Benerin yang Kanan, Malah yang Kiri Rusak (KEP Fixer: TWS Edition)

Benerin yang Kanan, Malah yang Kiri Rusak (KEP Fixer: TWS Edition)

Berawal dari sebuah insiden kecil, TWS favorit KEP terjatuh.

Hasilnya?
TWS sebelah kanan tidak bisa charging (tidak bisa dicas).

Sebagai pribadi yang selalu penasaran dan kadang iseng, KEP tertarik untuk berusaha memperbaikinya dan memutuskan untuk membongkar TWS tersebut.

FYI, KEP punya lima TWS lain yang nganggur, tapi anehnya, dia suka banget sama yang ini.
Kenapa?
Mungkin karena suaranya bagus, pas ditelinga.
Atau mungkin cuma karena yang terbaru saja (hahaha).


Misi Dimulai: Bongkar TWS Sebelah Kanan

Awalnya, KEP fokus pada TWS sebelah kanan yang no charging.
Setelah hampir dua jam bongkar pasang, dia menemukan biang keroknya:

  • Magnet di dalam TWS copot dan malah nempel di bagian mesin.

Solusi:

  1. Mulai usaha ngambil magnet itu.
  2. Gunakan segala alat yang bisa dia gunakan termasuk alat dari Tuhan, mulai dari jari telunjuk, kelingking, kuku, hingga peniti yang entah sudah berapa lama nganggur tidak terpakai.

Masalah:

  • Magnetnya terlalu kecil, terlalu licin, dan terlalu nyempil.
  • Dia tidak punya pinset untuk menjangkau magnet itu.

Setelah kesal dan hampir menyerah, akhirnya KEP memutuskan untuk memesan pinset dan lem melalui pengiriman instan.
(Dia memastikan penjualnya bisa melakukan pengiriman instan segera di hari yang sama dan kalau bisa di jam yang sama, LoL)


Sukses di Kanan, Problem Baru di Kiri

Ketika pinset dan lem datang, dia berhasil memperbaiki TWS sebelah kanan.
Magnetnya kembali ke tempat semula, dan charging pun normal.

Victory? Wait for it.

Setelah KEP, merasa puas, dia tiba-tiba melihat TWS sebelah kiri. Dan…

  • Ada kabel yang copot.
    Ngawil-ngawil kayak gak ada masa depan gitu.

Kemungkinan penyebab:

  • Cara membuka TWS-nya yang agak barbar—mungkin karena tadi dia membukanya dengan kasar (TWS yang sebelumnya dia banting biar kebuka, dia kira kerang kali)

Respon KEP:

  • “Aduh, solder gw mana ya?”
  • Setelah diingat-ingat, soldernya hilang waktu dia minta kamar kerjanya dikosongin.
    “Oh iya, gw pernah bilang sama yang ngerapiin kamar, ‘ambil aja kalau gak pantes di sini.’”
    (Ya, bye-bye solder lama, it’s been gone for a very long time, and he’s only just realizing it now.)

Akhirnya, dia memesan solder baru.

Masalah baru selesai?
Belum tentu.


Efek Domino: TWS Baru dan Pengeluaran Tak Perlu

Sebelum solder tiba, KEP sudah merasa lelah dan lapar.
Makanan yang tadi dipesannya sudah dingin karena dia terlalu asik mengutak-utik TWS yang sudah dibongkarnya dengan tanpa pengalaman sebelumnya apalagi sertifikasi (LoL).

Namun, ia tetap gigih memperbaiki TWS yang sebelah kiri.
Apa hasilnya?

  • TWS kanan fix, TWS kiri mati total.

Ironisnya, dia sebenarnya sudah memesan TWS baru dengan model yang sama, hanya beda warna.

  • Tapi karena penasaran dan merasa penasaran sekaligus coba-coba, dia memutuskan untuk tetap memperbaiki TWS itu.

Yang bikin nyesek:

  1. Waktu yang terbuang lebih dari 5 jam.
  2. Biaya pembelian alat-alat baru seperti pinset, lem, dan solder baru yang sebenarnya tidak perlu.
  3. Ayam gepreknya yang masih utuh di meja sejak tadi, sudah mulai malas menyapanya dan mengajaknya makan.

Pelajaran dari Kisah Ini

  1. Kadang beli baru lebih efisien.
    Meskipun memperbaiki barang adalah pilihan yang bijak dan ramah lingkungan, ada kalanya kita harus tahu kapan untuk berhenti.
  2. Kekhawatiran yang tidak perlu.
    Ketika kita terlalu menyukai sesuatu, kadang logika jadi kabur.
    TWS baru yang sudah dipesan mungkin bisa menyelesaikan masalah dalam sekejap.
  3. Kesabaran ada batasnya.
    Bahkan orang sepenasaran KEP akhirnya sadar, bahwa ada batas untuk semua hal, termasuk rasa penasaran.
  4. Makan dulu sebelum ngulik.
    Jangan sampai hobi atau rasa penasaran membuat Anda lupa kebutuhan dasar seperti makan.
    Kasihan ayam gepreknya, sudah manggilin dari tadi untuk dimakan, tapi dikacangin (dicuekin).

Epilog Memperbaiki Barang Rusak

Di akhir hari, KEP tergeletak lelah dengan solder baru di tangannya dan TWS yang akhirnya berhasil dia perbaiki.

Jari tangannya sempat terkena solder panas, untung dia ingat cara pertolongan pertama ketika menyentuh sesuatu yang panas, sehingga kulitnya tidak melepuh.
(Walau tetap sakit juga, hiks)

“Next time, mungkin sebaiknya, kita langsung beli baru aja.” ujar KEP sambil menatap ayam geprek yang akhirnya disantap dalam kondisi dingin.
(Alhamdulillah ternyata masih enak, nasinya aja yang keras)

Tapi, apakah dia akan berhenti mencoba memperbaiki barang?
Rasanya, tidak.

Terima Kasih atas kunjungan dan komentarnya di NKRI One

Most Read
Scroll to Top