Mau Buat Monsternya Bangun? Gampang, Gw Ajarin Caranya

Mau Buat Monsternya Bangun? Gampang, Gw Ajarin Caranya

Setiap manusia punya sisi gelap ketika monsternya bangun, dan sisi itu biasanya terkunci rapat-rapat di balik dinding kesabaran.
Yang ketika dinding itu pecah, Anda mungkin akan melihat sesuatu yang jauh lebih menakutkan daripada yang pernah Anda bayangkan.

Kalau Anda benar-benar iseng dan mau membangunkan “monster” di dalam diri seseorang, berikut ini adalah “panduan singkat” yang perlu Anda tahu.
Tapi ingat, risiko ditanggung Anda sendiri ya, jangan nyalahin saya atau orang yang monsternya bangun karena anda.


1. Buat Orang yang Dia Sayangi Menangis

Tidak ada yang lebih ampuh untuk membangunkan sisi liar seseorang daripada melukai hati orang-orang yang dia sayangi.
Anda bisa menyindir, mengkritik, atau bahkan menghina mereka.
Reaksi orang ini mungkin tidak akan langsung terlihat, tetapi begitu emosi itu terkumpul, dia akan meledak.

Kenapa Ini Efektif?
Orang yang peduli pada keluarganya atau teman-temannya seringkali melihat diri mereka sebagai pelindung.
Menyakiti orang yang mereka lindungi sama saja dengan menantang mereka langsung.
Seperti memegang api di dekat bensin, percikan kecil bisa memicu ledakan besar.
KEP: Tergantung levelnya, jika levelnya sudah tinggi, mereka akan bereaksi dengan eerie silence yang more or less, dangerous.

Tapi, Tahu Risikonya?
Orang-orang seperti ini biasanya tidak sembarang bereaksi.
Mereka tenang di awal, tapi saat batasnya terlewati, mereka tahu cara membalas tanpa meninggalkan jejak.
Mereka tidak hanya menyerang balik, tapi juga memastikan Anda belajar pelajaran yang tidak akan bisa Anda lupakan seumur hidup.


2. Sakiti Orang yang Disayanginya

Kalau membuat orang menangis terlalu “halus” untuk Anda, coba lakukan sesuatu yang lebih fisik.
Misalnya, mempermalukan mereka di depan umum, menyebarkan gosip buruk, atau bahkan melukai mereka secara emosional maupun fisik.

Kenapa Ini Memancing Reaksi?
Orang-orang seperti ini punya sifat protektif yang mendalam.
Bagi mereka, melindungi orang tercinta adalah prioritas utama, bahkan di atas kepentingan pribadi mereka sendiri.
Jadi, saat Anda menyerang orang yang mereka sayangi, Anda secara tidak langsung mengundang kemarahan mereka.

Apa yang Akan Terjadi?
Jangan heran kalau mereka mendadak serius dan/atau muncul dengan kekuatan penuh.
Mereka mungkin tidak berteriak atau memaki, tetapi tindakan mereka akan berbicara lebih keras.
Dan begitu mereka bergerak, mereka tidak berhenti sampai keadilan (versi mereka) tercapai.


3. Hina Orang yang Baik Sama Dia

Ini mungkin terdengar tidak terlalu signifikan, tetapi menghina seseorang yang dianggap baik oleh orang lain bisa sangat memicu.
Orang baik biasanya dihormati dan dihargai, jadi saat Anda menghina mereka,
Anda secara tidak langsung menyerang moralitas dan prinsip orang yang menghormatinya.

Efeknya?
Orang ini akan merasa bahwa Anda tidak hanya menyerang individu, tetapi juga nilai-nilai yang mereka junjung tinggi.
Dan saat nilai-nilai itu dipertaruhkan, mereka tidak akan tinggal diam.

Contoh Nyata:
Bayangkan Anda menghina seseorang yang sering membantu orang lain tanpa pamrih.
Orang itu adalah sahabat dari seseorang yang tenang dan jarang marah.
Tapi, saat Anda mulai melontarkan kata-kata buruk, sahabatnya itu akan menjadi orang pertama yang maju untuk membela.
Dan percayalah, mereka akan membela dengan cara yang tidak dapat Anda bayangkan sebelumnya, baik tampak maupun tidak tampak di mata anda.


Kenapa Ada Orang yang Reaktif terhadap Hal Ini?

Kita semua memiliki “trigger” emosional yang berbeda-beda.
Tapi, orang yang reaktif terhadap hal-hal ini biasanya memiliki satu kesamaan: mereka sangat peduli.

Peduli pada orang yang mereka cintai, peduli pada prinsip hidup mereka, dan peduli pada nilai-nilai yang mereka pegang teguh.

Bagaimana dengan Anda?
Apakah Anda tipe orang yang rela melakukan apapun untuk melindungi orang tercinta?
Ataukah Anda termasuk golongan yang memilih diam karena tidak mau terlibat konflik?
Tidak ada jawaban yang salah, tetapi penting untuk memahami batasan Anda sendiri.


Apa yang Terjadi Jika Monsternya Bangun?

Nah, ini bagian yang perlu Anda pikirkan baik-baik. Ketika sisi gelap seseorang bangun, itu bukan hanya soal marah biasa. Itu adalah kombinasi dari:

  1. Kemarahan yang tertahan terlalu lama.
  2. Kekecewaan yang tidak pernah tersampaikan.
  3. Keinginan untuk melindungi dengan cara apapun.

Hasilnya? Emosi yang bisa sangat destruktif.

Contoh Realita

Ada cerita tentang seseorang yang dikenal tenang, hampir tidak pernah marah.
Tetapi, suatu hari, ketika keluarganya diperlakukan dengan tidak adil, dia berubah total.
Orang yang selama ini dikenal santai dan damai, mendadak menjadi sosok yang tidak terhentikan, tidak oleh hukum, tidak oleh norma, dan tidak juga oleh kata-kata bijak dari hipokrit.
Dia tidak hanya berbicara, tetapi juga bertindak, dan tindakannya itu meninggalkan dampak yang tidak bisa dihapus tanpa jejak dengan mudah.


Tapi, Apakah Itu Seharusnya Terjadi?

Sebagai manusia, kita semua punya batas.
Tetapi, ada cara untuk menghindari “monster” itu bangun, baik dalam diri kita maupun orang lain.
Berikut beberapa saran untuk menjaga kedamaian:

  1. Hargai Perasaan Orang Lain:
    Jangan menyakiti orang yang tidak pernah menyakiti Anda.
  2. Jaga Ucapan:
    Kata-kata bisa menjadi senjata yang lebih tajam daripada pedang.
  3. Berempati:
    Cobalah memahami perspektif orang lain sebelum Anda bertindak.

Kenapa Anda Harus Berhati-Hati?

Sederhana saja: karena konsekuensinya bisa sangat berat.

Orang yang Anda usik mungkin tidak bereaksi langsung, tetapi itu tidak berarti mereka melupakan apa yang Anda lakukan.
Dan ketika mereka akhirnya memutuskan untuk bertindak, Anda mungkin tidak punya banyak waktu untuk minta maaf dan/atau menyesali perbuatan anda.

Saran:
Jangan memancing masalah yang tidak perlu.
Dunia ini sudah cukup rumit tanpa Anda harus menambah drama dan/atau masalah yang tidak penting.


Kesimpulan: Ketika Monsternya Bangun

Memancing monster dalam diri seseorang mungkin terdengar menarik bagi sebagian orang.
Tetapi, sebelum Anda melakukannya, tanyakan pada diri Anda: “Apakah saya siap menghadapi semua konsekuensinya?”

Kalau jawabannya tidak, maka lebih baik Anda menjaga jarak dan hidup damai.
Karena, sekali monster itu bangun, tidak ada jaminan bahwa Anda akan selamat tanpa luka.

PS: Selalu ada pilihan untuk menjadi orang yang membawa kedamaian daripada kekacauan. Pilihlah dengan bijak.

Terima Kasih atas kunjungan dan komentarnya di NKRI One

Most Read
Scroll to Top