Banyak Wanita Single Ingin Menikah, Tapi yang “Pas” Itu Langka
Ketika berbicara soal pernikahan, banyak wanita single sebenarnya ingin menikah.
Mereka mendambakan pasangan yang benar-benar cocok, the one, yang seolah-olah terlahir hanya untuk mereka.
Namun, kenyataan hidup sering kali berbicara sebaliknya.
Pasangan yang sempurna itu langka, bahkan bisa dibilang mustahil ditemukan.
Mengapa begitu?
1. Kenapa Banyak Wanita Single Takut untuk Mencoba?
Ada beberapa alasan utama kenapa wanita single sering kali menahan diri untuk membuka hati atau mencoba mengenal calon pasangan potensial.
Berikut ini beberapa alasan kenapa banyak wanita single enggan menikah atau setidaknya mengenal pria baru:
- Takut Disakiti Lagi
Banyak wanita memiliki pengalaman buruk di masa lalu, entah itu diselingkuhi, dikhianati, atau bahkan dilukai secara emosional.
Pengalaman-pengalaman ini menciptakan trauma mendalam yang membuat mereka takut untuk membuka hati lagi. - Takut Tidak Cukup Baik
Rasa tidak percaya diri sering menjadi penghalang.
“Apakah aku cukup cantik?“,
“Apa aku cukup pintar?“, atau
“Apa aku bisa menjadi pasangan yang baik?“,
adalah pertanyaan yang terus mengganggu pikiran mereka. - Takut Salah Pilih
Pernikahan adalah komitmen besar.
Salah memilih pasangan bisa berdampak seumur hidup, terutama jika melibatkan anak dan keluarga besar.
Ketakutan ini sering kali membuat wanita lebih memilih untuk menunda. - Overthinking dan Curiga Berlebihan
“Apa dia serius?” atau “Jangan-jangan dia cuma mau main-main.”
Pikiran-pikiran seperti ini membuat wanita ragu untuk melangkah apalagi menikah, meskipun di depan mereka ada peluang baik dan/atau orang yang baik.
2. Apakah Pasangan yang 100% Sinkron Itu Ada?
Jawabannya, tidak.
Pasangan yang benar-benar perfect match tidak ada.
Kenapa? Karena manusia itu tidak sempurna.
Namun, ada pasangan yang bisa belajar untuk saling memahami dan menjadi lebih sinkron seiring waktu.
Kunci utama:
- Berani mencoba.
- Bersedia beradaptasi.
- Fokus pada hal-hal positif dalam hubungan.
Jika terus-menerus menunggu pasangan yang sempurna tanpa mencoba membuka hati, peluang itu mungkin tidak pernah datang.
Dalam hal ini, action jauh lebih penting daripada hanya duduk, berharap, dan berdoa, tanpa adanya usaha, ikhtiar kalo kata orang alim kearab-araban..
3. Bad Boy vs Good Boy: Stereotip atau Realita?
Diskusi tentang “bad boy” dan “good boy” selalu menarik perhatian, terutama dalam konteks hubungan dan pernikahan.
Wanita sering kali merasa bimbang antara dua pilihan ini, mana yang lebih baik untuk pilihan mereka menikah.
- Bad Boy
- Kelebihan: Bad boy terlihat menarik karena memiliki aura adventurous, percaya diri, dan sering kali misterius.
- Kekurangan: Mereka sering kali sulit diandalkan dalam hubungan jangka panjang.
Namun, bad boy tidak selalu buruk.
Banyak dari mereka yang berubah saat menemukan pasangan yang tepat seperti di artikel ini misalnya. - Menurut KEP:
Ada kemungkinan mereka tidak akan bisa berubah (sekitar 89% lah).
Tapi totally satisfying (sekitar 70% bisa memuaskan jiwa, batin, dan/atau raga anda)
- Kelebihan: Bad boy terlihat menarik karena memiliki aura adventurous, percaya diri, dan sering kali misterius.
- Good Boy
- Kelebihan: Good boy adalah pilihan yang stabil, santun, dan sering kali dianggap sebagai pasangan ideal.
- Kekurangan: Beberapa good boy justru menunjukkan sisi unexpected setelah menikah, entah karena merasa terlalu nyaman atau mulai menunjukkan kebosanan.
- Menurut KEP:
Boring, membosankan sudah pasti, dan ada kemungkinan tidak “memuaskan” .
No sparks.
- Kelebihan: Good boy adalah pilihan yang stabil, santun, dan sering kali dianggap sebagai pasangan ideal.
Intinya, tidak ada jaminan bahwa memilih salah satu akan lebih baik daripada yang lain.
Yang terpenting adalah mengenal calon pasangan dengan baik sebelum mengambil keputusan besar seperti menikah.
Salah pilih = menderita dunia akhirat.
4. Solusi Aman: Mintalah pada Tuhan
Jika merasa sulit menemukan pasangan yang cocok, terutama untuk menikah, mintalah kepada Tuhan.
Kenapa ini menjadi solusi terbaik?
- Tuhan tahu apa yang terbaik untuk kita.
- Pasangan yang dikirim Tuhan biasanya adalah yang kita butuhkan, bukan sekadar yang kita inginkan.
Namun, ada satu kendala yang sering terjadi: keraguan.
Banyak wanita yang sudah berdoa, tapi saat Tuhan mengirimkan seseorang, mereka malah:
- Takut untuk melangkah.
- Curiga berlebihan terhadap calon pasangan.
- Tidak membuka hati sepenuhnya.
Jika sudah meminta kepada Tuhan, percayalah pada rencana-Nya.
Jangan terlalu banyak menunda atau malah berpikir negatif, curiga sama maksud dan tujuan Tuhan (padahal dia yang minta sendiri).
5. Pernikahan Adalah Sebuah Proses, Bukan Tujuan Akhir
Salah satu kesalahan terbesar yang sering terjadi adalah menganggap pernikahan sebagai tujuan akhir.
Padahal, pernikahan adalah awal dari sebuah perjalanan panjang yang membutuhkan:
- Komunikasi yang baik.
- Kompromi dalam setiap situasi.
- Kesabaran untuk menghadapi perbedaan.
Pasangan yang “100% cocok” tidak ada, tapi pasangan yang bersedia grow together bisa menjadi lebih dari sekadar cocok.
Hubungan yang sehat dibangun melalui proses saling belajar, memahami, dan beradaptasi satu sama lain.
6. Jangan Terjebak Ekspektasi yang Tidak Realistis
Banyak wanita single yang merasa sulit untuk menikah karena mereka terjebak dalam ekspektasi yang tidak realistis.
Beberapa contoh ekspektasi ini termasuk:
- Pasangan harus sempurna secara fisik, finansial, dan emosional.
- Pasangan harus bisa memenuhi semua kebutuhan tanpa kekurangan.
- Pasangan tidak boleh memiliki masa lalu yang “gelap”.
Bapak lo aja gak gitu, masa laki-laki calon pasangan lu harus sesempurna itu.
Kenapa gak sekalian, “punya sayap“, “alis panjang kayak pendeta taoisme biar kelihatan bijaksana“, atau “ganteng kayak bintang drakor yang hasil oplas“.
Come on.
Ekspektasi seperti ini hanya akan membuat pencarian pasangan menjadi semakin sulit.
Alih-alih mencari kesempurnaan, carilah pasangan yang:
- Mampu diajak berbicara dan berkomunikasi dengan baik.
- Bersedia untuk saling mendukung dan tumbuh bersama.
- Memiliki nilai-nilai yang sejalan dengan Anda.
7. Jangan Ragu untuk Mencoba
Takut gagal adalah salah satu penghalang terbesar dalam mencari pasangan.
Namun, jika Anda tidak pernah mencoba, bagaimana Anda tahu bahwa seseorang adalah pasangan yang tepat?
Langkah kecil untuk mencoba:
- Berani membuka hati kepada orang baru.
- Tidak langsung menolak seseorang hanya karena “kesan pertama” yang kurang sempurna.
(Saya biasanya langsung lari kalo gak sesuai dari pertama, lol) - Memberikan kesempatan untuk mengenal lebih dalam sebelum membuat keputusan.
Kesimpulan: Menikahlah, Jangan Takut (LoL)
Pernikahan adalah langkah besar, dan menemukan pasangan yang pas memang sulit.
Namun, itu tidak berarti Anda harus menutup hati dan hanya menunggu seseorang yang 100% perfect.
Beranilah mencoba, membuka hati, dan mengenal orang baru.
Ingatlah:
- Bad boy bisa berubah menjadi pasangan yang luar biasa.
- Good boy bisa saja mengejutkan setelah menikah (dalam arti baik atau buruk).
Yang paling aman, serahkan kepada Tuhan.
Tapi saat jawaban doa itu datang, jangan terlalu banyak meragukan. B
eranilah melangkah, karena siapa tahu, dia adalah pasangan yang Anda butuhkan untuk kebahagiaan hidup Anda.
Kata Penutup: Hahahahaha
Hidup ini adalah tentang proses belajar dan mencoba.
Tidak ada salahnya membuat kesalahan, selama Anda mau belajar dari kesalahan tersebut.
Jangan biarkan ketakutan menghalangi Anda untuk menemukan cinta sejati.
Tuhan selalu memiliki rencana terbaik, dan tugas kita adalah percaya serta menjalankan peran kita dengan sebaik-baiknya.