Banyak dan seringnya pemberitaan tentang perselingkuhan yang berkaitan dengan mantan pacar, membuat sang Istri akhirnya menyampaikan concern (kekhawatiran)-nya kepada Krisna.
“Pak, aku khawatir kamu balik sama mantan“, begitu kata sang Istri.
“Huh?“, kata Krisna yang bingung, karena baginya, Monster muncul dari kerak Bumi lebih menyenangkan dan menarik baginya dibandingkan balikan ke mantan.
Dan dia hanya tertawa mendengar kekhawatiran Istrinya.
“Bu, sebelum (kita) nikah saya sudah bilang sebanyak apa dosa saya (40 < 1). Itu bukan main-main.
Mantanku nggak mungkin berani menghubungiku, karena mereka tau, aku akan marah kalau diganggu atau dipaksa menyukai apa yang aku nggak suka.
(karena mereka mengenalku dan mereka pun tahu gimana aku pas sama mereka, no mantan in my life, aku bukan orang yang suka komitmen, satu saja sudah cukup berat bagiku)“
Fakta menyebalkan yang terjadi adalah:
1. Dia menyamakan aku dengan laki-laki lain (yang murahan);
2. Dia menganggap aku sebodoh itu (balik sama mantan);
3. Dia punya akses terhadap handphoneku T_T (dia bisa membukanya kapanpun dia mau, kenapa curiga manusia selugu ini melakukan hal yang tidak bermanfaat)
Untung Istri, kalau pacar, sudah gw pecat.
1. Dia Diawasi Allah 24/7
Sebagai seorang hamba Allah, Krisna sadar betul bahwa semua langkah, niat, dan tindakannya selalu diawasi.
Baginya, Allah adalah Tuhan yang “mengurung” dia di dunia, dia kadang selalu protes kenapa dia harus bangun pagi, bertemu dengan orang yang membosankan, no entertainment or excitement, dan sebagainya.
Dengan “dikurung” Allah, itu berarti dia diawasi 24 jam sehari, no monkey business.
“And you have the audacity to compare me to idiotic humans?“,
kata Krisna dalam hati, tapi tidak mungkin dia bilang ke Istrinya, karena Istrinya itu hatinya super lembut dan gampang menangis.
Jangankan balik ke mantan, yang menurutnya tidak mungkin, untuk nakal (back to the dark side) pun, dia tidak bisa karena dijaga dan diawasi Allah secara terus menerus.
Allah akan mengintervensinya, sepicik apapun rencananya untuk kembali ke dunia hitam.
“Kalau Tuhan sudah mengawasiku 24/7, apa mungkin aku masih punya celah untuk melakukan kesalahan bodoh (cenderung idiotic) seperti itu?”
2. Manusia Ada 8 Miliar, Ngapain Balik sama Mantan?
Krisna tidak pernah melihat mantan sebagai opsi yang layak untuk diulang.
Baginya, mantan hanyalah bagian dari masa lalu, sesuatu yang sudah selesai, dan tidak ada alasan untuk membuka masalah kembali.
Mereka rata-rata punya “issue” (masalah) yang tidak bisa diperbaiki:
1. Ada yang kegatelan (ramah sama semua pria);
2. Ada yang career minded (membosankan);
3. Ada yang punya keluarga beracun (toxic);
4. Ada yang terlalu mengekang;
5. Ada yang terlalu lembut (no sparks);
6. Ada yang melarangku melakukan apa yang aku suka;
7. Ada yang tidak jujur;
dan sebagainya.
“Di dunia ini, saat ini ada 8 miliar lebih manusia, hidup, sekitar 56% dari jumlah itu adalah wanita.
Kenapa mantan?
That’s insulting my intelligence (lol)“
Manusia punya akal.
Mantan itu menjadi mantan karena ada sesuatu yang tidak cocok dan tidak layak diperjuangkan untuk dipertahankan.
Krisna tipe idiot pun (kalau lagi lugu banget) tidak akan mau balik sama mantan, apalagi Krisna tipe waras dan suka berpikir (overthinking is his motto, lol).
Tapi memang, pengaruh drama korengan, eh, drama korea yang Istri tonton dan/atau media sosial yang mengisi harinya, menjadi landasan dia melontarkan tuduhan itu kepada kita dengan keji.
Kenapa keji?
Karena selama ini, I am totally loyal.
Selama aku belum tobat pun, sebelum menikah, aku loyal.
Bahkan ketika ditawari oleh seorang mantan model sebuah “apem basah“, aku menolaknya, dan kutawarkan ke temanku, yang dengan senang hati riang gembira mengkonsumsinya dengan lahap.
Dan karena itu, mantan-mantanku tahu, bahwa aku bukan tipe lelaki “for sale” a.k.a. murahan seperti itu,
Kembali ke mantan adalah hal yang menurutku: “Lebih baik aku mati and be done with this world“.
3. Tidak Tertarik Menambah Komitmen
Bagi Krisna, komitmen adalah hal yang tabu, seharusnya dia hindari dan dia tolak, selagi bisa.
Tapi Allah goaded him into getting married, dan dia hanya bisa ridha (tunduk) kepada kehendak Tuhannya itu, yang menurutnya merupakan langkah dan tindakan yang benar.
“So, satu ikatan komitmen sudah cukup bagiku, nambah iketan lain?
Mungkin yang anda maksud bukan Krisna“
Satu wanita yang mengikatnya sudah cukup mengekang (walau tanpa paksaan untuk menahan diri) bagi Krisna,
begitu dirasa kurang, dan dia masih bisa kabur sewaktu-waktu,
Tuhan menambahkan satu ikatan lagi yang lebih kuat, lahirlah anak perempuannya.
Itu adalah ikatan yang membuat Krisna, terikat di dunia, tidak bisa kabur entah kemana, sebosan apapun dia, sekesal apapun dia, karena anaknya adalah bagian dari dirinya, Tuhan menciptakannya begitu mirip, sehingga dia tidak bisa menyanggah dan sadar bahwa ini “perbuatan Tuhan” bahwa Tuhan itu ada, Tuhan mengawasinya, dan Tuhan yang melakukan apapun yang dianggapnya luar biasa.
Satu pernikahan sudah cukup menahannya untuk tidak bebas lagi.
Satu ikatan saja sudah menjadi tanggung jawab besar yang ia jaga dengan serius.
Dia tidak tertarik untuk menambah beban dengan hubungan lain yang tidak jelas arahnya.
Kamu tahu apa yang terjadi ketika kita menikah?
“Bismillah, saya terima nikahnya…”
Tahu artinya itu?
“Dengan menyebut nama Allah, saya menerima amanah ini...”
Saya baru paham artinya ketika saya merasa bosan, ketika saya ngambek, ketika saya mau “udah aja lah“….
Saat itu saya berpikir, “Lho, kok ada nama Tuhan ya..?“.
Ternyata memang saya digiring Tuhan biar tidak kabur, terikat permanen (selama Pihak Kedua patuh dan tidak mengkhianati saya), dan tidak bisa sembarangan memperlakukan orang lagi.
Jadi, dalam melaksanakan perintah, bujukan, dan/atau amanah dari Tuhan, kita tidak boleh main-main, senantiasa sebisa mungkin selalu berbuat baik kepada Istri, dan tidak menyakitinya.
“Aku bukan tipe yang suka bermain-main dengan komitmen.
Dan saya tidak suka berkomitmen dengan apa yang tidak bisa kukendalikan (tidak nurut padaku).
Kalau nurut, saya tidak punya alasan untuk out”
4. Ketika Sudah Bosan, Dia Akan Mencari Celah untuk Keluar
Krisna adalah tipe orang yang sangat bosenan.
Ketika dia sudah bosan dengan sesuatu—entah itu barang, aktivitas, atau bahkan seseorang—dia akan benar-benar akan mencampakkannya dan move on.
Dia bahkan bercanda, “Napas saja aku kadang malas, apalagi harus repot membuat hubungan takdir baru”
Menyayangi orang, itu butuh effort, perhatian, dan ya “lebay” dikit.
Ngalahnya yang banyak, nekan ego agar tidak menuruti apa kata Qarin kita , dan memfasilitasi kebodohan yang majemuk (i.e. “dipaksa” nonton drama korea).
Belum lagi yang lain dan sebagainya.
Plus, biasanya orang yang aku suka itu mempunyai jiwa yang baik, hati yang baik, dan kebaikan melebihi manusia normal, jadi singkatnya mereka itu baiknya kebangetan, dan kita juga jadi “terpaksa” ketularan baiknya sama orang, ramah sama orang, sopan sama orang, dan santun.
Jadi, effort sebanyak itu hanya untuk satu orang, di tengah bujukan dan perlawanan Qarin yang kadang bosan di dunia teletubbies dan meminta untuk keluar, biasanya aku mencari alasan untuk tidak melanjutkan lagi. (Dulu sama mantan seperti itu)
Tapi Istri adalah hal yang berbeda, apalagi dengan adanya elemen baru berupa anak perempuan.
Jadi ketika saya sibuk memikirkan cara dan berusaha untuk memperbaiki masa depan mereka, tidak ada pikiran saya untuk bodoh banget balik ke mantan.
5. Tidak Pernah Berkhianat Sebelum Dikhianati
Prinsip Krisna jelas: dia tidak pernah berkhianat sebelum dikhianati.
Kesetiaan adalah moto utama dalam hidupnya.
Baginya, seseorang yang setia, patuh, dan selalu ada untuknya adalah anugerah besar dari Allah, yang tidak mungkin ia sia-siakan dengan berkhianat (Naudzubillah)
“Selama kamu tidak mengkhianatiku, aku tidak akan pernah mengkhianatimu. Itu sudah prinsipku.”
6. Sibuk dan Tidak Punya Waktu untuk CLBK
Dengan jadwal yang super padat—bekerja, berbisnis, menulis, membuat konten, bermain game, males-malesan, dan menjalankan perintah Allah—CLBK bahkan tidak ada dalam pikirannya, sebelum Istrinya mengatakan tentang hal itu.
Mau marah gimana, karena wajar Istri kemakan bisikan setan seperti itu.
Setan adalah perusak rumah tangga yang utama, dia akan membisikkan sesuatu ke hati orang yang mudah menjadi targetnya (i.e. My Wife), karena setan tahu kalau aku tidak suka dituduh dan/atau dicurigai kalau aku memang tidak melakukannya.
(Tapi ya namanya terikat pernikahan, kita harus lebih maklum dan lebih sabar).
Padahal aku sudah pernah 2 (dua) kali menawarkan diri untuk berhenti dari “tugas” dimana Allah menempatkanku saat ini, untuk bisa bersamanya terus menerus sepanjang waktu sebanyak mungkin sehari semalam, seminggu penuh, sebulan full, bertahun-tahun, dan/atau berpuluh-puluh tahun, selama aku masih hidup.
Tapi dia malah stress dan sakit, karena tahu aku bersiap serius untuk meninggalkan semua yang menghalangiku untuk selalu bersamanya, lalu malah memintaku untuk tidak berhenti dan/atau kabur dari ketentuan apa yang dikehendaki Tuhan saat ini.
Seharusnya dia belajar dari orang-orang di sekelilingnya, bahwa banyak teman dan keluarganya bercerai walaupun tinggal dekat, tinggal bersama, sekasur, satu kamar mandi, satu selimut, dan/atau satu kendaraan bersama, tetap pisah juga, entah karena apa (macam-macam alasannya).
“Kalaupun aku punya waktu senggang, aku lebih memilih ‘mengobrol’ dengan Tuhan, daripada berpikir tentang hal yang ‘tidak ada dalam agenda‘ seperti balikan sama mantan.”
7. Tidak Mau dengan Hal yang Tidak Spesial
Krisna memiliki ketertarikan tinggi terhadap eksklusivitas dan spesial-isme (diperlakukan istimewa).
Baginya, pasangan haruslah seseorang yang hanya diciptakan untuknya dan ada untuknya, tanpa memiliki ketentuan “terbuka untuk umum” (siapa saja boleeeh).
Di dunia ini, ada berapa orang manusia yang seperti itu? Limited kan?
Cuma Allah yang bisa mengadakan manusia istimewa seperti itu.
Mantan?
Sudah jelas tidak memenuhi kriteria ini.
Karena setelah tidak bersamaku, tentunya ada laki-laki lain yang menggantikan posisiku di hatinya, dan aku tidak tertarik dengan yang seperti itu (pilihan bahasa paling halus dan tidak kasar, hahahahaha, tapi anda paham maksudku kan?)
“Aku jijikan, aku hanya mau sama wanita yang eksklusif untukku.
Mantan? No, thank you.”
Kenapa Krisna Tidak CLBK?
- Karena itu bodoh.
Menurutnya, CLBK adalah langkah mundur yang hanya dilakukan orang yang tidak punya tujuan hidup dan/atau visi untuk maju. - Karena dia masih waras.
Dengan pemikiran logis, ia tahu bahwa mengulang hubungan dengan mantan hanya akan membawa masalah yang sama seperti sebelumnya. - Karena Allah cukup baginya.
Dalam hidupnya, dia selalu merasa cukup dengan apa yang Allah berikan, termasuk pasangan yang sudah menjadi takdirnya.
“Naudzubillah, aku tidak tertarik. Aku punya kamu, dan itu sudah lebih dari cukup bagiku.”
Pesan untuk Istri
“Tenanglah, aku bersamamu karena Allah, aku mencintaimu karena Allah, dan aku bukan tipe orang yang mau makan makanan yang sudah kubuang (entah karena emosi atau rasanya tidak enak)“
Kekhawatiranmu, wajar ada.
Tapi Krisna adalah pria yang memegang prinsip bahkan ketika dia masih bejat, menjaga harga diri (tidak mau dengan sembarang orang). dan hanya mau menggunakan waktunya untuk hal-hal yang penting dan/atau dia sukai.
Mantan?
Itu hanya bagian dari masa lalu yang sudah lama ia tinggalkan di belakang sana, entah dimana, dia tidak tahu bagaimana kondisinya, dan “Duh, zaman sudah maju gini, ngapain balik ke mantan?”.
Qarin KEP: “Wait, biasanya orang yang menuduh selingkuh duluan, biasanya adalah justru pelaku selingkuhnya, jangan-jangan dia yang kepikiran mau balikan sama mantan…lol”
Normal KEP: “Apapun yang membuat dia bahagia adalah pilihannya, kita tidak bisa dan tidak seharusnya memaksa orang untuk bersama kita, jika memang begitu, kita tidak akan menghalangi bahkan akan mempermudah jalannya untuk mencampakkan kita“
Bashirah KEP: “Both of you are so nasty when ‘egging’ on people to leave you alone.“