Kamu dan aku memang terpisah oleh jarak,
Lebih dari ratusan kilometer malah,
Jarak yang memisahkan kita,
bahkan lebih jauh daripada jarak bumi dengan langit.
Namun bagiku, jarak ini tidak menghalangi apapun,
Aku tetap bisa melihatmu,
Merasakan apa yang kamu rasakan,
Dan selalu ada untukmu,
Kapan pun kamu membutuhkanku,
24 jam sehari, tanpa tapi.
Walau godaan dan cobaan datang silih berganti seolah tanpa henti,
Dan setan yang terus mencoba menggoda,
menyesatkan,
ataupun membuat kamu sedih.
Jangan biarkan dirimu larut dalam kesedihan,
apalagi sampai tersesat,
atau disesatkan oleh bisikannya.
kita tidak bisa menyalahkan setan atas tindakan kita sendiri,
dan memang, tugas mereka ya gitu,
Tetaplah teguh, lurus di jalan benar,
Meskipun banyak manusia tidak bisa sepertimu,
kuat sepertimu,
tangguh sepertimu.
Aku percaya, kamu bisa ,
Karena kamu adalah kamu—
Berbeda, kuat, luar biasa, spesial.
Kamu bukan orang lain,
Jangan membandingkan dirimu dengan orang lain yang dengan mudahnya tunduk kepada setan,
karena kamu adalah kamu,
aku percaya kamu bisa,
karena kamu istimewa.
Jarak Antara Langit dan Bumi
Jarak antara langit dan bumi dalam konteks ini adalah jarak dari permukaan Bumi hingga ke langit yang berwarna biru, yang bisa dilihat dengan mata telanjang.
Berikut adalah jarak lapisan-lapisan utama atmosfer (langit) dari Planet Bumi:
1. Troposfer:
Lapisan terendah atmosfer, di mana kita hidup dan di mana sebagian besar cuaca terjadi. Ketinggiannya bervariasi dari sekitar 8 km di kutub hingga sekitar 18 km di ekuator.
2. Stratosfer:
Terletak di atas troposfer, stratosfer mencapai ketinggian sekitar 50 km di atas permukaan Bumi. Di lapisan ini terdapat lapisan ozon yang penting untuk menyerap radiasi ultraviolet dari matahari.
3. Mesosfer:
Lapisan ini berada di atas stratosfer, dengan ketinggian dari sekitar 50 km hingga 85 km di atas permukaan Bumi.
Jika kamu pernah melihat sesuatu terbakar di langit, ini adalah lapisan di mana meteor biasanya terbakar saat mencoba memasuki atau menyerang Bumi.
Jarak Kamu dan Aku Saat Ini Lebih Jauh daripada Jarak Bumi dan Langit
Kamu dan aku memang terpisah lebih dari ratusan kilometer, bahkan jarak kita lebih jauh daripada jarak bumi dengan langit.
Namun kamu sendiri sudah melihat banyak pasangan manusia berpisah/bercerai, walaupun mereka berjarak sangat dekat satu dengan yang lainnya.
Dengan :kecanggihan” dan karunia dari Allah, jarak ini tidak menghalangi aku untuk tetap melihatmu, mengetahui apa yang kamu rasakan, dan selalu tersedia untukmu, kapan pun kamu membutuhkanku, 24 jam sehari, 7 hari seminggu..
Sudah pasti akan ada godaan setan yang datang dan akan selalu datang yang baru untuk mengganggumu, menyesatkanmu dari jalan yang lurus jalan yang diridhai Allah, dan/atau berusaha untuk membuatmu sedih.
Kamu tidak perlu takut kepada mereka, setan, hantu, jin, demon, high demon, bahkan Iblis sekalipun, karena aku rasa mereka tidak terlalu bodoh untuk menyakiti orang (manusia) yang disayangi Allah.
Jadi jangan menjadi lemah, lemah itu beda sekali dengan lemah lembut, jangan samakan artinya.
Jangan biarkan dirimu tersesat atau disesatkan oleh setan dan/atau pengikutnya.
Tetaplah teguh dan lurus di jalan yang benar, meskipun kebanyakan orang akan menjadi bahan bakar neraka.
Aku percaya bahwa kamu bukan mereka, karena kamu adalah kamu—berbeda, kuat, dan istimewa.
Kamu bukan orang lain, tidak ada orang sepertimu, dan itulah yang membuatmu istimewa.
(Tidak seperti manusia bodoh yang banyak takutnya dan akhirnya malah berakhir jadi bahan neraka)
KEP: Rujukan Ayat Al-Quran dan Hadits:
“… peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir…”
Q.S. Surah Al-Baqarah (2:24)
Tuh, lihat sendiri bahan bakarnya dari apa, kalau mau jadi bahan bakarnya sih tidak apa-apa, saya tidak akan memaksakan kebenaran, tapi saya hanya disuruh untuk menyampaikan kebenaran.
Pilihan “to be or not to be” tetap ada di tangan anda, free will (kebebasan menentukan pilihan) adalah hak asasi manusia, hak mutlak manusia, buat mereka yang merasa dirinya benar dan paling benar, padahal sesat full.
Tentu saja, effort lebih, harus saya lakukan jika itu menyangkut orang yang saya sayang (i.e. Keluarga), tapi itu juga terbatas pada mereka yang mau mendengar dan nurut, kalau yang sudah terlanjur taklid kepada ustad sesat dan/atau ulama dunia, ya, sebaiknya ikut mereka saja, terus nanti ketemuan “di sana” sama ustad dan ulama yang mereka percaya selama di dunia.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Surah At-Tahrim (66:6):
Malaikat Neraka tidak bisa dinego, tidak bisa disuap, tidak bisa dirayu dengan muka oplas hidung suntikan alis tato bibir sulam dagu gergaji, dan tidak juga tergoda dengan segala apa yang ditawarkan penghuni Neraka, karena bos mereka adalah Allah.
Atau bisa juga anda bilang, “ibadahku banyak, puasaku kencang, shalat tidak pernah tinggal” tapi menyimpang dari kebenaran, ya, anda bisa terpilih menjadi kayu api, keren kan?
“Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api bagi neraka Jahannam.
Surah Al-Jinn (72:15)
Kebenaran sudah dipaparkan di depan anda, diberitahukan oleh hamba Allah yang kelihatannya kayak “pengangguran” di Bumi, tapi masih menuruti suara jahat di hati anda karena malu, gengsi, dan/atau takut sama manusia, silahkan bersiap menjadi penghuni Neraka.
Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Neraka akan dipenuhi dengan orang-orang yang sombong, seperti kebaikan dunia ini dipenuhi dengan orang-orang yang rendah hati.”
(Hadits Riwayat Muslim)
Ini menunjukkan bahwa selain orang-orang kafir, kesombongan juga bisa menjerumuskan seseorang ke dalam neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia yang berdosa.