Istri: Teman, Kekasih, Pacar, Musuh, dan Penasihat (Paket Lengkap)
Ketika Allah menghadirkan seorang istri dalam hidup,
Dia sebenarnya memberikan lebih dari sekadar pasangan.
Istri adalah paket lengkap: teman dalam kehidupan, kekasih di saat kesepian, pacar dalam momen romantis, musuh di saat beradu argumen, dan penasihat bijak di saat kita bingung.
Nikmat Tuhan yang manakah yang akan kamu dustakan ketika kamu mempunyai istri yang bisa melakukan semua peran ini?
1. Istri Sebagai Teman
Seorang istri adalah teman setia yang selalu ada di saat suka dan duka.
Ketika kamu merasa sendiri, istri menjadi tempat berbagi cerita, keluh kesah, dan canda tawa.
Tidak peduli seberapa melelahkannya hidup di dunia ini, kehadirannya bisa membuat kita merasa bahwa kita tidak sendiri.
“Hai Pak Krisna, lagi ngapain anda?”
Tanya Istri setiap kali dia sedang iseng, kangen, atau sekedar mau cerita di setiap kesempatan saat dia menelepon saya.
Satu kalimat sederhana dan playful seperti itu biasanya membuat saya sadar bahwa dunia ini tidak gelap dan menyesakkan, karena suara renyah dan cute itu biasanya seketika akan membuat alis saya yang mengkerut karena pekerjaan akan langsung rileks dan melepas stress yang saya rasakan.
Kami punya kesepakatan tidak tertulis untuk saling mengangkat telepon kapanpun dimanapun kalau bisa dan sadar, kecuali sedang menghadap Tuhan.
2. Istri Sebagai Kekasih
Romantisme dalam pernikahan adalah bumbu yang membuat hubungan tetap hidup.
Dalam perannya sebagai kekasih, istri memberikan kasih sayang tanpa syarat, sentuhan lembut, dan perhatian yang tulus (tanpa motif tersembunyi apalagi hidden agenda)
Momen-momen kecil seperti:
- Membelikan baju (yang sebenarnya tidak saya butuhkan, tapi ya tetap senang karena diberi hadiah oleh Istri)
- Mengingatkan untuk makan saat sedang sibuk bekerja.
- Menyayangi kita, mengusap rambut dan wajah kita dengan kasih sayang saat kita tidur, sambil memandang dan sesekali mencium wajah kita.
adalah bentuk sederhana dari cinta yang tidak lekang oleh waktu.
3. Istri Sebagai Pacar
Pacar? Bukankah itu hanya berlaku sebelum menikah? Tidak!
Dalam pernikahan, tetap ada ruang untuk “pacaran.”
Kencan sederhana, saling menggoda, atau sekadar menonton film bersama di rumah mengingatkan bahwa cinta itu tetap ada dan terpelihara walaupun sudah terikat lama.
(Banyak pasangan sudah “eneg” lihat satu sama lain lho, Naudzubillah)
“Kita nonton film hantu yuk Pak, kalau nggak ada Bapak, aku takut nonton film hantu.”
Hal kecil seperti ini menyatakan ada hal yang hanya dia lakukan jika kita sedang bersama, dan itu adalah perasaan yang spesial.Karena menurutnya, kita tidak takut sama hantu, malah hantu tidak berani nongol kalau ada Krisna.
(Kalau ada hantu yang berani muncul dan/atau mengganggu anak dan istrinya, He will torture them silly until they regret that they even existed, karena by law, dia hanya dilarang menganiaya apa yang ada di kitab Allah, dan hantu tidak disebut di situ (Kitab-Kitab Allah))
B: “They actually mentioned, they are classified as Djinn“
4. Istri Sebagai Musuh
Konflik adalah bagian dari hubungan dan dalam sebuah hubungan pasti ada konflik.
Terkadang istri menjadi “musuh”, saat dia ngambek, diem nggak jelas, dan/atau saat terjadi perbedaan pendapat atau cara pandang dalam suatu permasalahan.
Namun, karena waktu kebersamaan kita di dunia ini sebenarnya singkat, saya menerapkan aturan maksimal 1 x 24 jam untuk kita berhenti marahan, saling diem-dieman, atau tidak mau bicara satu sama lain.
Saat istri berkata:
“Kenapa sih Bapak nggak nurut sama aku?“
Itu bukan serangan, melainkan caranya mengingatkan bahwa hubungan harus saling mendengar dan memahami.
Dia menuruti kita 90%, setidaknya kita paling sedikit harus menuruti Istri 10% (Jika dalam rumah tangga keputusan diambil bersama 100%).
Karena mereka juga ingin didengar dan dituruti, walaupun dalam kebanyakan kasus, itu hanya ego.
Misalnya: “Pak, kita pakai baju seragaman ya (samaan), tapi kalo Bapak nggak suka gpp”
Kita harus menjawabnya dengan: “Gpp Bu, mana bajunya…?”
Yah, walaupun misalnya kita nggak suka warnanya, bahannya, atau desainnya.
Tapi menyenangkan hati dan/atau ego Istri itu adalah komponen penting dalam sikap kita sebagai Suami.
(FYI: Baju seragaman biasanya agak kurang nyaman dipakai karena bahannya aneh-aneh, tapi gpp, biasanya kita gak pake baju juga, hahahahaha)
5. Istri Sebagai Penasihat
Sebagai former demon (dulunya nakal), kita memiliki banyak sifat jahat, tidak manusiawi, dan bahkan kejam,
karena itu, Tuhan memberikan kita Istri yang hatinya baik dan tulus, untuk menyeimbangkan kita.
Sebagai hamba Allah (sekarang), kita harus berbuat banyak kebaikan untuk menghapus dosa masa lalu kita, karena itu kadang saya bertanya kepada Istri untuk memberikan nasihat, pencerahan, dan/atau sudut pandang lain dari suatu masalah, sebelum kita “menceburkan diri” untuk menolong orang lain.
Saat kita ingin mencelakakan orang jahat pun (dalam rangka retaliasi), kita biasanya akan bertanya dulu ke Istri, boleh atau tidak, yang biasanya kita akan memperoleh jawaban yang membuat setan kita (Qarin) kecewa namun bisa kita terima dan turuti.
Menghargai Istri: Wujud Syukur kepada Allah
Punya istri paket lengkap adalah karunia besar.
Tidak semua pria memiliki kesempatan ini.
Beberapa hanya mengenal istri sebagai pasangan hidup yang terikat dengan pernikahan, tapi tidak memperlakukannya sebagai teman yang setara.
Ada pula yang hanya melihat istri sebagai pelampiasan nafsu tanpa pernah menghargai nasihatnya.
Mengapa ini penting?
Karena setiap peran istri adalah nikmat yang diberikan Allah.
Ketika kita mensyukuri dan memperlakukannya dengan baik, hubungan akan penuh berkah.
Ingatlah, Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
“Orang yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik kepada istrinya.”
(HR. Tirmidzi)
Menjaga Keharmonisan dengan Istri Paket Lengkap
- Komunikasi Terbuka:
Jangan pernah menyembunyikan apapun.
Istri adalah orang pertama yang harus tahu jika ada sesuatu yang aneh dalam hidupmu. - Romantis:
Jangan pelit pujian dan apresiasi untuk Istri dan jangan sungkan untuk mengatakan “I love you“. - Sabar dalam Konflik:
Ingat, perdebatan adalah bagian dari hubungan.
Hadapi dengan ringan hati dan kepala dingin. - Hargai Peran Istri:
Baik sebagai teman, kekasih, pacar, musuh, dan/atau penasihat—hormati setiap perannya.
Karena setiap pembicaraan, dia bisa menjadi apapun yang kita perlukan. - Berdoa dan Bersyukur kepada Tuhan:
Hubungan Suami dan Istri, tidak akan lancar, langgeng, dan saling melengkapi tanpa campur tangan Tuhan.
Selalu ingat untuk bersyukur kepada Tuhan, dan berdoalah untuk kebaikan pasangan anda dan anda sendiri.
Kesimpulan: Hargai Istri yang Sempurna untuk Anda
Istri paket lengkap adalah nikmat besar yang tidak boleh diabaikan.
Dia adalah teman terbaik, kekasih setia, pacar manis, musuh yang membangun, dan penasihat bijak.
Perlakukan istri dengan cinta, hormat, dan penuh penghargaan (apresiasi), karena itu adalah cara terbaik untuk mensyukuri nikmat Allah.
(Plus, sesekali atau sesering mungkin, pujilah kecantikannya)
Lalu, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ketika kamu tidak bersyukur mendapatkan istri yang special specimen dan luar biasa ini?