Suami dan Istri Ideal, Yin dan Yang, Tidak Sama tapi Saling Melengkapi

Saya hitam, tentu saja saya mencari istri yang putih, baik dari segi fisik, sikap, sifat, kelakuan, dan jiwa yang bersih. Dan ajaibnya, itu yang saya dapatkan. Saya mendapatkan istri yang awalnya sangat berbeda dengan saya, bagai Yin dan Yang, idealnya, suami dan istri seharusnya tidak sama tapi saling melengkapi untuk harmony.
(Note: Kalo sama, “pedang-pedangan” dong, LoL)

Pernikahan adalah salah satu momen terpenting dalam hidup seseorang. Melalui pernikahan, dua orang yang berbeda akan menyatukan diri menjadi satu keluarga. Untuk membangun pernikahan yang bahagia dan langgeng, diperlukan kerja sama dan saling pengertian dari kedua pasangan.

Dalam salah satu konsep dunia, ada konsep Yin dan Yang yang menggambarkan dua kekuatan yang saling bertentangan namun saling melengkapi. Yin mewakili unsur feminin, bersifat pasif, lembut, dan menerima. Sedangkan Yang mewakili unsur maskulin, bersifat aktif, keras, dan memberi.

Konsep Yin dan Yang ini dapat diterapkan dalam kehidupan pernikahan. Suami dan istri yang ideal adalah mereka yang memiliki perbedaan dan saling melengkapi. Perbedaan ini jangan anda jadikan sebagai sumber konflik, tapi jadikanlah perbedaan itu sebagai kekuatan yang saling melengkapi hingga membuat pernikahan anda menjadi semakin harmonis.

Catatan KEP:
Dalam perkelahian (dan kehidupan), orang yang menguasai unsur Yin and Yang, hampir tidak mungkin bisa dikalahkan, karena dari segi pertahanan dia kuat dengan serangan yang tidak kalah mematikan di saat dia melakukan penyerangan (attack).
Basically impossible to beat someone who has Yin and Yang in a balanced state.

Artikel NKRI One ini akan mengeksplorasi dinamika hubungan antara seseorang dan pasangannya, mengambil inspirasi dari konsep Yin dan Yang dalam filosofi Timur. Dalam hubungan ini, perbedaan bukan menjadi penghalang, melainkan menjadi kekuatan yang menyatukan dan melengkapi satu sama lain.

Perbedaan Suami dan Istri

Saya, Suami, (sering dijuluki) setan, saya dikenal sering melakukan hal yang tidak mungkin dilakukan oleh orang baik-baik, sementara Istri saya adalah orang yang baik, menurut saya, menurut teman-temannya, dan menurut keluarganya.

Jadi jika ada orang yang mengetahui latar belakang (masa lalu) kami, maka mereka pasti tidak akan pernah berpikir, sebelum kejadian, bahwa kami bisa bersama dan terikat sebagai suami dan istri.

Jika melirik dari awal penciptaan kami, ketika masih kecil, saya berenang di sungai yang (baru saya ketahui setelah saya dewasa) banyak buaya dan ularnya, sementara Istri saya, paling kotor dia bermain, hanya di dekat selokan.

Dia, Yin, Sang Istri, setahu saya, tidak pernah memukul orang satu kali pun, sampai sekarang. Sementara saya, Yang, sudah pernah melakukan hampir semua hal dalam perkelahian (kecuali lari, kalah, dan menyerah).

Jadi anda kebayang kenapa saya lebih mendiskripsikan diri saya sendiri sebagai “hitam” dan istri sebagai “putih”?
(Walaupun memang secara de facto dia adalah salah satu manusia terputih di Indonesia tanpa kosmetik atau bahan kimia lainnya).

Yin dan Yang dalam Hubungan Suami dan Istri

Konsep Yin dan Yang, yang berasal dari filosofi Timur, merepresentasikan bagaimana kekuatan yang berlawanan dapat saling melengkapi dan menciptakan keseimbangan. Dalam konteks hubungan, hal ini menunjukkan bagaimana pasangan yang berbeda dapat saling melengkapi.

Komplementer Bukan Kontradiktif

Perbedaan antara saya dan istri tidak kami anggap sebagai sumber konflik yang membuat kami berperang atau terus-terusan bertengkar satu sama lain, justru perbedaan yang signifikan antara si baik dan si “tidak baik” itu menjadi aspek yang saling melengkapi.

Hubungan ini, yang sangat kontras seperti Yin dan Yang menemukan kekuatannya dalam keseimbangan, di mana satu pihak mengisi kekurangan pihak lain.

Seperti Yin dan Yang, kami memiliki sifat dan kecenderungan yang berbeda, namun ini justru membantu kami tumbuh dan berkembang bersama.

Kami saling mendukung dalam perbedaan kami, mendorong satu sama lain untuk menjadi manusia yang lebih baik.

Istri yang tidak tahu tentang dunia hitam, saya ajari tentang “bagaimana dunia berfungsi” (how the world works) dan bagaimana kejamnya manusia yang berada di “dunia lain” (bukan dunia putih yang taat hukum dan takut polisi), sedangkan saya yang tidak tahu tentang “senyum palsu” dan perasaan manusia pun diajari istri bagaimana menjadi “orang baik”.

P.S.
Apa yang Istri ajari ke saya, sangat menarik, karena itu menjawab pertanyaan saya, “kenapa kamu harus bersikap baik kepada orang jahat?”

Kata Istri: “Kamu tidak perlu berbuat baik juga (kalau tidak mau), tapi kamu tidak perlu berbuat jahat juga, apalagi sampai (menghilangkan nyawa orang lain) gitu juga, karena orang lain juga punya keluarga yang mungkin akan merasa kehilangan dan sedih jika anggota keluarganya ada yang hilang”.

Saling Melengkapi

Perbedaan antara suami dan istri bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Justru, perbedaan ini dapat menjadi kekuatan yang membuat pernikahan semakin harmonis.

Perbedaan antara suami dan istri dapat saling melengkapi satu sama lain. Misalnya, suami yang bersifat aktif dan keras dapat melengkapi istri yang bersifat pasif dan lembut.

Berikut adalah beberapa contoh bagaimana perbedaan antara suami dan istri dapat saling melengkapi:

  • Suami yang mempunyai sifat kreatif dan imajinatif dapat melengkapi istri yang bersifat praktis dan realistis.
  • Suami yang bersifat ekstrovert dan suka bersosialisasi dapat melengkapi istri yang bersifat introvert dan suka menyendiri.
  • Istri yang berpendidikan tinggi dapat melengkapi suami yang malas kuliah dan berpendidikan rendah.

Tips Membangun Pernikahan yang Harmonis

Untuk membangun pernikahan yang harmonis, suami dan istri perlu memahami dan menerima perbedaan masing-masing. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:

  • Komunikasikan dengan baik. 
    Komunikasi yang terbuka dan jujur adalah kunci untuk memahami pasangan.
  • Saling menghargai. 
    Hormati perbedaan pasangan dan jangan memaksakan kehendak.
  • Bersikaplah fleksibel. 
    Jangan terlalu keras kepala dan mau berkompromi atau malah mengalah.
  • Saling mendukung. 
    Jadilah pendukung terbaik bagi pasangan.
    Jadilah pendengar yang baik bagi pasangan.
    Jadilah teman yang baik bagi pasangan.
    Dan jadilah pasangan yang terbaik bagi pasangan di tempat tidur (paling penting, LoL)

Dengan memahami dan menerima perbedaan masing-masing, suami dan istri dapat membangun pernikahan yang harmonis dan bahagia.


Artikel NKRI One ini menyoroti bagaimana konsep Yin dan Yang dapat diterapkan dalam hubungan cinta antara dua orang yang sangat berbeda, dengan menunjukkan bagaimana perbedaan dapat menjadi sumber kekuatan dan harmoni dalam hubungan. Kisah ini menawarkan pandangan yang lebih dalam tentang bagaimana pasangan dapat saling melengkapi dan berkembang bersama.

Terima Kasih atas kunjungan dan komentarnya di NKRI One

Most Read
Scroll to Top