“Apa manfaat anda untuk saya?”, pertanyaan itu terus terutara di benak saya ketika orang yang tidak saya senangi mengajak saya bicara saat saya tidak mau bicara. (terutama ketika saya lagi hemat energi “green mode“). Aslinya saya senang bicara, tapi tidak dengan para penghambat dan.atau penghalang jalan, yaitu mereka yang mempunyai niat jahat, pikiran jahat, dan/atau tidak punya tujuan baik pada kita.
Saya memang kadang “friendly”, kadang saya ramah, dan aslinya saya suka berteman dengan siapa saja, selama mereka manusia yang baik, terlepas dari mereka preman, tukang selingkuh, atau malah germo sekalian. Selama mereka baik, tidak masalah, dibandingkan manusia busuk yang pura-pura baik, berpakaian baik, berkulit baik, dan memakai topeng kebaikan, padahal aslinya calon penghuni tetap neraka tanpa audisi.
Tapi ketika saya sudah menganggap seorang manusia sebagai sampah, biasanya karena tidak punya kebaikan dalam dirinya, tidak mempunyai loyalitas, dan tidak punya rasa kesetiakawanan, atau bahkan cenderung mudah berkhianat, maka value mereka sebagai manusia sudah sangat rendah sekali, bahkan menurut saya, manusia-manusia seperti itu “hanya menghabiskan oksigen di bumi saja”.
Pesan Layanan Hamba Allah:
“KEP, setiap orang memiliki hak untuk hidup, dan jika napas mereka mengganggu anda, itu adalah ujian untuk anda, jadilah orang yang sabar”.
Note: Unless you have a valid reason, you cannot harm them, especially under the watchful eyes of God..
Ingat kata Allah apa,
“Bersabarlah dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.”
(QS. Ali ‘Imran (3:200))
Jadi ketika kamu diganggu orang, itu sebenarnya kamu sedang menerima transferan pahala dari Allah, selama kamu tidak snapping,
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang sabar sajalah yang akan menerima pahala mereka tanpa batas.”
(Q.S. Az-Zumar 39:10)
Tips Menghadapi Penghalang dalam Perjalanan Kehidupan
Dalam perjalanan panjang yang disebut kehidupan, kita seringkali menemui individu atau situasi yang tampaknya seperti berdiri di jalan kita, menghalangi kita mencapai tujuan dan/atau cita-cita kita.
Apakah itu rekan kerja, kenalan, atau bahkan anggota keluarga kita sendiri, menghadapi “hindrance” atau penghalang bisa menjadi tantangan tersendiri.
Artikel NKRI One kali ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang bagaimana menangani situasi ketika seseorang atau sesuatu tidak memberikan manfaat positif dalam hidup Anda, dan strategi untuk melanjutkan dengan cara yang sehat dan produktif.
Mengenali Penghalang
Pengakuan awal bahwa seseorang atau sesuatu mungkin tidak bermanfaat bagi kemajuan pribadi kita adalah langkah pertama yang penting. Hal ini dapat mencakup:
- Penghalang Emosional:
Individu yang secara konstan menurunkan semangat atau mengkritik, berpotensi merusak kepercayaan diri dan motivasi. - Penghalang Profesional:
Situasi atau orang di lingkungan kerja yang menghambat pertumbuhan profesional atau pengembangan karir. - Penghalang Pribadi:
Hubungan yang menguras energi atau menghambat pertumbuhan pribadi.
Mengidentifikasi keberadaan penghalang ini adalah langkah penting dalam mengambil tindakan untuk mengatasinya.
Checklist Manusia Tidak Berguna
- Apakah anda menyenangkan bagi saya?
- Apakah anda baik pada saya?
- Apakah saya mencintai anda?
- Apakah anda pernah menolong saya?
- Apakah anda bisa membuat saya tertawa?
- Apakah anda hamba Allah? (bukan hamba setan atau hamba dunia)
- Apakah anda tidak pernah memfitnah saya?
- Apakah anda berteman dengan musuh saya?
- Apakah anda mencintai saya?
Jika tidak ada satupun dari 9 (sembilan) pertanyaan itu yang menghasilkan jawaban “iya” atau “ya” (bisa juga “Yes“), sebaiknya anda menjaga jarak seputar profesionalisme sebagai manusia saja, tidak usah menghubungi saya di luar masalah bisnis, pekerjaan, dan/atau kegiatan yang bersifat “harus dilakukan”.
Karena saya selalu berusaha sopan, santun, dan baik, namun lama-lama jengah juga saya, jika orang (yang masuk kategori manusia tidak berguna) mengira saya suka manusia sampah yang punya jiwa tidak baik sama sekali.
Melihat orang seperti itu, membangkitkan “Krisna yang lain”, dan saya tidak mau dia bangkit lagi.
Saya mau hidup tenang, tanpa gangguan, dan tidak diganggu siapapun juga, kecuali orang-orang yang saya cintai dan/atau mencintai saya, mereka bebas mengganggu saya kapan pun, karena saya bisa tersenyum bahkan ketika melihat mereka tidak ngapa-ngapain (melihat mereka tidur pun, saya bisa tersenyum).
Melepaskan Diri dari Para Penghambat Jalan Hidup
Melepaskan diri dari penghambat jalan hidup adalah langkah penting untuk menemukan kedamaian dan kebahagiaan. Ketika Anda melepaskan diri dari orang-orang dan hal-hal yang negatif, Anda akan memiliki lebih banyak ruang untuk hal-hal yang positif.
Mengurangi atau mengeliminasi gangguan memungkinkan lebih banyak energi untuk diarahkan pada tujuan yang bermanfaat.
Strategi untuk Menavigasi Hubungan yang Merugikan
- Batasan yang Sehat:
Tetapkan dan komunikasikan batasan yang jelas dengan orang-orang yang Anda anggap sebagai penghalang. Ini dapat membantu mengurangi dampak negatif mereka. - Fokus pada Diri Sendiri:
Alihkan fokus dari penghalang ke tujuan dan ambisi pribadi Anda. Investasikan waktu dan energi pada apa yang benar-benar penting bagi Anda. - Mencari Dukungan:
Jangan ragu untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional ketika menghadapi situasi sulit. - Pemisahan Diri:
Dalam kasus di mana pengaruh negatif terlalu besar, mungkin diperlukan untuk mengambil langkah kembali atau memutuskan hubungan sepenuhnya.
Kesimpulan: Keberanian untuk Berjalan Sendiri
Menghadapi dan mengatasi penghalang dalam hidup membutuhkan keberanian, keteguhan hati, dan seringkali, keputusan untuk berjalan sendiri. Ingatlah bahwa menjauh dari hubungan atau situasi yang merugikan bukanlah tindakan egoisme, melainkan bentuk perawatan diri dan upaya untuk mencapai kebahagiaan dan kepuasan hidup yang lebih besar.
Dalam setiap langkah yang Anda ambil, tetaplah berpegang teguh pada kebaikan dan hindari menyakiti orang lain secara sengaja. Mendekatkan diri kepada sumber-sumber positivitas dan membangun kehidupan yang Anda impikan adalah hak Anda.
Jangan biarkan penghalang mengaburkan visi Anda; sebagai gantinya, gunakan mereka sebagai pelajaran untuk membangun masa depan yang lebih cerah dan memuaskan.