Menasihati Batu adalah Kesia-siaan yang Hakiki (dan Goblok Juga Sih)

Menasihati Batu adalah Kesia-siaan yang Hakiki (dan Goblok Juga Sih)

Kamu pernah nggak ketemu manusia yang persis kayak batu?

  • Bebal
  • Goblok
  • Nir empati
  • Nggak bertanggung jawab
  • Sok pinter tapi aslinya bodoh banget
  • Kalau dinasihati nggak pernah dengar, nggak pernah peduli, apalagi nurut.

Kalau pernah, aku cuma mau bilang:
“Selamat datang di dunia nyata!”

Di dunia ini, ada manusia-manusia tertentu yang sifatnya memang sudah seperti batu.
Mau kamu nasihati sampai berbusa-busa, sampai mulut kamu berbuih, sampai suaramu habis sekalipun, tetap saja nggak akan ada efeknya.

Mereka nggak akan berubah, nggak akan sadar, bahkan nggak bergeming sedikit pun.
Karena dasarnya memang keras kepala, bebal, dan nggak punya kemampuan sedikit pun untuk menerima masukan.


1. Bebal Level Batu: Udah Nggak Bisa Ditolong

Kalau kamu ketemu sama orang yang sifatnya bebal seperti batu, udahlah, nggak usah capek-capek ngasih nasihat. Percuma. Sia-sia. Goblok juga kalau kamu masih ngotot menasihati batu.
Mendingan nasihati tembok rumah kamu—malah mungkin tembok itu lebih paham daripada manusia batu kayak gini.

Ciri-ciri manusia batu ini biasanya:

  • Diberi tahu berkali-kali, nggak pernah dengar.
  • Diingatkan, malah marah balik.
  • Selalu merasa paling benar, padahal jelas-jelas salah.
  • Sudah melakukan kebodohan yang sama berulang-ulang, tetap nggak sadar juga.

Ini udah kategori nggak bisa ditolong lagi, menurutku.

Jadi, daripada energi kamu habis untuk sesuatu yang nggak berguna, mending cuekin aja manusia batu ini.


2. Menasihati Batu = Goblok & Buang-buang Waktu

Menghabiskan waktu dan energi untuk menasihati mereka yang sama sekali tidak mau mendengarkan atau berubah hanya akan membuatmu lelah dan tidak produktif.
Bukankah lebih bijaksana jika kamu fokus kepada orang-orang yang benar-benar terbuka untuk belajar dan berkembang?
Jangan biarkan usaha sia-sia itu menguras potensimu sendiri.

Aku bilang jujur aja, kalau kamu terus-terusan nasihati orang yang sifatnya kayak batu, kamu juga termasuk kategori bodoh.

Loh, kok bisa?
Karena kamu sudah tahu jelas-jelas bahwa:

  • Mereka nggak mau dengar.
  • Mereka nggak mau ngerti.
  • Mereka nggak mau berubah.

Tapi kamu masih aja maksa ngomong panjang lebar, berharap tiba-tiba mereka sadar.
Itu adalah kesia-siaan paling hakiki dalam hidupmu.
Kamu cuma buang-buang waktu, tenaga, dan energi buat sesuatu yang nggak akan pernah berubah.

Jadi, siapa sebenarnya yang goblok di sini?


3. Manusia Batu: Nir Empati, Sok Pintar, Tapi Bodohnya Kebangetan

Yang bikin situasi makin parah adalah, manusia batu ini nggak cuma bebal.
Mereka juga nir empati. Mereka nggak pernah mikir bagaimana dampak perbuatan mereka ke orang lain.
Kalau dinasihati untuk mengubah sikap demi kebaikan bersama, mereka malah cuek dan nggak peduli.

Lebih lucunya lagi, mereka itu sok pintar.
Di depan orang lain, mereka tampil sok cerdas, seolah-olah mereka tahu segalanya.
Tapi begitu diajak diskusi sedikit saja, argumen mereka langsung kacau balau.
Mereka cuma pura-pura tahu, padahal aslinya nggak ngerti apa-apa.

Kalau sudah begini, apa gunanya kamu nasihati lagi?
Udahlah, kamu cuma buang-buang energi.


4. Cara Terbaik Menghadapi Manusia Batu: Cuekin Aja

Menurutku, solusi terbaik menghadapi manusia batu adalah dicuekin aja.
Iya, cuekin.
Jangan pernah lagi buang waktu kamu buat manusia yang nggak punya niat berubah.

Karena:

  • Nasihatmu nggak akan pernah masuk ke otaknya yang keras kayak batu.
  • Kamu cuma akan capek sendiri tanpa hasil.
  • Dia nggak akan pernah sadar sampai benar-benar terjatuh dan kena batunya sendiri.

Kadang, memang manusia tipe ini harus merasakan akibat kebodohannya sendiri supaya bisa belajar.
Percayalah, karma itu nyata. Kamu nggak perlu capek-capek mengajari batu, biar aja kehidupan yang memberi pelajaran pada mereka.


5. Kesimpulan: Berhenti Menasihati Batu!

Intinya simpel banget:

Menasihati manusia bebal yang sifatnya kayak batu adalah kesia-siaan paling hakiki dan goblok yang bisa kamu lakukan dalam hidup.

Hentikan sekarang juga. Jangan lagi kamu mencoba “mengubah” manusia batu itu, karena jelas mereka tidak mau berubah, tidak mampu berubah, bahkan nggak punya niat sedikit pun untuk berubah.

Jadi, fokuslah pada dirimu sendiri dan orang-orang yang memang layak dinasihati.
Jangan buang-buang waktu berhargamu untuk batu yang nggak akan pernah bisa menjadi manusia waras.

Batu ya batu aja, nggak usah dinasihati lagi.
Capek, Gan!

Terima Kasih atas kunjungan dan komentarnya di NKRI One

Most Read
Scroll to Top