Kekurangan Kita adalah Kelebihan Kita (It Makes Us Look More Human)
Pernah nggak terpikir, bahwa sebenarnya kekurangan kita yang ada dalam diri kita itu justru membuat kita jadi manusia yang lebih nyata, lebih terasa manusiawi, dan tentunya lebih relatable?
Coba deh bayangkan, kalau kita terlalu sempurna, semuanya flawless, tanpa cela sedikit pun—apakah itu bagus?
Aku jamin, justru sebaliknya.
Kalau kita terlalu sempurna, justru akan muncul berbagai masalah yang nggak kita inginkan, salah satunya adalah orang-orang “unik” alias lunatic yang bakal terus-terusan mengganggu hidup kita setiap harinya.
Jadi, sebenarnya, kekurangan itu adalah kelebihan yang diberikan Allah kepada kita.
Allah sengaja menempatkan kekurangan itu dalam diri kita sebagai fasilitas agar kita terlihat normal di mata manusia.
Dan ya, kita patut bersyukur banget dengan semua kekurangan itu, karena itu membuat kita jauh lebih relatable dan terlihat wajar.
Alhamdulillah, kan? (Hahahahahaha)
1. Sempurna itu Justru Nggak Asyik
Jujur aja, kalau semuanya sempurna dalam diri kita, nggak ada cacat, nggak ada kurangnya sedikit pun, hidup kita justru bakal ribet banget.
- Orang bakal selalu mengawasi kita 24 jam.
- Banyak orang akan tergila-gila sampai nggak masuk akal.
- Privasi kita akan hilang, karena semua orang penasaran dengan kehidupan si “sempurna” ini.
Bukannya asyik, hidup justru makin susah karena terlalu banyak perhatian yang nggak perlu.
2. Kekurangan Membuat Kita Lebih “Normal” dan Nyaman
Percayalah, kekurangan yang kita anggap masalah itu sebenarnya adalah bentuk perlindungan dari Allah.
Dengan adanya kekurangan ini, orang lain nggak akan terlalu mengganggu kehidupan kita, karena kita dianggap manusia biasa.
Coba pikirkan lagi:
- Kita lebih nyaman menjalani kehidupan karena nggak ada ekspektasi berlebihan dari orang lain.
- Kita bisa bebas bergerak, melakukan apa pun tanpa takut dicap gagal memenuhi standar orang lain.
- Kita jadi lebih rendah hati, nggak arogan, dan bisa bersikap manusiawi.
Jadi, kekurangan itu justru membuat hidup kita jauh lebih enak dijalani.
3. Kekurangan Membuat Kita Lebih Relatable dan Dicintai
Orang yang terlihat sempurna justru sering terasa jauh dari jangkauan. Tapi orang yang punya beberapa kekurangan justru sering dianggap relatable dan mudah didekati.
- Kekurangan membuat kita lebih dicintai karena terlihat apa adanya.
- Kita jadi lebih mudah diterima oleh lingkungan sekitar.
- Kita dianggap manusia yang real, bukan seperti robot atau boneka tanpa perasaan.
Kalau dipikir-pikir, justru inilah rahmat dari Allah agar kita lebih mudah menjalani kehidupan sosial yang wajar.
4. Jangan Takut Menunjukkan Kekuranganmu
Percaya deh, kekurangan itu bukan sesuatu yang memalukan.
Justru itu bisa menjadi kekuatan terbesarmu untuk menjadi manusia yang sebenarnya—authentic and real.
Kalau kamu terlalu malu dengan kekuranganmu, kamu akan capek sendiri pura-pura jadi orang yang bukan dirimu.
Jadi, embrace aja kekurangan itu.
Lagipula, siapa sih di dunia ini yang nggak punya kekurangan? Semua orang punya kekurangan, cuma kadarnya aja beda-beda.
Jadi, nggak usah ribet mikirin kekurangan.
Yang penting kita bersyukur dengan semua yang Allah berikan, karena pasti ada maksud baik di balik itu semua.
5. Kesimpulan: Alhamdulillah Kita Punya Kekurangan!
Akhir kata, aku cuma mau bilang:
Alhamdulillah banget kita punya kekurangan.
karena tanpa kekurangan, kita berisiko kehilangan sisi kemanusiaan yang membuat kita hangat dan mudah didekati.
Kekurangan itu ibarat sentuhan lembut yang mengingatkan kita untuk tetap rendah hati, saling memahami, dan tak cepat merasa diri paling sempurna.
Dengan adanya ‘jejak-jejak ketidaksempurnaan’ di diri kita, orang lain jadi lebih mudah merasa dekat dan nyaman.
Mereka melihat bahwa kita juga pernah gagal, pernah merasa canggung, pernah berjuang—dan itu membuat kita lebih relatable.
Selain itu, kekurangan itulah yang kadang menjadi “tameng” alami dari kecemburuan atau perhatian yang berlebihan; ketika kita tidak tampil seakan tanpa cela, kita terhindar dari sorotan tak wajar atau ekspektasi yang memaksa.
Jadi, nikmati setiap kekurangan yang kita miliki.
Jadikan ia bahan tertawa bersama, pelajaran untuk terus memperbaiki diri, sekaligus pengingat bahwa kesempurnaan sejati hanya milik Allah.
Dengan begitu, kita hidup lebih ringan, lebih rendah hati, dan lebih terlindungi dari malapetaka yang kerap datang bersama kesempurnaan palsu.
Ingat, Allah tahu banget apa yang terbaik untuk kita. Jadi, nikmati saja hidup dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ada.
It makes us human, and that’s good.
(LoL)