Memangnya Dapat Apa?
Balapan, kompetisi, dan hidup itu memang menyenangkan kalau kita menikmatinya.
Apa yang kita dapatkan dari kemenangan atau pencapaian sebenarnya tidak selalu lebih penting dibandingkan pengalaman, adrenaline, dan dopamine yang dirasakan saat melakukannya.
1. Balapan yang Menyenangkan
Balapan, khususnya balap liar, menjadi salah satu cara untuk memacu adrenaline.
Tidak ada jaminan keselamatan di balapan liar.
Ini adalah jenis permainan keberanian dan risiko, tanpa hadiah nyata kecuali prestise yang bersifat sementara dan kepuasan batin, namun dengan risiko yang tidak sebanding, jika dipikirkan dengan baik.
Namun, ketika kita hidup bukan hanya untuk diri sendiri—mungkin karena sudah memiliki pasangan dan/atau anak—hal-hal yang berbahaya harus kita hindari.
Termasuk balap liar maupun balap resmi, kecuali dibayar tinggi,
tidak ada gunanya mengambil risiko untuk melakukan sesuatu yang berbahaya tanpa imbalan yang setimpal.
Balap liar mungkin menawarkan adrenaline, tetapi sering kali beresiko menimbulkan overconfidence pada para pelakunya.
Hal ini berbahaya karena bisa mengarah pada keputusan-keputusan sembrono (tidak dipertimbangkan dengan baik) yang bisa saja merugikan.
Tingkat adrenaline yang menantang dari balap liar membuat banyak orang bergabung dan melakukannya hanya karena merasa tertantang, bukan karena uang atau prestise, murni adrenaline (pure adrenaline)
2. Kompetisi
Kompetisi adalah bagian dari hidup yang tak terelakkan.
Selama hadiahnya menarik dan prosesnya menyenangkan, tidak ada salahnya berpartisipasi.
Tetapi, sering kali motivasi terbesar bukanlah hadiah, melainkan pengalaman dan kepuasan diri.
Sebagai contoh, di masa remaja, taruhan seperti “siapa yang bisa mendapatkan hati seorang wanita cantik duluan” menjadi hal yang menyenangkan sekaligus sangat memotivasi.
Walau pada akhirnya, jika kita menang, biasanya kita akan menolak atau tidak tertarik pada uang hadiahnya, tapi kompetisi seperti itu bisa menjadi motivasi dan dorongan untuk melakukan sesuatu yang biasanya tidak kita lakukan.
Fakta di Lapangan:
Pernah ada taruhan seperti ini, “Siapa yang bisa mendapatkan cewek Aceh duluan?”
Entah bagaimana, kemenangan bisa terjadi begitu saja.
Bahkan lebih mengejutkan ketika si cewek yang menyatakan perasaannya kepada kita lebih dulu. Hal ini menunjukkan bahwa terkadang, keisengan (iseng-iseng berhadiah) lebih mudah dan sering berhasil daripada usaha yang tulus.
Sst, usaha yang tulus itu biasanya kita lakukan jika mendapat tugas dari Allah saja.
(Tapi justru saat kita tulus itulah kita banyak dicurigai, padahal jika kita mau iseng, jahil, atau niat buruk, kita lebih mudah melakukannya kepada yang lebih cantik, lebih seksi, dan lebih bagus muka dan body-nya).
KEP <— “He’s a totally picky eater (he won’t eat just anything—or anyone, for that matter, lol).
What made you (who suspects him) think he wanted to F you?
Did you know he once rejected a noble, naked woman just because he suddenly realized she was a devoted servant of God?”
Oh, not the F?
Then what possibly make him interested in you?
Holding hands? Just talking? or your smile?
No, he’s identity is written on his main laptop “Asus Predator“, he was a carnivore.
He won’t be satisfied or willing to cross the border if his bait isn’t satisfactory.
3. Hidup itu Menyenangkan Jika Kita Menganggapnya Demikian
Hidup adalah kompetisi terbesar yang harus kita nikmati.
Namun, kebahagiaan itu sering kali dipengaruhi oleh cara kita memandang hidup.
Orang yang mencintai kita pernah berkata, “Aku iri karena kamu terlihat tidak pernah menghadapi kesulitan”.
Pernyataan ini sebenarnya menunjukkan bahwa mereka hanya melihat hasil akhir atau apa yang kita tampakkan, bukan perjuangan atau pertarungan batin yang kita lalui.
Misalnya, perjuangan melawan godaan, belajar sepanjang malam, atau bahkan menahan kesedihan saat jauh dari orang yang kita cintai.
Sebagai contoh, ketika seseorang bisa saja merasa hancur saat tidak bertemu pasangannya sehari saja.
Namun, tanggung jawab dan komitmen membuatnya tetap terlihat kuat bahkan terlalu menikmati waktu ketika dia seharusnya sedih, lemah, dan hancur.
Inilah seni menjalani hidup: menafikan kelemahan karena sifat dan/atau sikap positif kita bisa memberikan kekuatan kepada orang lain yang sedang lemah,
baik sebagai contoh, sebagai inspirasi, maupun sebagai motivasi.
Kesimpulan: Memangnya Dapat Apa? (Hanya Tersenyum Menghadapi Tuduhan)
Apapun yang terjadi, hidup adalah perjalanan yang harus dihadapi dengan senyuman.
Jangan fokus pada apa yang tidak bisa dikontrol, tetapi nikmati apa yang ada di hadapan Anda.
Hidup bukan tentang seberapa besar hadiah yang Anda dapatkan, tetapi seberapa besar kebahagiaan yang Anda bantu ciptakan.
(Bocoran: dia mendapatkan hadiahnya dari Allah, dan gak protes, karena hadiah dari Tuhannya biasanya sangat spesial dan luar biasa, kadang di luar akal sehatnya)
Hidup adalah Kompetisi yang Harus Dinikmati
Kompetisi ada di setiap aspek kehidupan.
Dari memenangkan hati seseorang, mencapai target, hingga sekadar memenangkan pertandingan kecil, semuanya adalah bentuk tantangan.
Namun, kompetisi yang paling penting adalah dengan diri sendiri—untuk menjadi lebih baik dari hari sebelumnya, lebih baik dari masa sebelumnya.
Hidup akan selalu penuh dengan tantangan, tetapi dengan cara pandang yang positif, kita bisa: mengubah setiap tantangan menjadi peluang,
mengubah kesulitan menjadi kemudahan,
mengubah kebosanan menjadi kesenangan,
dan sebagainya.
Fokuslah pada proses, bukan pada hasil akhir saja.
Walau hasil akhir juga penting, tapi saat menjalani proses, banyak pelajaran hidup yang bisa diambil.
Karena pada akhirnya, hidup bukan tentang apa yang Anda dapatkan saja, tetapi tentang bagaimana Anda menikmati hidup yang anda jalani.
Karena anda yang menjalani, anda yang merasakan, dan anda pula yang bisa memutuskan mau hidup ke arah mana, posivity atau negativity, heaven or hell, it’s your decision.