5 Alasan Kenapa Saya Tidak Mau Bicara dengan Orang Bodoh atau Tidak Cerdas

Setiap orang memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda. Ada orang yang cerdas, ada yang bodoh, dan ada yang di antara keduanya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti akan bertemu dengan berbagai macam orang, termasuk orang bodoh atau orang yang tidak cerdas.

Dalam artikel ini, saya akan membahas lima alasan kenapa saya tidak mau berbicara atau bercakap-cakap dengan orang bodoh atau tidak cerdas. Bukan berarti saya sombong atau angkuh, tapi waktu saya di bumi ini, hidup sebagai manusia, sangat terbatas, jadi membuang-buang waktu adalah hal terakhir yang ingin saya lakukan dalam waktu singkat saya di dunia ini.

Alasan 1: Bicara dengan Orang Bodoh Membosankan

Orang bodoh atau tidak cerdas biasanya tidak memiliki banyak hal untuk dibicarakan. Mereka biasanya hanya berbicara tentang hal-hal yang dangkal dan tidak penting. Percakapan dengan mereka biasanya membosankan dan cenderung tidak ada isi atau manfaatnya.

Orang bodoh atau tidak cerdas tidak memiliki banyak hal untuk dibicarakan, mereka cenderung akan merepetisi (mengulang-ulang) pembicaraan yang sama, yang mungkin mereka lupa pernah menceritakan hal yang sama atau memang tidak ada pengalaman hidup lain.

Orang bodoh juga cenderung memiliki kekurangan dari segi story telling (cara menceritakan suatu kejadian), sehingga anda akan perlu menyadur ulang cerita yang mereka ceritakan untuk dicerna akal sehat anda.

Alasan 2: Tidak Gampang Nyambung

Orang bodoh atau tidak cerdas biasanya sulit untuk dipahami. Mereka sering menggunakan bahasa yang tidak jelas dan tidak logis. Percakapan dengan mereka biasanya sulit untuk diikuti dan sulit untuk mendapatkan intinya.

Dalam suatu waktu, mereka hanya mencari waktu untuk bicara dengan anda, just for killing time (hanya untuk menghabiskan waktu), dan itu bukanlah hal yang ingin anda lakukan saat ini.

Alasan 3: Orang Bodoh Susah Mencerna Informasi

Orang bodoh atau tidak cerdas biasanya sulit untuk memahami informasi baru. Mereka sering salah memahami informasi yang disampaikan, dan yang parahnya lagi, informasi yang salah itu langsung diberluaskan kayak wildfire (api liar), karena mereka tidak punya bahan pembicaraan lain.

Percakapan dengan mereka biasanya tidak produktif karena mereka tidak dapat memahami apa yang kita bicarakan.

Alasan 4: Tidak bermanfaat

Percakapan dengan orang bodoh atau tidak cerdas biasanya tidak bermanfaat. Kita tidak akan mendapatkan informasi atau pengetahuan baru dari mereka. Percakapan dengan mereka hanya akan membuang-buang waktu dan energi kita.

Karena itu sebaiknya tidak dilakukan.

Namun demikian, karena kita harus sopan, jika mereka mengajak kita bicara, sebaiknya kita merespon seadanya (sesopannya) saja dan tidak memperpanjang permasalahan dengan memberi respon berlebihan (karena pada dasarnya kita baik).

Alasan 5: Tidak ada nilai esensinya

Percakapan dengan orang bodoh atau tidak cerdas biasanya tidak memiliki nilai esensi. Percakapan dengan mereka hanya akan membuat kita merasa bosan, tidak menambah value (nilai kehidupan selain karena kita baik dan sopan saja), sedikit frustrasi, dan pada dasarnya membuang waktu berharga yang kita miliki yang mungkin lebih bermanfaat jika digunakan untuk main game saja.

Kesimpulan NKRI One

Anda hanya punya waktu 24 jam sehari, yang sebagian besarnya sudah dialokasikan untuk beristirahat, tidur, dan makan. Apakah anda punya waktu untuk bicara dengan orang bodoh?

Tentu saja, tidak semua orang bodoh atau tidak cerdas seperti yang saya gambarkan di atas. Ada juga orang bodoh atau tidak cerdas yang menyenangkan untuk diajak bicara. Namun, secara umum, saya lebih memilih untuk berbicara dengan orang yang cerdas, memiliki banyak hal untuk dibicarakan, dan menarik untuk saya pelajari.

Jika Anda ingin menghabiskan waktu Anda dengan orang yang cerdas dan bermanfaat, Anda harus berhati-hati dalam memilih teman dan rekan kerja. Jangan terlalu mudah berteman dengan orang yang bodoh atau tidak cerdas, karena mereka hanya akan membuang-buang waktu Anda.

Terima Kasih atas kunjungan dan komentarnya di NKRI One

Most Read
Scroll to Top