Bhinneka Tunggal Ika bagi Persatuan Indonesia

Dalam sanubari setiap warga Indonesia, tersimpan untaian kalimat yang menjadi jati diri bangsa dalam menjunjung persatuan Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Diambil dari kitab Sutasoma karya Mpu Tantular, frasa ini berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Prinsip ini menggambarkan keberagaman budaya, suku, agama, dan tradisi yang ada di Indonesia, namun tetap bersatu dalam satu bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Keragaman Sebagai Kekayaan

Indonesia dianugerahi keberagaman yang luar biasa. Dengan lebih dari 17.000 pulau, 1.300 suku, dan ratusan bahasa daerah, Indonesia layaknya mosaik yang terdiri dari berbagai bentuk, warna, dan ukuran yang berbeda.

Namun, seperti mosaik, setiap potongan memiliki tempat dan fungsi masing-masing, membentuk satu kesatuan gambar yang indah.

Kekayaan budaya Indonesia menjadikan negara kita sebagai negara yang unik di dunia, walaupun ada Negara lain yang sama warna benderanya, tapi kita lebih besar.

Sejarah Bhinneka Tunggal Ika

Mpu Tantular, penyair dari era Majapahit, melihat keberagaman di kerajaannya dan menyadari bahwa perbedaan bukanlah halangan untuk bersatu.

Dalam kitab Sutasoma, ia menuliskan prinsip Bhinneka Tunggal Ika sebagai respons terhadap perbedaan agama Hindu dan Buddha yang kala itu berkembang di Jawa.

Meski berbeda dalam ritual dan ajaran, kedua agama ini memiliki tujuan yang sama, yaitu mencapai kesempurnaan rohani.

P.S.: sebelum menulis ini, saya kira Mpu Tantular itu ahli Keris atau Senjata, ternyata pujangga lho.

Bhinneka Tunggal Ika di Era Modern

Di era globalisasi, tantangan bagi keberagaman dan persatuan Indonesia semakin kompleks.

Masuknya budaya asing, perkembangan teknologi, dan mobilitas sosial mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap identitas diri dan nasionalisme.

Namun, dengan memegang teguh prinsip Bhinneka Tunggal Ika, Indonesia mampu menjaga kerukunan dan persatuan di tengah perbedaan.

Implementasi di Kehidupan Sehari-hari

Prinsip Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya slogan, melainkan panduan hidup.

Dalam kehidupan sehari-hari, prinsip ini mendorong masyarakat untuk menghargai perbedaan, menjunjung tinggi toleransi, dan saling menghormati.

Dengan demikian, setiap individu dapat berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia yang harmonis dan maju.

Kesimpulan NKRI One

Bhinneka Tunggal Ika bukan sekadar motto, melainkan esensi dari keberagaman dan persatuan Indonesia.

Dengan mengedepankan prinsip ini, Indonesia mampu menghadapi berbagai tantangan zaman dan tetap bersatu sebagai satu bangsa yang besar.

Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk memahami, menjaga, dan meneruskan warisan luhur ini kepada generasi mendatang.


Artikel di atas mencerminkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan persatuan Indonesia, dengan menyoroti sejarah, implementasi, dan relevansinya di era modern.

Semoga bisa menjadi panduan dan inspirasi bagi pembaca NKRI One sebagai landasan untuk saling menghargai dan menghormati perbedaan yang kita hadapi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehari-hari.

Salam damai NKRI One.

Terima Kasih atas kunjungan dan komentarnya di NKRI One

Most Read
Scroll to Top