Cetakan Asli Pabriknya, Kita Baik Kok, Tapi…

Cetakan Asli Pabrik: Kita Baik

Secara cetakan pabrik (factory setting), kita dibuat dengan baik dan memang diciptakan untuk menjadi hamba Allah yang baik, manusiawi, dan (boleh dibilang) tidak punya niatan jahat.
Tapi, hal itu tidak berlaku bagi orang jahat, siapa sangka bahwa Tuhan juga menciptakan sisi “tak biasa” pada diri kita yang seringkali muncul saat bertemu dengan kejahatan dan/atau perbuatan jahat.

Salah satu hobi kita adalah bermain game, terutama game perang di mana kita bisa mengejar monster dan menghabisinya sampai tuntas.
Ada kepuasan tersendiri saat menumpas semua monster yang ada.
Mengherankan memang, tapi game semacam ini menjadi semacam penyaluran bagi sisi gelap kita – tentunya dalam bentuk yang aman bagi kita.

Kita suka bermain game, dimana kita memburu monster, memusnahkan monster sampai ke akarnya, bahkan drifting di tengah padang pasir sendirian hanya untuk menuntaskan monster-monster yang ada di tempat itu, sampai tuntas.

Kita sangat senang menganiaya monster, dan karena itu juga (kayaknya) kita “ditangkap” Tuhan, hahahahaha (Astaghfirullah al Adzim).

Namun, biasanya, karena Tuhan tidak mau kita melampaui batas, “penyaluran hobi” ini seringkali dikontrol agar tidak mengotori tangan kita.

Game Dunia yang Realistis

Para gamer sejati selalu menginginkan sebuah game yang sangat realistis, dengan visual yang sebisa mungkin menyamai realita yang sebenarnya, tanpa nge-lag (lagging), dan berdampak langsung seperti kehidupan nyata.

And guess what, Tuhan kasih kita game yang nyata, bernama Dunia.

“Dan tidaklah kehidupan dunia ini melainkan hanya permainan dan senda gurau.”
(QS. Al-Ankabut: 64)

This is real, and it is not a drill, it’s the real world as a very big game, where you can play as much as you want, you can be anything you want, and you can do anything you wish.

Tempat yang nyaris sempurna untuk melakukan hobi kami. (lol)

Dunia ini sendiri seolah adalah sebuah game (Tuhan bilang sendiri) yang sempurna – penuh tantangan, “monster-monster” nyata, dan bahkan free will (NPCnya tidak kaku dan somplak kayak di game buatan manusia).

Tapi ya, tentu saja, Tuhan Maha Adil, Maha Bijaksana, di sini juga kita dilatih untuk sabar, welas asih, dan selalu baik kepada siapapun (tidak berlaku untuk orang jahat), terutama kepada mereka yang baik kepada kita.

De Facto dan De Jure: Dilarang Jahat ke Orang Baik

Secara de facto, kami tidak dapat melakukan kejahatan kepada orang baik.
Secara de jure, kami tidak diperbolehkan berlaku jahat kepada orang baik.
Ini aturan universal (bagi hamba Allah) yang sebenarnya sejalan dengan hati nurani kita.
(Q:”Masa sih? Yang bener?”)

Namun, kehadiran orang jahat di sekitar kita kadang membuat kita senang, karena mereka membuat Rule of Engagement (RoE)-nya berubah drastis. membangkitkan sisi lain kita yang setiap hari berusaha kita kekang.
Sisi yang sangat senang menghadapi orang jahat.
Sisi yang sangat bahagia ketika mengetahui RoE menjadi: Weapons Free.

Mungkin ini adalah bagian dari keseimbangan hidup – tanpa adanya kejahatan, kita takkan pernah tahu apa artinya mempertahankan kebaikan.
Oh, scratch that, maksud gw:
Tanpa adanya orang-orang jahat, kita tidak akan pernah tahu betapa berharganya orang baik di sekitar kita, yang ternyata sangat langka lho.

“Monster” a.k.a. Orang Jahat Membuat Hidup Lebih Menantang

Tanpa orang jahat, kita mungkin akan merasa hidup ini biasa saja, tak ada tantangan yang berarti.

Dan saya suka jika ada orang jahat, karena itu berarti kita bisa “menyalurkan hobi kami”. tanpa merasa bersalah atas impact yang akan terjadi (which usually devastating).

Tanpa adanya orang jahat, kami mungkin akan bosan, mengeluh ke Tuhan (lagi), ngadu bahwa hidup gak seru dan sebagainya.
Tapi, adanya orang jahat selalu bisa membuat kami tersenyum (if you ever see this kind of smile, run), membangkitkan “sisi lain” kami, yang sangat suka “menghancurkan para monster”.

Kesimpulan: Cetakan Asli Pabrik Kami Tidak Jahat Kok

Cetakan asli pabrik kami tidak jahat kok, tidak mungkin Tuhan menciptakan hamba-Nya sebagai orang jahat, circumstances yang kadang membuat kami memainkan peran “demon“.

Tidak ada satupun manusia yang tidak berguna di dunia ini, termasuk mereka yang jahat dan merakbal.

Kehadiran orang-orang jahat menjadi ujian yang membuat hidup ini lebih dinamis.
Membuat adrenaline kita bergejolak,
dan Qarin kita stand by (siap melakukan apa saja yang unthinkable and unspeakable)

Dunia ini adalah game, kita bisa memilih peran kita – apakah sebagai pahlawan baik yang menuntaskan misi dengan baik (Good Ending), menjadi anti hero (Normal Ending), atau malah menjadi Villain (Bad Ending), semua tergantung bagaimana respon kita dalam menghadapi dan menjalani game, eh, kehidupan ini.

Jadi “You, f face, adalah salah, sifat asli (setelan pabrik) kita bukanlah orang yang cuek, penyendiri, dan tidak pedulian, tapi saat kita melakukan itu (apa yang kamu tuduhkan sebagai default setting kami), itu berarti bahwa saat itu kami sedang suppressing (menahan) Qarin kami agar tidak melakukan apa yang dia suka, destruction“.

Terima Kasih atas kunjungan dan komentarnya di NKRI One

Most Read
Scroll to Top