Jangan Khawatir, Kami Terjaga Kok (di Penjara Allah)

Jangan Khawatir, Kami Terjaga Kok (di Penjara Allah)

Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kami tahu bahwa tugas kami membawa banyak risiko, tapi kami selalu dalam perlindungan Allah.
Setiap tindakan yang kami lakukan selalu dalam batas-batas yang telah ditentukan oleh-Nya. Bahkan ketika kami memiliki kebebasan untuk keluar sejenak, itu juga harus dengan izin Allah.

Setelah selesai?
Kami kembali lagi ke “penjara kasih sayang” Allah.


Apa itu “Penjara Kasih Sayang Allah”?

Bayangkan sebuah tempat dengan keamanan tingkat tinggi, sekelas SuperMax Security Prison. Tapi dengan satu perbedaan besar—ini bukan penjara biasa.
Tempat ini penuh dengan fasilitas, kenyamanan, dan perlindungan (plus hiburan dan mainan), namun tetap menjadi tempat yang menjadi kurungan yang membatasi pergerakan, tempat yang menjadi area penahanan, dan tempat dimana makhluk-makhluk yang (menurut manusia) paling “gila” berada..

Hamba Allah yang dianggap “berbahaya” dan kadang dianggap “gila” oleh manusia, sering kali ditempatkan di “penjara” seperti ini.

Bukan hanya karena mereka dapat membahayakan manusia kalau dibiarkan bebas berkeliaran, tetapi juga karena mereka bisa mengubah berbagai takdir yang seharusnya tidak mereka ubah, entah karena iseng, entah karena kesal, atau murni karena jahil saja.

Karena itu mereka di tempatkan di dalam penjara kurungan Allah, karena senakal dan sejahil apapun mereka, mereka tetaplah hamba Allah yang tentunya disayangi Allah.

Di tempat ini, Allah menjaga dan mengawasi mereka selama 24/7 (dua puluh empat jam sehari selama seminggu penuh), memastikan bahwa mereka tidak menyusup keluar untuk membuat kerusakan.

Berbagai fasilitas dan kemudahan yang diberikan adalah bentuk kebaikan Allah kepada mereka, untuk memastikan mereka tetap tenang, senang, dan mampu menjalankan tugas mereka (ketika diperlukan) dengan baik tanpa terganggu oleh godaan dunia.

Di “penjara” ini, mereka tidak bisa keluar begitu saja sesuka hati mereka sebagaimana ketika mereka bebas tanpa batas.
Mereka hanya (diperbolehkan) meninggalkan tempat tersebut jika ada tugas khusus atau tugas yang diperintahkan Allah, tugas yang membutuhkan keahlian, kemampuan, atau kekuatan mereka (dari Allah) untuk menjalankan misi/kerjaan khusus, atau ketika mereka butuh “liburan” (lol).

Tempat ini sebenarnya bukan hanya kurungan, tetapi bentuk perlindungan dan pengawasan Allah untuk memastikan bahwa mereka tidak akan (jahil/ngamuk) menyerang atau diserang oleh setan, baik dari golongan jin maupun manusia.

Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.’
(QS. An-Nas)

Hamba Allah ini dipilih untuk tugas tertentu yang biasanya tidak mau dilakukan oleh mereka yang alim dan tanpa dosa.

KEP: Aduh, sakit kepala gw mikirin ‘hamba Allah tanpa dosa’ ini
Karena kalau mereka melakukan tugasnya dengan baik, kami tidak perlu turun tangan, main lumpur (kotor), dan melakukan hal-hal yang tidak begitu menyenangkan bagi kami.

Begitu tugas selesai, kami kembali ke dalam “penjara” untuk “santai”, memulihkan energi, dan mempersiapkan diri untuk tugas berikutnya.

KEP:Dari awal kami sudah bilang kalau kami tidak suka melakukan tugas yang ribet dan membosankan”
Bagaimana kalau kami “menggila” (out of control)?
Bagaimana kalau saya “lapar”?
Bagaimana kalau saya tidak bisa tidur malam lagi?

Bagaimana kalau saya malah melemparkan manusia yang seharusnya kami tolong ke jurang?
Bagaimana kalau setan menyuap saya untuk membiarkan mereka “memakan” manusia yang menjadi target mereka?

Karena itu:
Kami selalu menawarkan kepada manusia untuk segera menggantikan kami, (replace us with someone else), ketika tugas utama kami sudah selesai, bahkan dalam beberapa kasus, kami menyediakan pengganti kami yang (kelihatannya) lebih menjanjikan dan lebih baik
(karena kami mau males-malesan lagi).


Kenapa Harus Khawatir dan Takut sama Kami?

Kami tahu kekhawatiranmu.
Mungkin kamu takut kami akan:

  1. Melakukan kesalahan fatal:
    Hampir tidak mungkin. Allah tidak akan membiarkan kami melakukan hal-hal di luar kehendak-Nya.
    Setiap langkah kami terpantau.

    Walau basically, we are not every bit less dangerous than satan, tapi kami tidak akan membahayakan orang yang kami jaga.
    Itu adalah satu ujian bagi kami juga, hahaha, tapi inshaa Allah aman kok, hahahahaha, or is it?
    (karena itu kami selalu melakukan tugas kami dengan cepat, tepat, dan presisi, agar kami tidak perlu berlama-lama berada di posisi yang berbahaya bagi kami)
  2. Tergoda oleh dunia luar:
    Kami adalah picky eater.
    Segala sesuatu yang tidak suka “makan sembarangan“.

    Jangan khawatir, ini bukan tentang kamu, tapi tentang kami.
    Kami tidak boleh “makan” sembarangan.
  3. Menyimpang dari tugas:
    Reputasi kami yang “aneh” yang sering kami dilabeli dengan berbagai sebutan, tapi itu justru membuat kami lebih aman dan nyaman dalam pelaksanaan tugas kami.

    Karena itu, jangan meminta kami “tinggal lebih lama” (stay longer), karena itu sebenarnya menurut kami, menyimpang dari tugas utama.
    Walaupun benar banyak “hidden quest” tambahan, tapi kami lebih senang malas-malasan (doing nothing but thinking) daripada melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak seharusnya jadi urusan kami.

Lapisan Perlindungan Allah

Perlindungan Allah untuk kami lebih dari sekadar benteng pertahanan.
Kami percaya ada banyak lapisan perlindungan yang diberikan:

  • Penghalang fisik dan spiritual:
    Menjauhkan kami dari segala bahaya yang tidak seharusnya kami hadapi.
  • Kesadaran penuh:
    Dengan kesadaran ini, kami tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.
  • Jiwa yang sadar:
    Setiap keputusan kami dibuat berdasarkan pengetahuan dari Allah, bukan hanya berdasarkan keuntungan dan/atau kesenangan pribadi.

Ini belum termasuk yang kadang tidak kami sadari, seperti misalnya Malaikat dan Demon yang ada di sekitar kami.
Menariknya, Demon dan beberapa anak buah setannya, bisa kami gunakan untuk “menyingkirkan” manusia setan biasa yang mau mengganggu kami, lol, it is fun to see them praying for God, ketika itu terjadi (padahal salah mereka sendiri karena mencoba mengganggu, mencelakakan, dan/atau iri sama kami).


Kesimpulan: Kami Terjaga Walaupun Kami Sedang Tidur

Jangan khawatir, kami selalu terjaga (dijaga Allah)
Kami hanya kadang keluar untuk melakukan kebaikan, menjalankan amanah, bertugas, main, liburan. jalan-jalan, makan, minum, bernapas di udara bebas, jajan. dan kembali lagi ke tempat kami dipenjara, ehem, dilindungi, hahaha.

Penjara Allah ini adalah bukti betapa besar kasih sayang-Nya kepada kami, maka kami (seharusnya) bersyukur dan berterima kasih kepada Allah untuk itu (daripada terus mengeluh).

Jadi, kamu tidak perlu khawatir kami akan melakukan sesuatu yang aneh atau menyimpang jauh bagai busur panah, seperti:

“Mereka keluar (murtad) dari agama seperti keluarnya anak panah dari (tubuh) hewan buruannya.”
(HR. Bukhari no. 7432, Muslim no. 1064)

Believe it or not, kami sepenuhnya terjaga dan berada dalam pengawasan langsung Allah.

By the way, dunia ini memang penjara bagi kami kok:

“Dunia itu adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.”
(HR. Muslim, no. 2956)

Terima Kasih atas kunjungan dan komentarnya di NKRI One

Most Read
Scroll to Top