Bagaimana Manusia Setan Menyerang Hamba Allah
Hamba Allah, sebagai orang yang taat dan berusaha menjalankan kebaikan, sering menjadi target dari manusia setan.
Bukan karena mereka lemah, tetapi karena manusia setan ingin mematahkan prinsip-prinsip kebaikan tersebut.
Hamba Allah adalah orang yang tidak mudah dimanipulasi, tapi manusia setan biasanya akan selalu berusaha menyakiti hamba Allah.
Serangan yang mereka lancarkan biasanya memiliki pola tertentu yang dapat dikenali.
Manusia setan biasanya akan:
- Memutarbalikkan Fakta Membuat Hamba Allah tampak seperti Orang Jahat
- Melakukan Isolasi dengan Menyebarkan Rumor
Membuat orang lain menjauhi hamba Allah yang as the matter of fact, tidak peduli dengan semua hal itu.
Jadi orang bodoh akan percaya, karena hamba Allah tidak mau membela diri dan/atau mrnjelaskan rumor tentang dirinya. - Gaslighting
Manusia setan akan berusaha membuat hamba Allah merasa bersalah - Menangis
Tidak jarang mereka akan menyalahkan hamba Allah, dan cerita ke orang-orang sambil menangis, agar meyakinkan dan menimbulkan empati. - Berpura-pura jadi Teman (Ally)
Mereka akan mencoba mendekat sebagai teman, hanya untuk menusuk kita darii belakang lagi.
Mereka (manusia setan) sudah terbiasa berkata bohong, jadi mereka sudah (rata-rata) mati hatinya, dan mereka tidak akan merasa bersalah untuk melakukan kebohongan apapun.
(Hati mati, bohong kayak bernapas).
Reaksi Hamba Allah?
Hamba Allah tidak peduli, karena semakin sedikit orang yang percaya, senang, dan dekat dengan mereka, itu berarti dia bisa santai tanpa harus peduli orang lain.
Bagaimana jika hamba Allah dicelakakan?
Tuhan dari hamba Allah siapa?
Apakah Tuhannya akan diam saja membiarkan hamba-Nya dicelakakan?
Apakah menurut anda Tuhannya tidak akan ngamuk melihat hamba yang mencintai dan dicintai-Nya sedih?
Dan apakah menurut anda hamba Allah itu lemah?
Jika anda tahu jawabannya, saya tidak perlu menjelaskan lagi, hehehe.
Taktik Manusia Setan untuk Menyerang Hamba Allah
1. Memutarbalikkan Fakta (Bohong)
Manusia setan gemar membuat hamba Allah terlihat buruk di mata orang lain.
Mereka memutarbalikkan fakta dengan kebohongan yang seolah-olah masuk akal.
Misalnya, jika hamba Allah membantu orang lain, mereka bisa menyebut tindakan itu sebagai upaya mencari perhatian atau pencitraan.
KEP: “Enak kan jadi hamba Allah? Diem salah, nolong salah, hahahahaha”
(Karena itu kita jarang bergerak kecuali harus banget)
2. Menyebarkan Rumor untuk Isolasi
Mereka menyebarkan rumor buruk tentang hamba Allah agar orang-orang di sekitarnya menjauh.
Mereka tahu bahwa hamba Allah jarang membela diri atau meluruskan rumor.
hal itu.
Jadi orang bodoh akan percaya, karena hamba Allah tidak mau (terlalu malas) membela diri dan/atau mrnjelaskan rumor tentang dirinya.
Dengan begitu, mereka berharap hamba Allah akan kehilangan dukungan sosial.
Namun, yang sering terjadi justru sebaliknya: hamba Allah malah senang karena memang yang diinginkannya adalah tidak ada orang yang berada di dekatnya, dan tetap tenang karena memang tidak terlalu suka dengan manusia.
Dan dia memaafkan semuanya, karena ada perintah Allah:
“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.“
(Q.S. Al-Araf: 199)
Jadi itu semacam win-win solution,:
– Manusia setan merasa menang karena berhasil membuat hamba Allah terisolasi (sendirian).
– Hamba Allah senang, karena tidak ada manusia yang mengganggunya lagi.
– Hamba Allah bisa mengidentifikasi mana manusia setan dan mana manusia bodoh (yang percaya manusia setan), secara jelas, tanpa perlu effort.
(Enak kan, everybody wins, LoL)
3. Gaslighting: Membuat Hamba Allah Merasa Bersalah
Manusia setan berusaha memanipulasi emosi hamba Allah dengan mengatakan hal-hal yang membuatnya merasa bersalah.
Contoh: “Kamu terlalu dingin, tidak peduli dengan perasaan orang lain.”
Padahal, hamba Allah hanya menjaga batas agar tidak terjebak dalam drama kehidupan yang tidak perlu dan/atau tidak ada manfaatnya sama sekali.
4. Menangis untuk Menciptakan Empati
Tangisan sering menjadi senjata manusia setan.
Mereka menangis di depan orang lain sambil menyebarkan cerita palsu tentang hamba Allah, seolah-olah merekalah korban.
Tangisan ini dirancang untuk membangkitkan empati, meskipun semua itu hanyalah manipulasi.
Dan manusia bodoh akan percaya dengan hal itu, karena itu, tidak ada gunanya untuk terus bergaul dengan manusia bodoh, kecuali untuk kesopanan saja.
Sedangkan bergaul dengan manusia pintar, banyak manfaatnya,
misalnya: salah satu laptop saya (yang sering membuat saya sebal) diperbaiki secara gratis, dijemput dan diantar pula.
Alhamdulillah kan?
Now you tell me, mana yang lebih bermanfaat.
5. Berpura-pura Menjadi Teman (Ally)
Manusia setan sering mendekat dengan berpura-pura menjadi teman yang peduli.
Namun, tujuan sebenarnya adalah untuk mengumpulkan informasi atau mencari celah untuk menyerang hamba Allah.
Mereka bisa saja bersikap manis di depan, tetapi menusuk dari belakang kapanpun ada kesempatan.
KEP: “Masih mau berteman dengan manusia setan? As you wish…(LoL)“
Ciri-Ciri Manusia Setan
- Bohong Menjadi Kebiasaan
Kebohongan sudah menjadi bagian dari hidup mereka, sehingga mereka melakukannya tanpa rasa bersalah. - Hati yang Mati
Manusia setan tidak merasa bersalah saat menyakiti orang lain.
Hati mereka sudah mati karena terlalu sering melakukan keburukan. - Manipulatif
Segala tindakannya dirancang untuk menguntungkan dan/atau menyenangkan dirinya sendiri, bahkan jika harus menyakiti dan/atau mengorbankan orang lain.
Reaksi Hamba Allah
Hamba Allah Tidak Peduli
Hamba Allah tidak merasa perlu menjelaskan diri atau membela diri.
Semakin sedikit orang yang mendekat, semakin nyaman hidupnya.
Dengan begitu, ia bisa fokus pada hal-hal yang menurutnya penting, menarik, dan/atau penting untuk dipelajari, tanpa gangguan sama sekali.
Mengandalkan Allah Sepenuhnya
Ketika manusia setan berusaha mencelakai hamba Allah, pertanyaan yang muncul adalah:
- Tuhan dari hamba Allah siapa?
- Apakah Tuhannya akan diam saja membiarkan hamba-Nya dicelakakan?
- Apakah Tuhannya akan membiarkan hamba-Nya dalam kesulitan?
- Dan apakah menurut anda hamba Allah itu lemah?
- Apakah Tuhannya tidak akan membela hamba-Nya yang mencintai dan dicintai-Nya?
- Apakah Tuhannya tidak akan mengirimkan paket azab yang bisa didapat secara gratis tanpa melakukan pemesanan di platform E-Commerce terlebih dahulu?
Jawabannya jelas: Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya dizalimi.
Dalam QS. Al-Hajj: 38, Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang beriman.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang berkhianat lagi kufur.”
Hamba Allah memiliki perlindungan yang tidak bisa ditembus oleh manusia setan.
Ketika mereka berusaha mencelakakan, keburukan itu sering kali kembali kepada mereka sendiri.
Kekuatan Hamba Allah
Hamba Allah bukanlah orang lemah.
Mereka mungkin tampak tenang dan pasif, tetapi sebenarnya mereka adalah orang-orang yang sangat kuat.
Ketika Allah memberikan izin, kekuatan mereka bisa muncul dengan cara yang tak terduga.
- Mereka Berpegang pada Allah
Dalam QS. Ali ‘Imran: 160, Allah berfirman:
“Jika Allah menolong kamu, maka tak ada yang dapat mengalahkan kamu.
Jika Allah membiarkan kamu, maka siapa yang dapat menolong kamu selain Dia?” - Mereka Tidak Membalas dengan Keburukan
Sebaliknya, hamba Allah sering kali membalas keburukan dengan kebaikan (minimal senyum), karena mereka percaya bahwa balasan terbaik berasal dari Allah.
Dan mereka sangat cinta (bucin) sama Allah.
Pesan untuk Manusia Setan
Jika Anda berpikir bahwa Anda bisa menyakiti hamba Allah tanpa konsekuensi, pikirkan lagi.
Allah tidak tidur, dan Dia Maha Melihat apa yang Anda lakukan.
Dalam QS. Al-Isra: 81, Allah berfirman:
“Kebenaran telah datang dan kebatilan telah lenyap.
Sesungguhnya kebatilan itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.”
Ketika Anda menyerang seorang hamba Allah, Anda bukan hanya berhadapan dengannya, tetapi juga dengan Tuhannya.
Dan itu bukan pertarungan yang bisa Anda menangkan, tidak peduli sebanyak apa setan yang berada di sekitar anda, bahkan Iblis pun tidak mau “mencelakai” hamba Allah.
Kesimpulan: Alasan Hamba Allah Tidak Takut Manusia Setan
Manusia setan selalu berusaha menyakiti hamba Allah dengan cara yang licik dan manipulatif.
Namun, hamba Allah tetap tenang karena mereka tahu bahwa Allah adalah pelindung mereka.
Jangan pernah meremehkan kekuatan hamba Allah, karena kekuatan mereka berasal dari sumber yang tidak mengenal limitasi: Allah.
Dan backing (beking)nya juga di atas semua akal manusia.
Dan untuk manusia setan, berhati-hatilah.
Apa yang Anda lakukan pada hamba Allah tidak akan pernah luput dari pengawasan-Nya.
(Dan pasti akan dibalas)