Ketika kita berbicara tentang hukum dalam Islam, kita sering kali berfokus pada hal-hal besar seperti ibadah, muamalat, atau hukum-hukum sosial. Namun, Islam adalah agama yang mencakup semua aspek kehidupan sehari-hari, termasuk bagaimana kita berinteraksi dengan makhluk lain, seperti cicak. Lalu, bagaimana hukum membunuh cicak dalam Islam? Dosa atau Pahala?
Cicak adalah salah satu makhluk yang sering ditemui di setiap rumah, hotel, bahkan gedung pemerintahan, terutama di negara-negara beriklim tropis.
Dalam konteks Islam, ada beberapa hadits yang menyebutkan tentang cicak, yang seringkali menimbulkan pertanyaan mengenai hukum membunuh cicak dalam Islam.
Sejarah Cicak dalam Islam
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai hukum membunuh cicak, mari kita pahami sejarah cicak dalam tradisi Islam.
Berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW, cicak memiliki sejarah khusus yang berkaitan dengan peristiwa Nabi Ibrahim AS.
Dalam Hadits Riwayat Al-Bukhari (No. 5565) menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW berkata mengenai cicak:
“Ini (cicak) adalah binatang yang meniupkan api kepada Nabi Ibrahim AS.”
Hadits di atas mengacu pada peristiwa ketika Nabi Ibrahim AS dilemparkan ke dalam api oleh raja Namrud. Semua hewan berusaha memadamkan api tersebut, kecuali cicak yang justru meniupkannya.
Perintah Membunuh Cicak
Dari Umamah bin Basyir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Apabila kalian melihat cicak, bunuhlah. Karena sesungguhnya cicak itu meniupkan api untuk Ibrahim.”
(HR. Bukhari no. 3359 dan Muslim no. 2236).
Dari Sa’ad bin Abi Waqqash r.a, Rasulullah SAW bersabda:
“Memerintahkan (umatnya) untuk membunuh cicak, dan beliau menyebut (cicak) sebagai hewan fasiq (pengganggu).”
(HR. Muslim, no. 2238)
Pahala Membunuh Cicak
Mengapa Islam memberikan pahala bagi mereka yang membunuh cicak? Ini bukan karena semata-mata membenci hewan tersebut, tetapi lebih pada simbolisme dari cicak sebagai hewan yang mendukung penyiksaan terhadap Nabi Ibrahim AS.
Dalam Hadits Riwayat Muslim (No. 2237), Rasulullah SAW menggambarkan pahala yang diperoleh seseorang berdasarkan seberapa cepat mereka membunuh cicak.
Semakin cepat seseorang membunuh cicak, semakin besar pahala yang mereka dapatkan. Ini menggambarkan betapa pentingnya tindakan cepat dan efisien dalam Islam, bahkan dalam hal sekecil ini.
Dari Umamah bin Bashir, Rasulullah SAW bersabda:
Hadits Riwayat Muslim (No. 2237)
“Barangsiapa yang membunuh cicak dengan sekali pukul akan mendapatkan pahala sebanyak seratus hasanah, yang membunuhnya dengan dua pukul mendapatkan pahala kurang dari itu, dan yang membunuhnya dengan tiga pukul mendapatkan pahala kurang lagi.”
Hubungan Cicak dengan Sihir dan Setan
Dalam tradisi dan kepercayaan masyarakat, cicak, dalam beberapa literatur lama, disebut sebagai “fuwaisiqoh”, yang berarti hewan kecil yang jahat.
Sebagian mitos mengaitkan cicak dengan dunia gaib, terutama dengan setan dan tukang sihir.
Disebutkan bahwa cicak adalah sahabat favorit para setan dan tukang sihir.
Alasan Cicak dianggap dekat dengan Setan dan Tukang Sihir
Cicak dianggap sebagai hewan yang mampu berperan sebagai mata-mata atau pengintai bagi tukang sihir
Tukang sihir, menurut kepercayaan beberapa masyarakat, menggunakan cicak dan tokek sebagai media untuk mengirimkan sihir ke rumah target mereka.
Selain itu, cicak juga diyakini mampu mencuri barang milik target, seperti rambut atau kuku, yang kemudian dijadikan sebagai media perantaraan sihir.
Bahaya Cicak berdasarkan Science
Cicak dapat membawa bakteri di tubuh mereka, termasuk di mulut mereka. Beberapa bakteri ini mungkin berpotensi berbahaya bagi manusia jika ada kontak langsung, misalnya melalui gigitan.
Namun, dalam keadaan normal, cicak biasanya tidak agresif terhadap manusia dan jarang menggigit kecuali jika merasa terancam.
Bakteri yang dibawa cicak mungkin bisa menimbulkan infeksi jika masuk ke dalam luka atau menggigit manusia,.
Selain potensi risiko bakteri, kotoran cicak dapat menjadi masalah di rumah atau bangunan lainnya.
Kotoran cicak dapat meninggalkan noda dan bisa menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri atau jamur jika dibiarkan.
Niat Buruk Cicak terhadap Manusia
Dalam beberapa tradisi, cicak dipercaya memiliki sifat yang memusuhi manusia.
Meskipun pada kenyataannya, cicak adalah hewan yang cenderung takut dan menjauh dari manusia, beberapa kepercayaan menganggap cicak sebagai hewan yang memiliki intensi buruk terhadap manusia.
Bagaimana Cara Terbaik Membunuh Cicak?
Meskipun ada anjuran untuk membunuh cicak, Islam juga mengajarkan kita untuk bersikap baik kepada semua makhluk.
Oleh karena itu, saat membunuh cicak, kita harus melakukannya dengan cara yang cepat dan tanpa menyiksa.
Kesimpulan NKRI One
Membunuh cicak bukanlah suatu kewajiban dalam Islam, namun ada pahala bagi mereka yang melakukannya dengan tepat dan cepat.
Namun, seperti semua tindakan dalam Islam, niat dan cara pelaksanaannya sangat penting. Sebagai Muslim, kita diajarkan untuk selalu memperlakukan semua makhluk dengan kasih sayang dan keadilan, termasuk cicak.
Dalam era digital saat ini, informasi seperti ini sangat penting untuk dibagikan kepada umat Muslim di seluruh dunia, terutama mengingat banyaknya kesalahpahaman mengenai ajaran Islam.
Dengan memahami konteks dan hikmah di balik hadits dan ajaran Islam, kita dapat lebih menghargai keindahan dan kedalaman ajaran agama kita.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai hukum membunuh cicak dalam Islam dan mengapa ada pahala di balik tindakan tersebut.
Kami Tunduk dan Patuh pada Perintah Allah dan Rasul-Nya
Dalam perjalanan spiritual seorang Muslim, ada beberapa frasa yang memiliki makna mendalam dan sangat signifikan. Salah satunya adalah “Sami’na wa Atha’na” (سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا), yang secara harfiah diterjemahkan menjadi “Kami mendengar dan kami taat.”
Ungkapan ini mewakili esensi ketaatan dan ketundukan total seseorang kepada perintah dan kehendak Allah.