Allah Menyukai Keindahan, Saya Juga
Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan, jadi sebagai hamba-Nya yang setia, kita harus menyukai keindahan juga.
Memiliki rasa cinta dan mengagumi keindahan ciptaan Allah adalah salah satu bentuk perilaku yang dianjurkan sebagai hamba Allah, apalagi kita lebih memiliki spesifikasi destroyer daripada caretaker, jadi kita harus benar-benar berhati-hati dalam menjaga hal-hal indah di sekitar kita.
Q: “Actually, we can destroy anything or anyone who try to ruin it” (lol)
1. Hadits dan Al-Qur’an terkait Keindahan
Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan.”
(HR. Muslim)
Hadits ini secara jelas menunjukkan bahwa Allah, sebagai pencipta segala sesuatu, menyukai keindahan dan mengajarkan kita untuk menghargai serta menjaga keindahan dalam bentuk apapun dan dalam berbagai aspek kehidupan, agar dunia, senantiasa indah.
Selain itu, dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
(QS. At-Tin: 4)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling sempurna, yang juga merupakan salah satu bentuk keindahan yang harus kita syukuri dan (kalau kita tidak malas) kita jaga.
Setiap manusia sebenarnya adalah ciptaan yang indah dari Allah, jadi selama manusia itu tidak berusaha merusak keindahan, saya tidak mempunyai hak untuk menghilangkan, mencabut, dan/atau membasmi “rumput” yang mau menyerang bunga yang indah.
Selama mereka hidup dalam harmoni, semua menyenangkan, tidak perlu ada perang, tidak perlu ada permusuhan, dan tidak perlu ada gangguan niat jahat, yang akan dengan mudah terdeteksi oleh hamba Allah yang dikaruniai awareness yang tinggi.
2. Kenapa Kita Harus Mengagumi Ciptaan Allah
Ciptaan Allah di alam semesta ini, mulai dari langit, bumi, gunung, laut, hingga makhluk hidup, adalah tanda-tanda keindahan yang nyata.
Mengagumi keindahan ciptaan Allah adalah bagian dari rasa syukur dan penghormatan kita kepada Allah sebagai Sang Pencipta dan Tuhan kita.
Ketika kita melihat keindahan alam, seperti awan yang biru, langit yang berwarna warni, dan/atau titik hujan yang terkadang menyirami kita, kita tidak hanya menikmati fenomena itu, tetapi juga merasakan kebesaran Allah, yang sudah menciptakan segala sesuatu yang indah ini.
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa.“
(QS. Adz-Dhariyat: 47)
“Dan Kami hamparkan bumi, maka sebaik-baik penghampar adalah Kami.”
(QS. Adz-Dhariyat: 48)
Ayat ini menggambarkan bagaimana bumi dihamparkan dengan segala keindahannya, dan kita sebagai hamba-Nya diajak untuk menghargai serta menjaga keindahan tersebut agar tetap berjalan sebagaimana mestinya sesuai kehendak-Nya.
3. Menjaga Keindahan Sebagai Bentuk Pengabdian kepada Allah
Sebagai hamba Allah, salah satu bentuk pengabdian kita adalah dengan menjaga segala sesuatu yang indah yang telah Allah ciptakan.
Menjaga keindahan alam dan ciptaan Allah adalah bentuk tanggung jawab kita. Allah berfirman:
“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi setelah (Allah) memperbaikinya.”
(QS. Al-A’raf: 56)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah telah menciptakan segala sesuatu dengan indah dan seimbang, dan kita dilarang untuk merusak keseimbangan tersebut.
Menjaga lingkungan, alam, dan segala sesuatu yang menurut kita indah adalah bagian dari tugas pokok dan fungsi kita sebagai hamba Allah.
Jadi, ketika para pengabdi setan mempertanyakan kenapa saya suka tiba-tiba tergerak untuk menolong hamba Allah yang sedang kesusahan, seharusnya mereka segera sadar bahwa Allah memberi mereka kesempatan untuk memikirkan ulang tindak tanduk mereka, sebelum turun mandat terkait tindakan pembalasan yang biasanya tidak akan terasa tidak menyakitkan.
Patut diingat, dalam perbendaharaan Allah, hamba-Nya tidak hanya ada yang manis (sweet), baik (good), dan ramah (kind), hamba Allah juga ada yang bengis, tidak mengenal kasihan (kepada lawan), dan tanpa ampun, dalam melaksanakan tugas apapun yang diberikan kepadanya.
Sedikit gambaran tentang jumlah Malaikat:
“Neraka (Jahannam) pada hari kiamat akan didatangkan, ia memiliki 70.000 tali.
Pada setiap talinya terdapat 70.000 malaikat yang menariknya.”
(HR. Muslim no: 2842)
Bagi yang tidak bisa atau malas menghitung, ini jumlahnya: (70.000 x 70.000 = 4.900.000.000),
hanya untuk Neraka saja.
4. Mengapa Kita Harus Menjaga Keindahan
Menjaga dunia tetap indah seharusnya adalah tugas dan tanggung jawab setiap manusia, sebagai khalifah di bumi.
Segala sesuatu yang indah, baik itu alam, manusia, hewan, “makhluk lain”, maupun hubungan antar manusia, harus dijaga agar tetap teratur dan harmonis.
Kita harus ingat bahwa apa yang Allah ciptakan bukan hanya untuk dinikmati, tetapi juga untuk dirawat dan dijaga.
Jangankan merusak keindahan, membiarkan kerusakan tetao terjadi sementara kita bisa mencegah dan/atau memperbaikinya. sama saja dengan perbuatan melawan perintah dan amanah yang Allah berikan kepada kita.
Amanah dari Allah untuk Menjaga
Allah menyukai keindahan, dan sebagai hamba-Nya yang setia, kita diajarkan untuk menyukai, menghargai, dan menjaga keindahan di sekeliling kita.
Menjaga keindahan adalah bagian dari pengabdian kita kepada Allah.
Q: “So, anyone who tries to ruin the peace can be considered an enemy and dealt with accordingly.“
KEP: “Saran saya sih, jangan berusaha merusak keindahan yang ada, hubungan harmonis sesama manusia, dan jangan menebarkan kebencian”
B:” Ingat ya, sudah diperingatkan, jangan salahkan siapa-siapa kecuali diri sendiri, jika terjadi apa-apa”