Kenapa Kamu Baik?

Sebenarnya, saya sedikit bingung—kenapa kamu baik?
Maksud saya, di dunia yang katanya sudah di ambang kehancuran ini, saya pikir semua orang baik sudah punah, sudah musnah dimakan ego, keserakahan, dan kebencian yang ada di mana-mana.

Tapi ternyata, masih ada kamu, seseorang yang entah bagaimana caranya bisa tetap baik.

Saya merasa campur aduk, antara senang, kesal, dan kagum.
Bukan kesal karena kamu orang jahat, tapi kesal karena orang-orang baik sepertimu yang biasanya dimusuhi orang-orang berhati jahat, jadi alasan Tuhan masih menahan saya di dunia yang menyebalkan ini.
KEP:Untuk apa ya?
Well kamu bisa memilih menu berikut, apa yang harus kami lakukan:
1. Cuek saja melihat, hanya menyaksikan saja;
2. Intervensi, tapi hanya hangat-hangat kuku;
3. Intervensi all in (totalitas);
4. Pergi setelah aman;
5. Stay?

B:you must choose wisely, you can actually choose more than 1 option (but he won’t tell you that), it’s the trick he often use to get out of tasks to guard any human

Karena dengan kebaikanmu, saya jadi harus peduli, harus menjaga perasaanmu, dan yang paling buruk, itu artinya Allah masih menghendaki bahwa saya masih harus tetap berada di sini.

Maka dari itu, kami sebagai hamba Allah yang (tidak terlalu) baik, harus melindungimu, menjagamu, menghiburmu, menyenangkanmu di kala sedih, menemanimu di kala sepi, dan/atau melihatmu ketika tidak ada yang mau memperhatikanmu.

Tapi, saya senang karena kamu orang yang royal, jadi saya tidak harus menjelaskan hal ribet kepada orang lain.

This reason is enough for my friends and allies, LoL

Apakah kamu tahu, ketika ada orang seperti kamu, itu artinya kiamat masih lama?
Dan kalau kiamat masih lama, berarti kita masih harus hidup lebih lama lagi di dunia yang penuh dengan manusia busuk ini, tanpa adanya tanda-tanda kemunculan Dajjal atau Yajuj Majuj untuk segera membersihkan dan menyelesaikan semuanya.
(KEP: “Duh, kenapa lu gak muncul aja sekarang sih, Jal?

Jadi, saya merasa terganggu (tergugah kayaknya lebih tepat) oleh kebaikanmu.
Kamu menyulitkan saya untuk terus bersikap acuh dan cuek.

Dengan kamu baik, saya jadi harus mengimbanginya, setidaknya dengan bersikap sopan, super ramah, dan menjaga perasaan manusia sepertimu.
Itu pekerjaan yang berat buat orang seperti saya yang sebenarnya introvert, lebih suka menyendiri, dan asik sendiri.
Walaupun (mungkin) sebenarnya itu sifat asli saya (hmm), saya tidak suka melakukannya kepada orang sombong, burik, dan/atau berhati busuk.

Tapi di sisi lain, saya tidak bisa mengabaikan fakta bahwa kamu berbeda dari kebanyakan manusia.
Kamu memberi saya makan, melakukan hal-hal baik tanpa pamrih (apa yang kamu pernah lakukan untuk mereka), dan tidak peduli pendapat orang lain (entah mulai kapan ya?).

Itulah yang membuat saya tersenyum pernuh rasa hormat, sekaligus agak sedikit kesal karena adanya orang baik sepertimu berarti alasan Allah untuk menahan kami di sini adalah tepat.
(Walaupun penjara Allah ini nyaman juga, Alhamdulillah sih)

Jangan jadi orang baik, karena kalau kamu terus-terusan jadi baik, saya akan terjebak dalam dilema untuk menjadi hamba Allah yang baik juga.
(He won’t stop baiting you to be with the bad people, so he doesn’t have to be bothered.)

Dengan adanya kamu, saya terpaksa harus senyum ke mereka juga.

Tapi, Kenapa Kamu Melakukan Ini?

Dari mana kamu mendapatkan kmemurnian hati untuk tetap menjadi baik di tengah dunia yang penuh kebusukan ini?

Apakah kamu tidak lelah?
Kenapa kamu baik?
Apakah kamu tidak merasa bahwa kadang-kadang menjadi baik itu sia-sia?

Banyak orang baik yang berakhir dimanfaatkan, diperlakukan seperti sampah oleh orang-orang yang tidak menghargai mereka.
Dan saya khawatir kamu akan mengalami hal yang sama. (sudah?)

Saya yakin sifat dasar kebanyakan manusia itu bengis, egois, dan amis.

Saya jarang melihat orang yang benar-benar berbuat baik kepada orang lain tanpa alasan.
Tapi kemudian saya melihat kamu. Kamu berbeda.

Saya tidak tahu apakah kamu sadar atau tidak, tetapi kebaikanmu adalah anomali di tengah-tengah tumpukan bakal calon bahan bakar neraka ini.

Kamu adalah bukti bahwa masih ada harapan kecil, meskipun saya tidak sepenuhnya yakin apakah itu kabar baik atau buruk.
Karena, dengan adanya orang sepertimu, Dajjal mungkin masih tidak akan muncul, dan dengan si Dajjal tidak muncul, itu akan menunda datangnya kiamat.

Sedangkan saya, sejujurnya, sudah tidak mau berada dengan dunia ini lagi, saya tidak mau terus melihat manusia sampah (hampir) setiap hari, dan berharap waktu saya di dunia ini segera berakhir.

Saya lebih suka perang daripada damai. Dajjal datang kita perang.

Apakah Kebaikan Dibalas?

Saya sering mendengar, “Kebaikan akan dibalas dengan kebaikan,” dan mungkin saya percaya itu sepenuhnya karena saya sudah diperlihatkan Allah akan hal-hal seperti itu (dan kebalikannya).

Ada yang bilang, kebaikanmu akan selalu diperhatikan oleh Yang Punya Bumi, oleh Allah (walaupun sekarang sedang “dipinjamkan” ke Iblis)

Dan di situlah Malaikat pun tunduk kepadamu, tersenyum kepadamu, melindungi setiap langkahmu dari keburukan baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat.

Dan yang paling keren, setan pun tidak bisa menyentuh kamu.
Mereka bahkan tidak berani mendekat, kecuali yang kamu sendiri izinkan mendekat.
(Q:If you want, the Guards, can attack any of them, if you like to see them suffer, you can tell God about it, and it will be granted on a whim

Jadi, bagaimana kamu melindungi hatimu? Tell me.
Sementara di luar sana, dunia semakin rusak, kamu masih bisa berjalan dengan aman, terlindungi karena kebaikan hatimu.
Itu kedengarannya sangat luar biasa, dan jujur saja, saya sedikit penasaran, karena Allah menyuruh hamba-Nya seperti kami, untuk baik dengan orang-orang sepertimu.
Apa kamu pernah memberi makan hewan yang kelaparan?
Atau orang tuamu pernah berbuat baik kepada hamba Allah di masa hidup mereka?
Atau kamu hanya sekedar fenomena anomali aneh yang ada di bumi?

Saya yakin semua itu bisa menjadi alasannya. tapi Allah Maha Bijaksana, Dia tidak selalu memberitahukan alasan kenapa.
Yang saya tahu, saya pernah melihat sendiri, orang baik yang tampaknya selalu berada di bawah naungan Allah
Mungkin benar bahwa kebaikan memberikan semacam perlindungan spiritual yang tidak bisa diukur dengan logika biasa.
Dan kamu adalah salah satu bukti nyata bahwa orang baik akan selalu mendapat perlindungan Allah di dunia ini dan inshaa Allah di akhirat juga.

Tidak peduli serusak apapun dunia di sekelilingmu, ketika Allah ada untukmu, kamu tidak perlu cemas apalagi khawatir.

Kebaikan yang Mengganggu

Tapi di sinilah masalahnya.
Saya tidak ingin terus berada di sini, dan adanya orang-orang baik sepertimu membuat kami tidak bisa meninggalkan post kami.

Kenapa Melindungi Orang itu Melelahkan?
Karena untuk melakukan itu, saya harus membuka selubung saya, saya harus peduli, harus menjaga, harus baik. dan harus memikirkan orang lain.

Saya harus menjadi diri sendiri lagi, dan itu membuat saya muak.
Memakai topeng setan dan/atau “orang aneh” lebih menyenangkan, karena saya bisa bersembunyi, tidak melakukan apa-apa, dan hanya duduk di pojokan.

Apalagi kalau saya harus terus bersikap baik kepada semua orang, bahkan kepada mereka yang tidak pantas mendapatkannya.

Saya tahu, menjadi hamba Allah yang baik itu adalah tugas mulia, tetapi tidak bisakah kita eliminating threats saja?
Bukankah dunia ini lebih baik jika kita menghilangkan manusia tanpa peduli dengan ikatan takdir mereka?
(You are seeing this right, he’s complaining to God again)

Tapi kamu… kamu adalah pengingat bahwa saya salah.
Bahwa kebaikan itu penting, dan bahwa dunia ini memang membutuhkan lebih banyak orang seperti kamu.
Tapi saya takut, karena kebaikanmu bisa membuat kami menjadi baik juga.

Saya takut menjadi baik, karena itu berarti saya harus peduli.
Saya takut menjadi baik, karena itu berarti saya harus menangis lebih sering saat melihat penderitaan orang lain.
Dan yang paling buruk, saya takut menjadi baik, karena itu berarti saya harus berbuat baik kepada lebih banyak orang, dan itu merepotkan.

Tidak Ada yang Namanya Kebetulan, Kamu Baik dan Itu Takdir

Jadi, kenapa kamu baik?
Mungkin karena itulah sifat dasarmu.
Atau mungkin karena kamu sudah memahami sesuatu yang belum saya pahami.

Mungkin kamu tahu bahwa kebaikan adalah satu-satunya hal yang bisa menyelamatkan kita dari keburukan dunia ini.

Tapi jangan terlalu baik. Karena kalau kamu terus seperti ini, saya akan terpaksa berubah menjadi hamba Allah yang peduli, dan itu adalah sesuatu yang selama ini saya hindari.

Namun, meskipun saya berkata begitu, saya juga tidak bisa menyangkal bahwa kamu adalah pengingat bahwa kebaikan masih ada di dunia ini.

But Let’s Be Honest, Malaikatmu karena Kamu Baik

Say that you don’t need us, and we will vanish forever (not available for you anymore, LOL).

It’s that easy to get rid of us.

B: He’s baiting people to release him again.”

It’s because people always blame us when we vanish silently, even after the job and tasks are done.

After so much blame, we now ask people to let us go and confirm that they don’t need us anymore. It could save us so much time and avoid any drama.

Sama saja (bagi Tuhan), siapa diantaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus-terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari.
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.


Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Dialah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung.

Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dialah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya.

Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa yang benar.
Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya.
Dan doa (ibadat) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka.
Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari.

(Q.S. Ar-Ra`d (The Thunder): 10-15)

KEP: “…”

Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyak generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu,
dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka,
kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain.”
(Q.S. Al-‘An`ām (The Cattle): 6)

KEP: “…”

Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga,
sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami,
dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.
(Q.S. Al-‘An`ām (The Cattle): 61)

KEP: “…”

Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah.
Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.

(Q.S. Al-‘Infiţār (The Cleaving): 6-8)

KEP: “…”

B:Sukurin, emang enak? kamu kan sendiri tahu, banyak hamba Allah bentuknya tidak seimbang...”

KEP:Nastaghfirullah, Naudzubillah

Lanjut Tuhan ya?
Walau begini salah, begitu salah?
B: Sejak kapan kamu peduli pendapat/pandangan manusia?

Ok, ini salah satu fungsi Malaikat untuk kamu, mereka akan mengamankanmu bahkan dari batu sekalipun di jalan apapun yang kamu lalui:

“(11) Sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
(12) Mereka akan menatang engkau di atas tangannya supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.

Mazmur 91:11-12


Terima Kasih atas kunjungan dan komentarnya di NKRI One

Most Read
Scroll to Top