Dalam banyak agama dan budaya, berbohong dianggap sebagai perilaku yang tidak etis dan dilarang. Dalam Islam, larangan untuk berbohong bukan hanya didasari oleh alasan moral semata, melainkan juga berdasarkan ajaran yang tercantum dalam Al-Quran dan Hadits. Mari kita pelajari kenapa bohong itu dilarang di dalam artikel yang disusun admin NKRI One ini.
Pengaruh Bohong terhadap Otak
Ketika seseorang berbohong, otak harus bekerja ekstra keras untuk menyusun cerita yang tidak benar dan mempertahankannya. Ini memerlukan energi mental ekstra dan dapat menyebabkan kebingungan.
Dengan sering berbohong, seseorang sebenarnya melatih otaknya untuk menerima ketidakbenaran sebagai kenyataan, yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan kognitif untuk membedakan kebenaran dengan kebohongan.
Dampak Bohong pada Kesehatan Emosional
Berbohong dapat merusak hubungan antarmanusia. Ketika kebohongan terungkap, kepercayaan yang telah dibangun bisa hancur dalam sekejap. Hal ini tentu saja dapat mengikis rasa empati dan menyebabkan keretakan dalam hubungan interpersonal.
Ketika anda tidak mengatakan kebenaran, jika anda adalah orang yang benar, anda akan merasakan rasa ketidaktenangan dan merasa waswas setiap hari.
Dasar Hukum Larangan Bohong dalam Islam
Islam sangat menekankan pentingnya kejujuran. Jadi ketika saya melihat orang Islam berbohong, “program di kepala saya” awalnya sangat sulit mencerna alasan mereka melakukannya sampai saya menemukan solusi mudah untuk mengkategorikan orang Islam yang hobi bohong,
Karena larangan bohong itu ada di dalam Al-Quran dan Hadith, itu adalah larangan yang bersifat absolut bagi saya, dan bagi siapapun yang merasa Allah adalah Tuhannya.
Larangan Bohong dalam Al-Quran
Dalam Al-Quran, Allah berfirman:
Surah Al-Baqarah (2:42):
“Dan janganlah kamu campur adukkan kebenaran dengan kebatilan, dan janganlah kamu sembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahuinya.”
QS. An-Nahl: 116
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta: ‘Ini halal dan ini haram’, untuk mengada-adakan kebohongan atas nama Allah.
Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan atas nama Allah itu tidak akan beruntung.”
Sayangnya larangan bohong dalam surah An-Nahl ayat (116) justru lebih sering dilakukan oleh para “ahli agama” yang hapal banyak surat di Al-Quran dan menyatakan dirinya sebagai ahli, namun sering mengharamkan yang halal, dan menghalalkan yang haram, Naudzubillah.
Larangan Bohong dalam Hadits
Dalam Hadits, Rasulullah SAW bersabda:
“Tanda seorang munafik ada tiga:
Jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia mengingkarinya, dan jika dipercaya ia mengkhianati.”
(Mutafaqun ‘alaih: Riwayat al-Bukhari no. 33 dan Muslim no. 59).
“Awaslah kalian dari berbohong, karena berbohong itu membawa kepada kefasikan dan kefasikan itu membawa kepada neraka.
Seseorang terus-menerus berbohong dan berusaha berbohong hingga ia dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.”
(Riwayat al-Bukhari no. 6094 dan Muslim no. 2607).
“Siapa yang memiliki empat sifat berikut maka ia adalah seorang munafik sejati, dan barangsiapa yang memiliki salah satu dari keempat sifat tersebut maka ia memiliki sifat munafik hingga ia meninggalkannya, yaitu:
jika dipercaya ia mengkhianati, jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia mengingkarinya, dan jika bertengkar ia berlaku fasik (melampaui batas).”
(Riwayat al-Bukhari no. 33 dan Muslim no. 58).
Kesimpulan NKRI One: Bohong itu Dilarang
Bohong bukanlah perilaku yang sepele. Selain dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, berbohong juga merupakan perilaku yang dilarang dalam ajaran Islam. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap aspek kehidupan.
Kebayang nggak, jika semua orang berkata jujur, maka Indonesia akan menjadi negara maju dalam waktu yang singkat, tidak ada lagi korupsi, tidak ada lagi kolusi, dan tidak ada lagi pengkhianat bangsa.
Tapi itu adalah dunia yang ideal dan tidak mungkin terjadi di masa sekarang, karena tujuan diciptakannya dunia adalah menyaring yang baik dan menjaring yang buruk.
Ini yang saya senangi, karena mereka yang buruk itu, tidak dipaksa melakukan dosa, kesalahan, dan/atau perbuatan melawan hukum Allah, tapi mereka melakukannya dengan sadar dan atas pilihan sendiri (voluntary), karena itu mereka yang suka bohong, memang pantas untuk dijadikan bahan bakar neraka.
Penjara Indonesia akan penuh jika semua orang berkata jujur, hahahahaha, Salam NKRI One.