemukan ketenangan dan kenyamanan.

Meskipun kita mungkin mengejar berbagai tujuan seperti pengakuan, uang, ketenaran, jabatan, dan status sosial, tujuan akhir dari semua ini adalah untuk mencapai kedamaian dan kesejahteraan dalam hidup kita. Dengan memahami ini, kita bisa lebih bijak dalam menjalani hidup dan mengejar tujuan yang benar-benar penting bagi kesejahteraan kita.

Kita Cari Ridha Allah (lol)

Mencari ridha Allah dan beribadah dengan ikhlas adalah tujuan utama kita.

Semua aktivitas duniawi, jika diniatkan untuk mencari ridha Allah, akan bernilai ibadah (TD:termasuk main game?”).

Ketika kita bekerja, belajar, atau melakukan kebaikan, niatkan semua itu sebagai bentuk pengabdian kepada-Nya.

Dengan begitu, hidup kita akan lebih bermakna dan terarah. :
Lebih kalem, tidak makan orang, tidak mukul orang sembarangan, mengendalikan emosi dengan baik, duduk manis di pojokan, dan tidak membuat kerusakan yang tidak perlu. (lol)

Tentang Ridha Allah

Kenapa harus mencari ridha Allah, kenapa gak mencari ridho rhoma, saja, lebih mudah dilihat, ditemui, dan dirasakan (lol)?

karena ridha Allah itu absolut, itu hanya punya Allah, yang menetukan kita masuk surga atau neraka, yang menentukan kita hidup atau mati, sehat atau sakit, nangis atau ketawa, miskin atau kaya, enak dilihat atau enak disambit,
sementara ridho rhoma suka pakai narkoba dan hanya manusia biasa.

Ridha Allah adalah tujuan utama yang diinginkan oleh setiap hamba Allah dimanapun dia berada, di dunia, di akhirat, maupun yang tergantung di antara langit dan bumi.

Mendapatkan ridha Allah berarti mendapatkan cinta, persetujuan, dan berkat-Nya, yang pada akhirnya membawa kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat.

Berikut ini adalah beberapa ayat Al-Qur’an dan hadits yang menjelaskan pentingnya mencari ridha Allah dan cara untuk mencapainya:

Ayat Al-Qur’an tentang Ridha Allah

  1. Surah Al-Baqarah (2:207):
    Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya“.

    Ayat ini menggambarkan pentingnya mengorbankan diri dan berusaha dengan sungguh-sungguh dalam mencari ridha Allah.
  2. Surah Al-Imran (3:162):
    Apakah orang yang mengikuti keridhaan Allah sama dengan orang yang kembali membawa kemurkaan dari Allah? Tempatnya ialah neraka Jahanam; dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.

    Ayat Al-Quran ini menekankan bahwa orang yang mencari ridha Allah akan mendapatkan balasan yang baik, sementara mereka yang mendapatkan kemurkaan Allah akan mendapatkan balasan yang buruk.
  3. Surah At-Taubah (9:72):
    Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga ‘Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.

    Sementara, ayat Quran ini menunjukkan bahwa ridha Allah adalah anugerah terbesar yang dapat diterima oleh seorang mukmin, bahkan lebih besar dari nikmat surga itu sendiri.

Hadits tentang Ridha Allah

  1. Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim:
    Nabi Muhammad SAW bersabda,
    Sesungguhnya Allah ridha terhadap kalian dalam tiga perkara dan benci terhadap kalian dalam tiga perkara:
    Dia ridha kalian beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, kalian semua berpegang teguh kepada tali agama Allah dan tidak bercerai-berai, serta kalian saling menasihati kepada orang yang Allah berikan kepadanya kekuasaan atas urusan kalian.
    Dan Dia benci kepada kalian tiga perkara: katanya dan katanya (gosip), banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta.

  2. Hadits Riwayat Tirmidzi:
    Nabi Muhammad SAW bersabda,
    Barangsiapa yang ridha dengan Allah sebagai Rabb-nya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai Rasul-Nya, maka dia akan merasakan manisnya iman.

Cara Mencapai Ridha Allah

  1. Ketaatan kepada Allah:
    Melakukan semua perintah Allah dengan dengan ikhlas , tidak bersungut-sungut, misuh-misuh, apalagi mbanting barang.
  2. Menjauhi Perbuatan Syirik:
    Menjaga kemurnian tauhid dengan tidak menyekutukan Allah dengan apapun.
  3. Berpegang Teguh pada Tuntunan Agama yang Benar:
    Banyaknya kelompok, golongan, dan ajaran agama yang, ehem, sesat, tentunya banyak membuat manusia bingung, tapi kita tidak boleh seperti itu, jadikan Al-Quran (plus kitab Allah lainnya) dan Hadits, sebagai tuntunan hidup untuk senantiasa berjalan di jalan yang diridhai Allah.
  4. Berbuat Baik kepada Sesama:
    Ingat, di akhirat nanti ada kemungkinan adanya manusia yang menunjuk kita, jadi kita tidak boleh berbuat jahat, sombong, dan/atau malah menganiaya manusia tanpa alasan yang benar (kita akan punya waktu yang panjang dan mungkin tidak terbatas di sini).

    Saling menasihati dalam kebaikan dan menjaga hubungan baik dengan orang lain.
  5. Menjaga Akhlak yang Baik:
    “…berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
    (Q.S. Al-Qasas: 77)

    Singkat, padat, dan jelas, pesan, saran dan perintah Allah di ayat itu.

    Walaupun kamu malas, males banget lihat muka jongkok (unsightly), tapi kamu harus berlaku baik, berbuat baik (kalo bisa), dan senantiasa setidaknya ramah kepada orang lain.

Sudah?

Kayaknya sudah ya, lumayan juga gw kena ceramah pagi ini, dan ini saya share ke kalian agar, siapa tahu bermanfaat.

Terima Kasih atas kunjungan dan komentarnya di NKRI One

Most Read
Scroll to Top