Menjadi seorang ibu adalah sebuah anugerah yang luar biasa. Namun, tanggung jawab yang menyertainya pun tak kalah besar. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi seorang ibu adalah ketika harus berpisah dengan keluarganya untuk bekerja di tempat yang jauh. Baru-baru ini, saya melihat seorang teman di kantor, seorang ibu yang tangguh dan selalu ceria, tiba-tiba menangis, karena rindu pada keluarganya.
Di tengah kesibukan kantor, mata saya menangkap pemandangan tentang sosok seorang Ibu yang menangis dalam diam dan pelan-pelan menyeka air matanya. Dia adalah teman sekantor, jauh dari keluarga yang tinggal di kota lain
Sistem penempatan acak yang kadang tidak peduli dengan sisi kemanusiaan dan welas asih di tempat kerja kami telah memaksanya jauh dari kehangatan dan keceriaan keluarga yang dirindukannya hampir setiap malam. Rasa rindu dan keputusasaan yang ia pendam selama ini akhirnya tak terbendung lagi.
Kisah teman saya ini mengingatkan kita bahwa kehidupan sebagai seorang ibu penuh dengan pengorbanan dan perjuangan. Menjadi ibu yang bekerja dan harus berpisah dengan keluarga adalah salah satu tantangan terberat yang harus dihadapi banyak wanita di dunia.
Teman saya itu, bukanlah satu-satunya wanita karier yang jauh dari anaknya, teman saya yang lain, sebut saja namanya Maya, juga jauh dari keluarganya yang ada di Bali, saya melihat dia berusaha menceriakan anaknya dengan bermain-main bersamanya, melalui panggilan video (video call).
Tapi justru keceriaan Maya ini yang membuat saya terharu, karena saya pernah merasakan hal yang sama, berusaha ceria untuk menutupi kesedihan hati saat jauh dari keluarga. Cukup kita yang merasakan perasaan sedih, jangan sampai anak tahu kalau kita sedih, apalagi membuat mereka merasa tidak disayang, tidak diayomi, dan/atau tidak dipedulikan walaupun secara de facto, kita berada jauh darinya ketika bekerja.
Cinta Seorang Ibu yang Rindu Anaknya
Di tengah kesedihan dan kerinduan, ketabahan seorang ibu tak pernah pudar. Cinta dan kasih sayang kepada anak menjadi motivasi untuk terus berjuang dan menjalani hidup.
Bagi para ibu yang sedang bekerja jauh dari keluarga, berikut beberapa tips untuk tetap tabah dan kuat:
- Tetaplah berkomunikasi dengan keluarga secara rutin.
Gunakan teknologi seperti video call untuk melihat wajah dan mendengar suara keluarga Anda. - Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang Anda sukai.
Hal ini dapat membantu Anda menghilangkan stres dan menjaga kesehatan mental. - Bergabunglah dengan komunitas ibu-ibu yang memiliki pengalaman serupa.
Berbagi cerita dan pengalaman dapat membantu Anda merasa tidak sendirian. - Ingatlah bahwa Anda sedang melakukan ini untuk keluarga Anda.
Cinta dan kasih sayang Anda kepada mereka akan menjadi kekuatan untuk melewati masa-masa sulit.
Bekerja jauh dari keluarga memang tidak mudah, tetapi bukan berarti mustahil untuk dilalui. Dengan ketabahan, kekuatan, dan cinta, para ibu yang bekerja jauh dari keluarga akan mampu menjalani hidup dengan bahagia dan penuh makna.
Sebagai seorang Ibu, kerinduan akan keluarga tercinta adalah beban yang tak mudah dipikul. Bayangkan, sosok yang selalu menjadi panutan dan pelindung, harus berpisah dengan anak-anak dan suami tercinta. Setiap tawa dan tangisan mereka, sentuhan napas, dan segar harum tubuh mereka, tidak dapat dirasakan secara langsung.
Memandikan anak setiap hari adalah perjuangan dan mungkin masuk kategori beban harian, yang harus dilakukan hampir oleh setiap Ibu, yang sayang anaknya, dengan perasaan suka cita, cinta, harapan, dan kesenangan tercampur aduk dengan capeknya aktivitas harian mereka, namun di dalam hatinya, mereka justru tersenyum.
Mari kita doakan agar semua ibu (dan Bapak juga dong) yang bekerja jauh dari keluarga selalu diberikan kekuatan dan ketabahan. Semoga mereka selalu dapat memberikan kasih sayang dan perhatian kepada anak-anaknya, meskipun saat ini, jarak memisahkan mereka.
Semoga artikel NKRI One ini bermanfaat bagi para ibu yang sedang bekerja jauh dari keluarga.
