Saya tidak suka ketika saya sadar dan merasa mengerjakan sesuatu yang tidak berguna, menghabiskan waktu di dunia hanya untuk bertahan hidup. Ketika saya memikirkan semua itu, saya menyadari bahwa murah sekali waktu kita dibayar, sementara setan berpesta pora menyengsarakan rakyat Indonesia, saya tidak bisa menjahili mereka.
Dai cerita teman yang mengerjakan pekerjaan sepele tapi dibayar 40 juta di luar negeri, sepertinya keputusan saya untuk pergi ke luar negeri dulu adalah keputusan yang tepat, tapi saya “ditangkap” ketika saya mau berpamitan ke orang tua saya, karena saya sudah tidak mau berada di Indonesia lagi.
Indonesia Lebih Besar dari Korea
Pernah saya iseng menghitung luas wilayah Korea Selatan dan membandingkannya dengan wilayah Indonesia, ternyata luas wilayah negara korea yang terkenal maju itu tidak jaiuh berbeda dibandingkan provinsi Sumatera Selatan, tapi ekonominya maju luar biasa.
Tapi walaupun negara Korea hanya mempunyai wilayah kecil, pendapatan per kapita penduduknya rata-rata sekitar Rp 832 juta (delapan ratus tiga puluh dua juta) per tahun, sedangkan di Indonesia, nggak usah kita bahas lah ya, sejauh ini saya belum melihat adanya usaha untuk menaikkan taraf hidup orang banyak, yang ada nego-nego sama pengusaha yang biasanya membekingi oknum poli-tikus yang terus menggerogoti bangsa ini.
Saya sudah melihat sendiri bagaimana kebijakan negara bisa diubah karena permintaan satu individu dan/atau badan.
Waktu Kita Dibayar Lebih di Luar Negeri
Saya dulu seringkali bisnis kecil-kecilan iseng-iseng berhadiah dengan orang luar negeri dan mendapatkan keuntungan luar biasa banyak dibandingkan gaji saya yang lebih rendah dari UMR (Upah Minimum Regional).
Namun hati nurani saya juga berkata, kalau kita tidak membuat sedikit usaha untuk mencerdaskan bangsa, maka bangsa ini akan hancur, dan kita tidak mau Indonesia hancur menjadi negara gagal.
Contoh Waktu Kita Dibayar Lebih
Apakah anda tahu harga artikel di Indonesia dibandingkan dengan luar negeri? Jika anda tidak tahu, saya beritahu angka yang saya dapatkan dari pengamatan saya.
Di luar negeri, satu artikel yang anda buat dihargai minimal $ 10 (sekitar seratus lima puluh ribu rupiah), sedangkan di Indonesia, kemarin ada yang menawarkan Rp 2000 per artikel, ya, sama dengan biaya parkir. Jadi ketika anda membuat artikel dan ingin membeli minuman, lalu bayar parkir, berarti anda rugi waktu, tenaga, dan uang.
Karena itu saya memilih untuk, walau tidak dibayar, mengetik di sini, setidaknya jika suatu saat situs NKRI One ini mulai dikenal banyak orang, akan ada banyak artikel yang bisa dibaca dan (mungkin) bermanfaat.
Tidak Mungkin di Indonesia Saja
Setelah punya istri dan dianugerahi anak, saya sadar bahwa sefrustasi apapun anda dengan Indonesia, ini adalah tanah air kita, jika rakyat Indonesia terus-terusan dibodohi oleh para tikus yang maling Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maka bangsa kita tidak akan pernah maju, bahkan bisa jadi negara tertinggal, walaupun sebenarnya kita adalah negara kaya.
Tapi saya juga sadar, bahwa di Indonesia, kreatifitas dan kepintaran anda tidak akan dihargai dengan pantas, karena yang disukai di Indonesia adalah “yes man” yang akan melakukan apapun untuk rupiah, di luar baik buruknya, di luar halal atau haramnya, dan kadang di luar nalar karena melanggar hati nurani.
Oleh sebab itu, walaupun kita sedikit banyak akan membantu mencerdaskan kehidupan bangsa, tapi fokus usaha kita harus di luar negeri, karena dolar dan mata uang asing, akan membantu meringankan beban Indonesia yang butuh devisa untuk mengatrol nilai tukar rupiah (mata uang Indonesia).
Kesimpulan NKRI One
Kesadaran bahwa waktu dan tenaga kita seringkali dibayar dengan harga yang sangat murah bisa menjadi motivasi untuk mencari perubahan. Melalui pencarian kesempatan baru dan pengembangan diri, seseorang dapat menemukan jalur hidup yang lebih memuaskan dan mendapatkan penghasilan yang jauh lebih baik.
“Ya Allah, kalau saya tetap di sini, saya tidak akan bisa membantu banyak orang, terutama tunas-tunas muda, yang kadang terinjak, layu, dan rusak sebelum berkembang”.
Moral mulai rusak dimana-mana, jika kita tidak cepat bertindak, maka bangsa Indonesia mungkin hancur sebelum Dajjal bebas.
Artikel ini menyediakan pandangan tentang pentingnya menghargai waktu dan tenaga diri sendiri, serta langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencari kepuasan dan pengakuan yang lebih besar dalam pekerjaan. Informasi ini berguna bagi siapa saja yang merasa undervalued di tempat kerja dan mencari cara untuk menemukan peluang yang lebih memuaskan.