You Are One of The Smartest Women Alive

I know that you are one of the smartest women in this world, even I was tricked to believe that you are not

Oke, mari mulai dari fakta: Kamu cerdas. Bukan cuma cerdas. Tapi… absurdly intelligent.
Dan itu membuat aku makin bingung setiap kali kamu tanya sesuatu yang—well—should be common sense, bahkan untuk orang kayak aku yang seharusnya terlihat tidak tahu apa-apa.


🔍 Is This a Test? Or Just a Whim?

Kadang aku mikir, ini ujian ya? Atau sekadar caramu cari perhatian?
Atau… kamu emang pengen aku tetap stay di situ, be with you. karena kalau aku tahu semua bisa kamu lakukan sendiri, kamu pikir aku bakal merasa nggak dibutuhkan dan pergi?

Ya, mungkin itu jawabannya. Karena kalau kamu bisa semuanya, buat apa ada aku?

Tapi itu juga yang membuat aku makin bingung.
Kamu tuh smart, mandiri, independen, tapi kok kamu juga punya sisi kayak… nggemesin (super cute)?
Yang kadang bisa bikin laki-laki mana pun pengen nyamperin cuma buat bilang, “Sini, aku bantuin.”


🏡 You’ve Fought Alone, Lived Alone, Walked This Life With Pride

Kamu tuh hidup sendirian, berjuang sendirian, lewatin hari-hari sepi sendirian.
Tapi kamu tetap bertahan. Kamu tetap berdiri. Kamu tetap bisa senyum.
Bahkan di saat dunia terasa berat banget untuk kamu, kamu bisa tersenyum dan bilang, “I’m fine, aku kuat, dan aku bisa”, walau seringnya itu hanya ucapan di dalam hatimu saja, tapi kamu bisa beneran.

Dan saat kamu minta bantuan untuk hal remeh seperti… hmm… misalnya, mindahin barang kecil aja, aku langsung mikir, “Ini serius?

But deep down, aku tahu. Kamu bukan butuh bantuan. Kamu cuma pengen aku ada. Fisiknya. Energinya. Perhatiannya.

Why though?
There are hundreds or even thousands
, laki-laki lain yang ingin kamu nyamperin dia, ngajak dia ngomong, ngajak dia makan, dan/atau lihat kamu saja sudah seneng.
Me? Me love you because you are kind to me, tapi aku kadang sibuk sendiri, entah main game, meneliti sesuatu (for whatever reasons), ngelamun doang, kerja, bisnis, usaha, relaksasi.
I am available for you 24/7 but I might not be available 24/7 just for you.
There are so many things that I should do as a human and as a God’s servant.

I might not always be with you, I might not even look at you, but whenever you need me, I will always make time for you.


🧩 Bukan Masalah Logika, Ini Soal Hati

Kadang kita terlalu sibuk ngelihat dunia pakai logika. Padahal hubungan manusia tuh bukan tentang siapa bisa apa, tapi siapa mau ada buat siapa.

Dan kamu… kamu bisa semua.

Tapi kamu biarkan aku merasa berguna. Kamu biarkan aku merasa dibutuhkan. Kamu biarkan aku merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar.

That’s why I admire you, smart woman.
because the look in your eyes tells it all: you are manipulating me (hahahahaha).
But I like it, and I play along.


🔥 Kamu itu Bahaya. Tapi dalam Arti yang Indah

Bahayanya kamu bukan karena kamu manipulatif. Tapi karena kamu terlalu paham gimana dunia ini bekerja.
Kamu tahu kapan harus terlihat lemah, padahal kamu lagi nge-scan semua situasi di ruangan itu.

Dan aku tahu itu.

Tapi aku tetap kena juga.

Senyummu bisa bikin orang lupa masalahnya.

Diam-mu bisa bikin ruangan penuh orang jadi terasa sunyi.

Dan keberadaanmu bisa bikin seseorang seperti aku—yang katanya keras, logis, dan suka menyendiri—mau bertahan lebih lama di sebuah percakapan denganmu (even when I have so many things to do).


💬 Jadi… I Might Act Stupid Sometimes, but Not That Stupid

Aku pura-pura nggak ngerti? Iya, mungkin.

Aku pura-pura nggak peduli? Bisa jadi.

Tapi aku bukan orang bodoh. Aku tahu kamu pakai “kelemahan kecilmu” bukan karena kamu nggak bisa, tapi karena kamu tahu… aku nggak tahan melihatmu dalam posisi “tidak bisa”, distress,ed dan/atau panik.

Dan kamu pakai itu bukan untuk sekedar manipulasi, tapi sebagai bentuk kepercayaan, bahwa aku adalah tempat kamu bisa berpura-pura lemah, karena kamu terlalu sering jadi kuat.


❤️ To Every Smartest Women Alive, I Salute You

Aku salut. Dan bukan cuma karena IQ-mu. Tapi karena hatimu. Karena kamu tahu kapan harus berpikir, dan kapan harus merasakan.

Kamu tahu kapan harus bicara, dan kapan harus diam.

Kamu tahu kapan harus sendiri, dan kapan harus ceria. (tidak sepertiku yang secara default: alone dan terbiasa sendirian)

Kamu seperti algoritma yang kompleks, tapi hanya bisa didekode oleh hati yang tulus, smart people, dan orang yang “bisa membaca pikiran/hati” .

Dan semoga aku cukup layak, cukup tajam, cukup berani… untuk memahami keindahanmu yang dalam dan membingungkan ini (what are you need me for?).

Terima Kasih atas kunjungan dan komentarnya di NKRI One

Most Read
Scroll to Top