Rekor Sempurna Manchester City dihancurkan Orang Korea

Wolverhampton Wanderers (Wolves) mengejutkan juara bertahan Premier League, Manchester City, dengan kemenangan 2-1 di Molineux. Kekalahan ini menandai akhir dari rekor sempurna Manchester City di musim ini.

Kemenangan beruntun Manchester City di awal musim, sebanyak enam kali, telah memberi kesan bahwa mereka adalah tim yang tak terkalahkan.

Namun, kekalahan 1-0 mereka di pertengahan pekan dalam pertandingan Carabao Cup melawan Newcastle United menunjukkan bahwa tim asuhan Pep Guardiola ini tidak invincible (sakti mandraguna tidak terkalahkan).

Ironisnya, setelah mengalami kekalahan pertamanya di 90 menit pertandingan kompetitif sejak Mei, kini City harus menelan kekalahan kedua beruntun dalam seminggu dan yang pertama di Liga Inggris Premier League musim ini.

palu kekalahan Manchester City diketuk oleh gol bunuh diri dari Ruben Dias dan gol Hee-Chan Hwang dari jarak dekat.

Hwang Hee-Chan, Korean Guy (Orang Korea)

Sebelum pertandingan, Guardiola sempat berbicara tentang Hwang Hee Chan dalam konferensi persnya.

Saat itu, Guardiola lupa menyebutkan nama pemain tersebut dan malah menyebutnya dengan sebutan “Korean Guy (orang Korea)”.

Guardiola mengatakan, “Selalu sulit melawan Wolves, terutama dengan pemain-pemain seperti (Pedro) Neto, (Matheus) Cunha, dan orang Korea tersebut.”

Namun, Hwang Hee Chan, yang kini berusia 27 tahun, membuktikan bahwa dia bukan sekedar “orang Korea (Korean Guy)” biasa.

Dengan kelincahannya, dia berhasil mencetak gol yang membawa Wolves unggul, menghancurkan rekor sempurna Manchester City, dan merayakannya bersama para suporter di Molineux.

Jalannya Pertandingan Wolves 2 – Man City 1

Dari awal pertandingan, City mendominasi jalannya pertandingan. Namun, Wolves berhasil unggul lebih dulu berkat gol bunuh diri Ruben Dias.

Julian Alvarez sempat menyamakan kedudukan bagi City, melalui tendangan bebas yang luar biasa.

Setelah Alvarez mencetak gol penyama kedudukan, banyak yang percaya bahwa tim yang memenangkan treble muslim lau ini akan mulai bangkit dan membantai Wolves, untuk memenangkan pertandingan.

Namun, Hwang Hee Chan membantah perkiraan hampir semua orang yang menyaksikan pertandingan Wolves vs City dengan mencetak gol tambahan bagi Wolves.

Dengan golnya, dia memastikan Wolves unggul 2-1, membawa pulang tiga poin penting, dan menyindir Guardiola dengan selebrasinya (menunjukkan nama di kostum jersey timnya).

Kekalahan ini tentu menjadi tamparan bagi Manchester City dan Guardiola, serta bukti bahwa di sepakbola, apa pun bisa terjadi, termasuk Wolves mengalahkan Manchester City.

FPL Point of View by NKRI One

Hmm, Hwang Hee Chan (£5.4m)ini bagus, cepat, dan mematikan, tapi Pedro Neto (£5.6m) masih menjadi pilihan utama di Wolves yang biasanya miskin gol.

Sementara tendangan maut Julian Alvarez (£7.0m) mengubah persepsi saya tentang “pemain (yang saya kira) penggembira ini”, karena posisinya yang diplot sebagai penyerang (bukan midfielder) yang berarti dia adalah nomor 2 (dua) pelapis Haaland (£14.1m), dan serep De Bruyne kalau diperlukan.

Namun di musim ini, sejauh ini, Julian Alvarez (46 poin), more or less, merupakan pemain utama City, yang layak dimiliki di tim anda hanya Haaland (53 poin) yang memiliki jumlah perolehan poin di atasnya.

Sayangnya permainan dan perolehan poin Alvarez (8 poin) di Gameweek ini, ditutupi oleh poin Watkins (£8.0m) penyerang Aston Villa yang panen banyak poin (23 poin) saat mengalahkan Tim yang dikira kuat (elite) musim ini, Brighton 6-1.

Sementara bek dan kiper City akan saya tinggalkan minggu depan, karena mahal dan sudah tidak cleansheet di beberapa pertandingan terakhir, bye-bye Kyle Walker (£5.3m) dan Ederson (£5.6m).

Salam NKRI One FPL.

Terima Kasih atas kunjungan dan komentarnya di NKRI One

Most Read
Scroll to Top