Sikap sabar dan pasrah terhadap takdir Allah

Dua sifat penting dalam ajaran Islam yang berkaitan dengan cara seorang Muslim menghadapi kehidupan adalah kesabaran (sabar) dan pasrah (tawakal) kepada takdir Allah. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana kedua sifat ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan mengapa sifat-sifat itu penting dalam keimanan Islam.


Menjaga Kesabaran dan Pasrah dalam Islam

Dalam Islam, kesabaran dan pasrah kepada kehendak Allah dianggap sebagai bagian dari keimanan yang kuat dan cara untuk mencapai ketenangan jiwa dalam menghadapi ujian dan kesulitan.

Firman Allah dalam Surah At-Taubah (9:51):
“Katakanlah:
“Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami.
Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.”
(Q.S. At-Taubah: 51)

Sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadis:
“Sesungguhnya kebesaran pahala itu tergantung pada besarnya ujian. Dan sesungguhnya Allah SWT apabila mencintai suatu kaum, Dia akan mengujinya.
Barangsiapa ridha, maka baginya keridhaan, dan barangsiapa marah, maka baginya kemarahan.”
(HR. Tirmidzi no. 2396, ia menyatakan hadits ini hasan)

Kesabaran (Sabar)

Dalam Islam, dan keimanan kepada Allah, sabar adalah resep utama dalam menjalani kehidupan. Saya pun kalau tidak “dirantai” Allah akan melakukan banyak kerusakan yang mungkin tidak bisa diperbaiki.

Karena itu saya hanya bisa bersabar menanti keputusan selanjutnya.

  1. Menghadapi Ujian:
    Kesabaran adalah ketahanan mental dan spiritual dalam menghadapi ujian, kesulitan, atau rasa sakit.
  2. Bukan berarti Pasif:
    Kesabaran dalam Islam tidak berarti pasif atau menyerah pada keadaan; ini tentang mempertahankan sikap positif dan tetap melakukan usaha terbaik.

Pasrah (Tawakal) kepada Allah

Jika Allah tidak menghendaki saya lepas dari “rantai” ini, maka saya tidak bisa apa-apa.

Dalam posisi saat ini, setan level biasa saja bisa mengganggu saya dengan mudah, dan saya hanya bisa menyaksikan kerusakan dunia saja.

  1. Percaya pada Rencana Allah:
    Pasrah atau tawakal berarti meyakini sepenuhnya bahwa Allah memiliki rencana yang lebih baik, bahkan ketika keadaan tampak sulit atau tidak menguntungkan.
  2. Bekerja Sambil Berdoa:
    Pasrah kepada takdir Allah bukan berarti berhenti berusaha. Sebaliknya, Islam mengajarkan untuk tetap berusaha sambil berdoa dan percaya pada kehendak-Nya.

Walaupun menonton kerusakan manusia dan dunia ini sebenarnya menghibur juga, tapi insting saya untuk menyelamatkan/menolong orang lain kadang membuat saya lupa bahwa saya sedang “dikurung”.

Karena kita sering menghakimi tanpa melihat atau mendengar penjelasan dari 2 (dua) belah pihak.

Ini adalah kesempatan untuk belajar dan melihat, dan sebenarnya menyenangkan juga ketika tidak mempunyai tanggung jawab atau tugas untuk menolong orang lain, Alhamdulillah.

Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

Penerapan sabar dan tawakal dapat terlihat dalam berbagai aspek kehidupan seorang Muslim.

  1. Menghadapi Masalah:
    Dalam menghadapi masalah, baik kecil maupun besar, sikap sabar dan pasrah membantu mengurangi kecemasan dan stres.
  2. Dalam Relasi Sosial:
    Kedua sifat ini membantu dalam menjalin hubungan sosial yang lebih harmonis, menghindari konflik dan ketegangan.

Role Model Sabar

Siapa role model saya yang paling tepat untuk belajar mengenai kesabaran dalam hidup?

Sebenarnya contoh terbaik adalah Rasulullah SAW, namun saya yang mempelajari hampir semua sifat Beliau, agak susah menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena terlalu “wah” sabarnya.

Ini berubah ketika saya menemukan Lioness dalam hidup saya, Queen Card.

Dia mempunya semua spec untuk ganas,

  1. Bintangnya (Memang) Leo
    Di antara zodiac, manusia berbintang Leo, biasanya paling ganas (brutal) di antara semua bintang zodiac.
    Tapi untungnya saya, Virgo, penakluk semua bintang (kecuali lagi males).
  2. Anak Pejabat
    Saya sebenarnya malas berhubungan dengan pejabat dan menjalin hubungan dengan anak pejabat, tapi saya baru tahu fakta ini setelah saya dan keluarga melakukan prosesi “lamaran”.
    Jika anda pikir saya bisa kabur setelah prosesi lamaran, maka mungkin anda melupakan fakta bahwa saya bisa saja sudah tidak bernapas lagi di dunia ini.
  3. Pendidikan TInggi
    Saya senang sekali melihat orang pintar yang rajin, karena saya bukan termasuk orang yang rajin dan tekun.
    Gelar banyak dan pendidikan tinggi adalah bukti kepintaran, kerajinan, dan ketekunan seseorang.
  4. Pangkat Tinggi
    Di lingkungan kerjanya, istri saya, yang dulunya saya kira honorer/anak magang ini, ternyata termasuk dalam kategori pangkat tinggi, LoL.
  5. Cantik Full
    Jika diperhatikan, istri saya ini cantik,bibirnya merah alami dan matanya besar natural.
  6. Putih Bener
    Saya mempunyai beberapa teman Cina dan Istri saya temannya hampir semuanya berasal dari etnis chinese, tapi soal putih, dia tidak kalah dari mereka.
  7. Pintar
    Orang yang paling pintar di dunia ini adalah orang yang tidak mengkhianati saya, karena dengan begitu, saya tidak punya alasan untuk mengkhianatinya juga, hahaha.
    Selain itu, walaupun bukan pendendam, tapi saya biasanya “ingat”.
    Namun demikian saya tidak akan melakukan hal yang keji atau brutal, karena Allah mengawasi saya 24/7.

dan pada kenyataannya, dia memang ganas, namun bisa sabar di depan saya (this why I think of her as the best human on earth), walau saya banyak mendengar rumor tentang dirinya, baik sebelum menikah, maupun setelah menikah dan punya anak.

Manfaat Spiritual dan Psikologis

Sebenarnya kalau kita sabar dan pasrah, kita menjadi lebih tenang dan tidak terganggu dengan perputaran dunia dengan segala chaos yang terjadi di dalamnya.

  1. Ketahanan Emosional:
    Kesabaran dan pasrah membantu dalam mengembangkan ketahanan emosional dan mental.
  2. Ketenangan Jiwa:
    Dengan bersabar dan pasrah, seseorang mampu mencapai ketenangan dan kedamaian batin.

Kesimpulan NKRI One: Sabar dan Pasrah

Kesabaran dan pasrah kepada takdir Allah adalah dua sifat yang sangat dihargai dalam Islam, memberikan kekuatan dan ketenangan dalam menghadapi kehidupan. Keduanya mengajarkan umat Muslim untuk tetap tenang dan terus berusaha dalam menghadapi tantangan, sambil meyakini bahwa Allah memiliki rencana yang lebih baik untuk setiap kesulitan yang dihadapi.

Jangan lupa tujuan utama kita dan melupakan jati diri kita sebagai hamba Allah.

Terima Kasih atas kunjungan dan komentarnya di NKRI One

Most Read
Scroll to Top