Dunia Lope-Lope Kantor: Realitas yang Mengejutkan

Dunia Lope-Lope Kantor: Menatap Realitas yang Mengejutkan

Dulu kita hanya mendengar cerita dari pihak ketiga, dulu kita hanya bisa melihat tanpa mendengar cerita langsung, tapi, ketika kita mendengar cerita “lope-lope” (kisah cinta) di dunia kantor, mulut kita menganga, kaget, shock, dan takjub.

Ooh, ternyata banyak ya…“,
Ternyata seperti itu“,
Wow

Disclaimer dulu:
Hal itu tidak berlaku untuk kita karena kita netral, egois, dan sangat posesif.
sharing ownership is not my thing“.

Jadi berdasarkan pengamatan, cerita, dan kesaksian yang saya tahu,
di lingkungan kantor, sering terjadi:

  1. Saling lirik;
  2. Saling menatap;
  3. Mengagumi seseorang yang berujung SSI (Speak Speak Iblis).

Dan…ini tidak hanya terjadi ke laki-laki, tapi juga ada perempuan yang suka melirik laki-laki.

Oh God, dunia macam apa ini Engkau tempatkan hamba-Mu“.

Ngeri gw, takut.
Beneran.

Menurut gw pribadi, ketika anda “bermain” di kantor, risiko tidak sebanding dengan effort and reward.

Reaksi Pertama ketika Tahu Ada “Lope-Lope” di Kantor

Huh? Apa? Oh?
Mungkin saya terlalu lugu, mungkin saya terlalu bodoh, mungkin saya terlalu awam untuk memahami “apa sih sebenarnya yang terjadi di dunia lope-lope kantor ini?

Kita seringkali mendengar cerita-cerita dunia kantor yang diisi oleh kisah asmara.
Tidak jarang, kisah-kisah ini datang dari pihak ketiga—orang yang sekadar melihat, mendengar, atau menduga-duga.

Namun, ketika kita mulai benar-benar menyaksikan fenomena ini di depan mata sendiri, reaksi alami adalah mulut menganga, kaget, shock, dan kadang malah takjub.

“Oh, ternyata banyak ya… Ternyata seperti itu…”

Yap, dunia lope-lope di kantor memang ada, dan bukan hanya sekadar rumor murahan.
Di lingkungan kerja, bisa terjadi beberapa pola perilaku yang tak terhindarkan. Sebut saja:

  1. Saling lirik:
    Pandangan mata sering kali menjadi sinyal pertama.
    Apa yang tadinya hanya kebetulan melihat, berubah menjadi tatapan yang penuh arti.
    Ya, ini bagian awal yang paling umum dalam “lope-lope” dunia kantor.
  2. Saling menatap:
    Tidak berhenti hanya di lirik, biasanya ada momen di mana keduanya mulai sering saling bertatapan lebih lama, lebih dalam, lebih “bermakna” dari biasanya.
    Dan inilah sinyal kedua kalau hubungan ini lebih dari sekadar rekan kerja.
  3. Mengagumi secara diam-diam:
    Kagum secara diam-diam, takjub dengan profesionalisme, atau malah dengan kepribadian yang menarik dari seseorang di kantor.

    Nah, dari kekaguman inilah mulai timbul ketertarikan yang kadang sulit dibendung.

    Hal ini sering berakhir dengan SSI (Speak Speak Iblis)—alias momen ketika godaan setan mulai mempengaruhi percakapan.

Dan lope-lope ini bukan hanya berlaku bagi laki-laki saja.

Saya cukup sering menemukan bahwa ada juga perempuan yang terlibat aktif dalam hal ini.
Mereka juga bisa saling lirik dan mengagumi sesama rekan kerja, hingga akhirnya jatuh pada perangkap asmara kantor.

Oh God, dunia macam apa ini?

Itu yang ada di kepala saya saat pertama kali menyaksikan fenomena ini.

Kenapa ini“Lope-Lope” Sering Terjadi di Kantor?

Pekerjaan kantor memiliki pola kehidupan yang unik.

Orang-orang di kantor biasanya menghabiskan lebih banyak waktu bersama rekan kerja daripada dengan pasangan atau keluarga mereka di rumah.

Ini sering kali menciptakan ikatan emosional yang tidak terelakkan.

Bayangkan saja, delapan hingga sepuluh jam sehari, lima atau enam hari dalam seminggu, kamu bekerja dan berinteraksi dengan orang yang sama.

Tidak heran jika beberapa orang merasa lebih nyaman dengan rekan kerja mereka daripada dengan pasangan mereka sendiri.

Namun, ini tidak berarti bahwa hubungan asmara di kantor selalu hal yang baik.
Dalam banyak kasus, itu bisa sangat berbahaya dan merusak, tidak hanya hubungan pribadi tapi juga produktivitas di tempat kerja.
Selain itu, aturan profesionalisme juga bisa terancam.

Dilema dan Bahaya Dunia Lope-Lope Kantor

Di sinilah dilema mulai muncul.
Hubungan asmara di tempat kerja dapat menimbulkan masalah serius, baik secara profesional maupun pribadi.

Beberapa hal yang sering menjadi risiko dari lope-lope kantor antara lain:

  • Ketegangan di antara rekan kerja:
    Ketika sebuah hubungan asmara berakhir dengan buruk, suasana kantor bisa menjadi sangat tegang.
    Ini mempengaruhi tidak hanya kedua orang yang terlibat, tapi juga rekan kerja lainnya yang mungkin merasa tidak nyaman atau terjebak di tengah-tengah.
  • Ketidakadilan:
    Hubungan asmara yang melibatkan atasan dan bawahan sering kali memicu masalah ketidakadilan.
    Ini bisa mempengaruhi penilaian objektif dalam pekerjaan dan menciptakan ketidakadilan di tempat kerja.
  • Produktivitas menurun:
    Ketika hubungan asmara berubah menjadi drama, fokus pada pekerjaan bisa terganggu.
    Produktivitas turun karena pikiran terpecah antara masalah pribadi dan tugas kantor.

Namun, meskipun risikonya besar, banyak orang tetap memilih menjalani hubungan di kantor.
Mengapa?

Karena di balik semua itu, hubungan asmara di tempat kerja juga bisa memberikan kebahagiaan dan kenyamanan emosional yang sulit ditemukan di luar.

Kalau ada orang yang mau matiin gw, cepet matiin gw sekarang

Perasaan ini muncul dari kelelahan dan keengganan untuk menghadapi dunia yang penuh dengan kompleksitas ini.

Kesimpulan: Hindari “Lope-Lope” di Kantor?

Pada akhirnya, dunia lope-lope kantor itu nyata, tapi bukan berarti harus kita masuki.

Bagi banyak orang, orang yang bisa berpikir cerdas, lope-lope di kantor adalah jebakan setan yang harus dihindari.

Namun, jika Anda tetap ingin menjalaninya, ingatlah untuk selalu mempertimbangkan dampaknya.

Jangan biarkan hubungan asmara di kantor merusak karir dan produktivitas Anda.
Dan paling penting, jaga profesionalisme dan batasan yang jelas.

Saya selalu mengingatkan teman saya dengan keras, karena saya tidak mau kejadian seperti ini terjadi kepada anda.

Jika anda sampai menjadi seperti itu, maka jangankan sebagai hamba Allah, sebagai teman saja saya gagal mengingatkan anda.

Saya tidak akan mau repot-repot mengingatkan secara langsung orang yang bukan teman saya, dan saya kira anda adalah teman saya, saya selalu bicara jujur apa adanya kepada teman saya, ternyata saya salah, “I am sorry“.

Terima Kasih atas kunjungan dan komentarnya di NKRI One

Most Read
Scroll to Top