Pendahuluan
Istri yang Perawan vs Pelacur Murahan?
Ada sebuah kisah hidup nyata yang bisa jadi refleksi hidup kita semua.
Ketika seorang Hamba Allah (codename: KEP) ditawari setan sebuah barter:
“Tukarlah istrimu yang (kamu dapat saat masih) perawan dengan ratusan wanita cantik—yang sebenarnya hanyalah pelacur murahan.”
Bagi kebanyakan orang, tawaran itu terdengar menggoda.
Namun tidak bagi seorang hamba Allah yang memahami nilai kesetiaan, privilege, dan keunikan.
Ia tersenyum, grinning, and ready to attact the said demon, karena tahu itu bukan sekadar tawaran bodoh, melainkan sebuah penghinaan terhadap Allah dan pemberian Allah.
Note: Tapi sebelum kerusakan (dia menyerang setan) itu terjadi, Allah sudah terlebih dahulu membuatnya mengalami sakit kepala (dan gigi) yang dahsyat, agar dia tidak membuat kerusakan.
Sakitnya seperti apa?
Plus minus, kurang lebih, rasa sakitnya mungkin seperti sakit yang disebabkan oleh fungsi tiara dalam cerita Sun Wu Kong lah.
Limited Edition vs Market Edition
Mari jujur. Apa yang lebih bernilai:
- Barang limited edition, hanya ada satu di dunia,
atau - Barang mass-produce, dipakai banyak orang, bahkan sudah rusak kualitasnya (oversize kk, lol)?
Dalam dunia game, orang akan memilih Legendary Item dibanding Epic Item.
Dalam dunia manusia, KEP lebih memilih satu istri yang (didapatnya dari perawan dan setia) dibanding ratusan wanita cantik bekas laki-laki lain.
Setan boleh menawarkan seratus, seribu, bahkan sejuta “barang second-hand”.
Tapi bagi KEP, legendary item (seperti istrinya) tidak tergantikan.
Nilai Kesetiaan dalam Islam
Kesetiaan adalah pilar pernikahan, hubungan, dan/atau hubungan tanpa status (lol).
Allah berfirman tentang istri kita:
QS. Ar-Rum: 21
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang…”
Kesetiaan itu bukan sekadar fisik, tapi juga emosi dan spiritual.
Orang bisa saja kaya, tampan, atau cantik. Tapi kalau tidak setia? Zero. Worthless.
KEP tahu betul, menukar sesuatu yang original berkualitas dan bermerek dengan barang second-hand murahan bukan hanya kebodohan, tapi juga penghinaan terhadap apa yang Allah sudah anugerahkan (berikan) kepada kita.
Setan Pun Takut
Ironinya, setan yang menawarkan barter itu tidak muncul langsung ke hadapan KEP,
karena dia tahu, walaupun kata (Bang) Iblis, “Saat ini KEP tidak berbahaya (karena dia dirantai Tuhan“, tapi semua setan juga tahu bahwa jika nama dan muka anda dihapal KEP, dia akan mencari anda bahkan ke kerak neraka saat dia dibebaskan Allah dari rantai dan kurungannya.
Jadi dia hanya mengirimkan beberapa “contoh barang” yang akan diberikan untuk KEP, menggodanya secara terang-terangan, yang membuat KEP kagum dan tertawa, karena jika dia orang lain, ini akan langsung “disetujui” dan barter pun terjadi.
Tapi dia bisa “melihat”, dia bisa “merasakan”, dan dia “bisa tahu”, bahwa ini adalah titik dimana dia diuji, dan ujian itu akan terus berlangsung selama dia ada di dunia ini, dimana Iblis (serta anak buahnya) berkuasa.
Karena tidak mau repot, sebenarnya KEP berniat menghancurkan dan “menghilangkan” semua setan yang ada di dunia (Iblis dijamin immortal di dunia sampai Allah menentukan lain).
Dan kalau itu terjadi, maka dunia akan kehilangan esensi dan maknanya sebagai tempat dimana manusia diuji dan digoda,
plus hal itu akan menimbulkan kerusakan dimana-mana.
And that’s exactly why. God kept him “grounded“.
Inilah keunikan hamba Allah.
Dia bisa jadi sangat berbahaya jika dibiarkan tanpa (kontrol/kendali) Allah.
Karena itu Allah memberinya banyak hiburan, kesibukan, dan game (yang menarik untuknya), agar dia tidak terlalu sedih melihat kerusakan yang terjadi di sekitarnya, tidak terpancing untuk mengganggu urusan setan, dan tidak berontak berusaha keluar dari “penjaranya”.
Manusia Biasanya Tergoda oleh Pelacur Murahan (99%)
Mari kita tarik ke realita.
Berapa banyak manusia, terutama laki-laki, yang mengorbankan keluarganya demi perempuan pelacur murahan?
Betapa banyak rumah tangga hancur karena suami yang tidak puas dengan istrinya, lalu mengejar wanita murahan yang sudah pernah dipakai banyak orang.
Padahal Rasulullah ﷺ sudah memperingatkan:
HR. Bukhari dan Muslim
“Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.”
Bukan “wanita murahan”, bukan “pelacur murahan”, bukan “wanita semua orang”, bukan pula “wanita pelampiasan”.
Tapi wanita shalihah—yang menjaga diri, menjaga kehormatan, dan setia kepada suaminya.
Kontrak Hidup yang Sebentar Lagi Habis
KEP sadar, masa kontraknya di dunia ini singkat. (at least itu yang dia percaya)
Mungkin 20 tahun lagi, mungkin kurang. (kalau lebih, dia akan protes ke Tuhan lagi, ngambek beberapa hari, dan nangis kayak gak punya masa depan, walaupun dia punya semua yang diinginkan orang lain).
karena itu. dia berpikir,
“untuk apa dia menyakiti istrinya demi ilusi kenikmatan sesaat?”
Setia itu lebih berat daripada tidak setia,
dan dengan setia, inshaa Allah, dia tidak akan terkena STD (eww, Naudzubillah)
Dia lebih memilih menjalani hidupnya dengan tenang, kalau bisa,
tanpa mengkhianati Allah dan orang-orang yang mencintainya.
Nilai Kelangkaan Seorang Wanita itu lebih Berharga
Ada sebuah nilai yang jarang disadari manusia: privilege of rarity.
KEP lebih menghargai satu istri perawan (walau sekarang enggak lagi lah) yang setia daripada ratusan pelacur cantik yang murahan.
Karena apa yang langka, unik, dan eksklusif, selalu bernilai jauh lebih tinggi daripada sesuatu yang banyak banget.
Analogi sederhana:
- Ferrari yang diproduksi terbatas akan selalu lebih bernilai daripada ratusan Avanza di jalanan.
- Berlian asli kecil tetap lebih mahal daripada sekeranjang kaca imitasi.
Begitu juga istri yang setia.
Irreplaceable.
Perspektif Psikologis
Dari sudut pandang psikologi, memilih “yang murahan” biasanya terjadi karena dorongan hedonisme sesaat.
Itu adalah bentuk pelarian, bukan kebutuhan.
Dan yang lebih parah, pelarian itu sering berujung penyesalan jangka panjang.
KEP sadar betul, setan biasanya bermain di wilayah kelemahan manusia: nafsu.
Oleh sebab itu, dia memilih untuk tetap bertahan, tenang, tidak gampang celamitan, karena tahu: sekali ia jatuh, konsekuensinya bisa menghancurkan segalanya.
Kesimpulan: Tawaran Setan Itu Sengaja Dia Tolak
Pada akhirnya, jawaban KEP sederhana:
“No, it’s not good enough”
(Tidak, itu tidak cukup bagus)
Dia sengaja menjawab begitu, karena tertarik dengan tawaran setan selanjutnya,
dan betul, biasanya “the next one” (godaan selanjutnya), biasanya lebih bagus dari yang sebelumnya.
Tapi, setan boleh menawarkan ratusan pelacur murahan, dan itu menjadi hiburan baginya, untuk bermain-main mengisi waktu every once in a while,
tapi bagi KEP, istrinya unbelieveable dan jauh lebih bernilai.
Dan dia tahu, anugerah Allah tidak bisa digantikan oleh apapun yang ditawarkan setan (for now).
Penutup
Artikel ini bukan sekadar tentang istri, arti dan nilai keperawanan, atau pelacur murahan (pelakor).
Ini tentang kesetiaan, integritas, dan bagaimana kita sebagai manusia harusnya lebih menghargai semua yang dianugerahkan Allah untuk kita.
Bagi sebagian orang, tawaran setan bisa tampak menggoda.
Tapi bagi hamba Allah yang sadar, itu hanyalah insult.
Dan jawaban akhirnya selalu sama:
“No, thank you” (Tidak, terima kasih)