Menjadi penulis bisa jadi tantangan, tetapi tingkat kesulitannya sangat bergantung pada pengalaman, bakat, dan kualitas yang dimiliki oleh individu tersebut. Berikut adalah beberapa aspek yang bisa membuat susah menjadi penulis dan membuat profesi sebagai penulis terasa sulit:
Tantangan Menjadi Penulis
Menjadi Penulis adalah dunia baru yang menarik bagi saya, karena tidak bisa dipungkiri, memiliki otak yang aktif tentunya membuat kita memiliki berbagai pendapat dan pandangan atas suatu kejadian, yang kalau tidak disalurkan mungkin bisa membuat rambut anda rontok (ini terkait dengan kerja otak yang keras tapi tidak tersalurkan seperti halnya jika VGA Card atau RAM dalam komputer bekerja keras tapi tidak tersalurkan malah bisa rusak atau meledak).
Coba anda perhatikan, Penulis itu biasanya gondrong kan?
Itu mungkin karena ide hasil kinerja keras otaknya tersalurkan dengan baik sehingga tidak terjadi overheat atau overflow of idea stacked (ide-ide menumpuk tidak tersalurkan dalam otak).
Karena itu, walaupun tiu lebih subjektif berdasarkan pendapat saya pribadi dibandingkan fakta hasil riset, tapi menurut saya, masuk akal juga.
Nah, lalu apa saja tantangan ketika anda mulai memutuskan untuk menjadi seorang Penulis?
Menciptakan Ide Baru
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi penulis adalah menciptakan ide-ide baru yang menarik, original, menghibur, dan menarik untuk dibaca.
Hal ini memerlukan imajinasi, kreativitas, dan pengetahuan yang luas serta tekad yang teguh untuk menulis tanpa pembaca.
Tanpa pembaca? Ya, tanpa pembaca artinya anda tidak seharusnya berharap apa yang anda tulis akan selalu dibaca orang.
Karena itu, anda bisa menulis karena anda memang ingin menulis karena mungkin hasil dari tulisan anda bisa bermanfaat sebagai note (catatan) ide bagi anda di masa depan.
Apakah kita memiliki semua itu?
Atau kita hanya menjadi copy cat writer (Penulis Palsu Tukang Copy Paste)?
Mengatasi Writer’s Block:
Hampir semua penulis pernah mengalami writer’s block atau kebuntuan kreativitas.
Menemukan inspirasi dan motivasi untuk menulis bisa menjadi tantangan tersendiri bagi Penulis Asli (Original).
Writer’s Block ini bisa jadi hanya berlangsung (terjadi) selama satu jam atau bisa terjadi dalam hitungan tahun.
Mengatasi Writer’s Block yang saya lakukan biasanya adalah dengan berinteraksi dengan orang lain, bisa keluarga, tukang bubur ayam, maupun musuh lama, karena kita akan mendapatkan pendapat atau pandangan baru yang mungkin sangat berbeda jauh dari persepsi kita mengenai suatu hal yang sama.
Menjaga Kualitas Tulisan
Menulis dengan baik memerlukan keterampilan bahasa yang kuat, pemahaman yang mendalam tentang struktur dan gaya penulisan, serta kemampuan untuk menyampaikan ide-ide dengan jelas, efektif, dan menghibur yang membuat alur tulisan mengalir indah.
Menerima Kritik
Setiap penulis harus siap untuk menerima kritik dari pembaca, editor, atau rekan-rekan penulis lainnya.
Menerima dan memanfaatkan kritik secara konstruktif adalah salah satu syarat mutlak yang penting bagi penulis.
Sayangnya sejauh ini, hanya Istri saya yang berani mengkritik saya dengan suka cita, entah karena “dendam pribadi” atau iseng saja senang melihat saya ada salah, hehehehehe, but I am thankful for her existence around me (saya senang dengan kehadirannya di hidup saya, jauh maupun dekat).
Mencapai Kesuksesan Komersial
Lah, ini nih yang kadang membuat frustasi seorang penulis.
Pada dasarnya, dulu saya tidak peduli apakah tulisan saya menghasilkan uang atau tidak.
Namun banyaknya Penulis yang mulai memonetisasikan tulisannya, atau tulisan orang lain, membuat saya sempat berpikir untuk melakukan hal yang sama, dengan membangun infrastruktur website yang dapat menunjang monetisasi tanpa masalah baru.
Namun justru ini yang menghambat ide dan kreativitas yang ada dalam diri saya, karena saya jadi tidak menulis apa yang saya inginkan, namun malah menulis apa yang bisa menjadi magnet (penarik) uang.
Padahal hobi lebih penting daripada uang.
Menjadi penulis yang sukses dari segi komersial bisa sangat sulit. Pasar penerbitan terlihat sangat kompetitif dengan margin keuntungan minimal, dan membangun karier yang stabil sebagai penulis memerlukan waktu, usaha, tenaga, pikiran, dan keberuntungan.
Karena itu banyak Penulis, yang memang hobi menulis, memilih blog sebagai sarana penyaluran ide kreati dan imaginasinya, daripada bergantung pada penerbitan buku, dan menunggu hasil penjualan buku yang sebenarnya tidak seberapa menguntungkan kecuali jadi viral kayak Harry Potter Series.
Menjaga Konsistensi
Menulis secara konsisten dan menghasilkan karya yang berkualitas dalam jangka panjang bisa menjadi tantangan. Terutama jika penulis harus menghadapi tekanan deadline atau keharusan untuk memenuhi kuota penulisan.
Saya ingin menjadi Penulis Bebas, kapan saya mau menulis ya saya tulis, ketika saya tidak mau menulis, ya saya tulis kenapa saya tidak mau menulis.
Jadi pada intinya, anda harus selalu menulis saat senang maupun susah, saat sedih maupun gundah, dan saat anda mempunyai ide di kepala anda, agar anda bisa konsisten menghasilkan karta tulis, seperti artikel, jurnal, dan sebagainya.
Karena hidup sebagai Penulis itu, berarti anda harus bisa mengutarakan pendapat anda secara explicit (terbuka), implicit (secara kiasan), maupun written (tertulis).
Kesimpulan NKRI One
Meskipun memiliki banyak tantangan dan mungkin tidak menghasilkan banyak uang, tapi menjadi penulis juga memiliki banyak kepuasan batin dan rasa pencapaian yang menyenangkan hati lho.
Ekspresi kreatif, kesempatan untuk berbagi ide dan pandangan, dan kebahagiaan saat melihat dan mengetahui karya Anda dibaca, dihargai, dan dapat menjadi setitik cahaya di kegelapan hidup pembaca tulisan Anda, adalah suatu kesenangan tersendiri ketika anda menjadi seorang Penulis yang idealis.
Jadi, meski sulit, banyak penulis yang merasa bahwa tantangan tersebut sepadan dengan kepuasan yang diperoleh.
Terima kasih sudah membaca, jika ada saran dan kritik, anda boleh menyampaikannya melalui kolom komentar, email, dan/atau nomor telepon saya yang anda tahu, kami akan menanggapi secepat mungkin atas sara dan kritik yang anda sampaikan.
Salam NKRI One.
