Ah, Yang Makan Si Qarin Tadi
Pernahkah mendengar ungkapan bahwa jika kita lupa mengucapkan “Bismillah” sebelum makan, sebenarnya yang makan makanan tersebut adalah Qarin kita?
Qarin, makhluk yang termasuk golongan setan, diyakini selalu ada di sekitar manusia.
Menurut beberapa pendapat, jika kita tidak membaca doa sebelum makan, maka setan (dalam hal ini Qarin) akan ikut “menikmati” makanan yang kita santap.
Ini tidak hanya soal keyakinan, tetapi juga menjadi pengingat agar kita lebih sadar sebelum menyantap hidangan.
Mengapa Qarin “Yang Makan” Jika Kita Lupa Berdoa?
Secara alami, sifat setan adalah tidak pernah puas.
Mereka tidak mengenal kata “cukup” dan terus-menerus ingin memuaskan hasrat yang sebenarnya tidak pernah terpenuhi.
Ketika seseorang lupa mengucapkan Bismillah atau doa makan lainnya,
Qarin yang biasanya selalu terlihat lapar dan tidak pernah puas ini diyakini akan menikmati makanan kita sebanyak mungkin, selama dia suka makanan yang ada di hadapannya.
Alhasil, kita bisa tiba-tiba memiliki nafsu makan yang sanagt berlebihan dan hampir tidak bisa kenyang, tanpa diketahui secara ilmiah apa penyebabnya.
Contoh Kasus: Nafsu Makan yang Tidak Terkendali
Ada kalanya kita mengalami nafsu makan yang tidak biasa atau makan dalam porsi yang lebih besar dari biasanya. Beberapa contoh yang mungkin kita dengar atau alami sendiri, seperti:
- Menghabiskan mie ayam hingga 5 porsi dalam sekali makan.
- Menikmati 4 bungkus Nasi Padang tanpa merasa terlalu kenyang.
- 6 porsi nasi ayam (ada yang bilang 6, tapi seinget saya sih cuma 4 porsi).
- Bahkan 1,5 kilogram daging dalam satu waktu.
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Menurut kepercayaan ini, jika kita lupa membaca Bismillah atau doa makan, Qarin ikut serta dalam makanan kita, membuat kita merasa selalu lapar dan sulit kenyang.
Ini juga menjadi pengingat bahwa doa bukan hanya untuk memberkati makanan, tetapi juga menjaga kendali diri dan menghindari nafsu makan yang tak terkendali.
(KEP: “Untuk kesehatan Rin, mati kita kalo lu makan kayak gitu terus“)
Doa Sebelum dan Sesudah Makan
Dalam Islam, mengucapkan doa sebelum dan sesudah makan bukan hanya soal formalitas, tetapi bentuk perlindungan diri dari godaan setan serta untuk mendapatkan berkah dari Allah SWT.
Berikut adalah doa makan yang biasa diucapkan:
Doa Sebelum Makan
بِسْمِ اللهِ
(Bismillah)
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah.”
Doa ini singkat namun penuh makna.
Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk mengucapkan “Bismillah” sebelum makan, sebagai bentuk permohonan berkah dari Allah SWT dan perlindungan dari setan yang mungkin mengganggu.
Jika seseorang lupa membaca doa ini di awal makan, maka dianjurkan untuk membaca:
بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ
(Bismillah awwalahu wa akhirahu)
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah di awal dan di akhir.“
Doa Setelah Makan
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِينَ
(Alhamdulillahilladzi ath’amana wa saqana wa ja’alana muslimin)
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami sebagai orang-orang Muslim.”
Aturan Makan Menurut Al-Quran dan Hadits
- Mengucapkan Bismillah Sebelum Makan
Rasulullah SAW bersabda:
“Jika salah seorang dari kalian hendak makan, maka ucapkanlah Bismillah.
Jika lupa, hendaklah mengucapkan Bismillah awwalahu wa akhirahu.”
(HR. Abu Dawud).
Mengucapkan Bismillah sebelum makan dipercaya dapat menghindarkan kita dari gangguan setan, termasuk Qarin yang bisa ikut makan jika kita lupa menyebut nama Allah. - Tidak Berlebihan dalam Makan (Q.S. Al-A’raf: 31)
Allah SWT berfirman:
“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
(Q.S. Al-A’raf: 31)
Makan secukupnya adalah salah satu bentuk syukur atas rezeki yang diberikan.
Menghindari makan berlebihan juga dapat menjaga tubuh tetap sehat dan terhindar dari sifat rakus yang bisa membawa dampak buruk. - Makan dengan Tangan Kanan
Rasulullah SAW bersabda:
“Jika salah seorang dari kalian makan, maka hendaklah ia makan dengan tangan kanannya, dan jika ia minum, maka minumlah dengan tangan kanannya, karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya.”
(HR. Muslim)
Makan dengan tangan kanan tidak hanya sunnah, tetapi juga untuk membedakan kebiasaan kita dari setan yang memiliki kecenderungan makan dan minum dengan tangan kiri. - Tidak Meniup Makanan atau Minuman yang Panas
Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, Rasulullah SAW bersabda:
“Janganlah kalian meniup makanan dan minuman.”
(HR. Abu Dawud)
Meniup makanan atau minuman dianggap tidak sehat karena bisa menyebarkan bakteri dari mulut ke makanan, dan menjaga makanan tetap higienis adalah bagian dari sunnah untuk hidup sehat. - Makan dari Bagian yang Terdekat
Rasulullah SAW bersabda kepada Umar bin Abi Salamah:
“Sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari yang terdekat darimu.”
(HR. Bukhari)
Makan dari bagian yang terdekat menunjukkan adab dalam makan dan menjaga kesopanan, terutama ketika makan bersama orang lain.
Menjaga Standar dengan Sunnah dan Doa
Dalam setiap langkah, termasuk dalam makan, Islam mengajarkan kita untuk menjaga adab dan mengikuti sunnah.
Dengan menjaga doa dan adab makan, kita bukan hanya memperoleh berkah dari makanan itu sendiri tetapi juga menumbuhkan kesadaran dan kendali diri.
Ini menjadi pengingat untuk selalu dekat dengan Allah, bahkan dalam hal sederhana seperti makan.
Dengan mengamalkan doa dan aturan makan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, kita berharap bisa menjaga diri dari godaan setan serta menikmati setiap rezeki dengan penuh syukur.
Kesimpulan: Kok Yang Makan Qarin?
Kisah tentang Qarin yang ikut makan ketika kita lupa berdoa mungkin terdengar seperti mitos, namun mengingatkan kita pada pentingnya menjaga adab dan kesadaran.
Mengucapkan doa sebelum makan tidak hanya soal memenuhi syariat, tetapi juga menjaga kesehatan mental, fisik, dan spiritual.
Dengan mengamalkan doa dan adab makan, kita akan lebih terkendali, merasa lebih tenang, dan terhindar dari kebiasaan makan berlebihan yang bisa saja dipengaruhi oleh godaan Qarin.