Go Food Menolong Indonesia

Bagaimana bisa layanan Go Food yang ada dalam aplikasi Gojek menolong Indonesia?

Ada beberapa jawaban yang bisa saya sampaikan berdasarkan penelitian, penelusuran, dan fakta yang saya temukan, yaitu:

1. Mengentaskan Pengangguran

Pengangguran seharusnya tidak ada lagi di Indonesia dengan banyaknya lapangan kerja “tanpa ikatan kerja” seperti Gojek, Grab Food, dan Shopee Food.

Satu-satunya penghalang terakhir bagi para penganggutan adalah Gengsi!

Karena menurut mereka (yang masih menganggur), pekerjaan driver online adalah nista dan hina.

Sesuatu yang menurut pandangan saya sangat berbeda, bahkan di awal pengembangan Gojek, saya pun sempat ikut tertarik untuk ikut bergabung, dan saya mengetahui ada beberapa driver Gojek yang aslinya tidak susah dan bahkan lebih kaya daripada saya.

Jadi saya tidak mengerti kenapa mereka menganggap pekerjaan sebagai driver online itu hina, karena sesungguhnya Gojek sudah menolong banyak orang.

2. Menolong Orang Sakit

Ketika saya sedang sendiri dan sakit, siapa yang membelikan makanan?

Teman?

Keluarga?

Rekan kantor?

No, bukan mereka, tapi Go Food dan Shopee Food, yang setia mengantar makanan kemana saja, walau ada oknum driver mereka yang kadang rewel dan bawel, tapi makanannya tetap sampai dalam keadaan segar dan kadang panas (bukan hangat lagi saking segarnya).

Oh, apakah saya membahayakan driver?

Tidak, saya tidak sakit karena Covid-19 tapi sakit biasa, kayak keseleo, pusing, dan bokek.

3. Membantu Restoran dan Tempat Makan

Ketika anda baru memulai usaha, siapa yang tahu apa yang anda jual, berapa harganya, dan enak atau tidaknya makanan anda?

Dengan bergabung bersama Go Food dan/atau Shopee Food, anda bisa langsung meroketkan usaha anda.

Nama restoran atau tempat makan anda akan berada di dalam listing (daftar) Go Food dan/atau Shopee Food, calon pembeli (customer) akan tahu apa yang anda jual dan berapa harganya, dan sistem rating akan memberitahukan kualitas makanan anda.

Saya pribadi, sangat memperhatikan sistem rating sebelum melakukan pembelian.

Dan ketika saya puas dengan layanan dan kualitas makanan dan/atau minuman yang mereka jual, pastinya saya akan secara berulang-ulang dan terus menerus melakukan pemesanan.

Tidak percaya?

Dalam kasus extreme (ekstrim bukan es krim ya), saya pernah melakukan pemesanan dari tempat yang sama 3 (tiga) kali dalam rentang waktu 10 menit, hanya karena menurut orang yang saya sayangi, makanan di situ enak dan dia ingin saya memesankan makanan-makanan yang dia sukai.

4. Begadang atau Insomnia Tidak Susah Sekarang

Insomnia dan/atau sengaja bedagang, eh, begadang, sangat tidak menyusahkan sekarang, karena adanya Go Food dan Shopee Food yang siap melayani permintaan anda 24/7 (24 jam sehari full seminggu penuh).

Saya tidur cepat, tapi terbangun jam 11 malam? Trus ngapain?

Makan malam belum, perut lapor, “bos, belum makan nih”, sambil mengeluarkan bunyi-bunyi yang standar di kala lapar.

Mau keluar? Out of question (tidak mungkin).

Karena repotnya sangat mengerikan.

Buka pagar, kena angin malam, kena parkir, belum tiba-tiba bensin habis (jarang cek bensin kendaraan), dan/atau ban kempis.

Wah, repot dweh, ampyun bener dah.

Saat seperti ini biasanya saya mengklak-klik aplikasi pengantar makanan seperti Go Food dan Shopee Food, mencari yang menggugah selera dan disetujui perut yang lapor tadi.

Tunggu kurang lebih standar 30 menit, makanan datang siap santap. Wow.

5. Memudahkan mentraktir orang.

Saat ini hanya aplikasi Gojek c.q. Go Foodnya yang bisa memudahkan di kala saya mau membelikan makanan buat keluarga dan/atau teman tapi tidak bisa (atau malas) membelikan dan mengantarkannya langsung.

Mudah sekali kok, hanya perlu mengatur alamat orang yang akan anda traktir, walaupun beda kota tetap bisa, dan memilih menu restoran yang berada di sekitar jangkauan alamat tersebut.

Hanya masalahnya, kadang harga dan tarif pengantarannya berbeda dari Jakarta yang kadang super promo, tapi tetap dalam jangkauan dan understandable (dapat dimengerti).

Jadi sudah mengerti bagaimana Go Food dan Shopee Food menolong Indonesia?

Memutar roda perekonomian Indonesia bisa dilakukan setiap individu dalam skala sekecil apapun, misal belanja uang seribu (Rp. 1000,-) di warung.

Kepada pembaca (yang membaca sampai sini), saya minta maaf karena saya tidak sempat menampilkan gambar yang pas ataupun pengaturan yang standar, karena saya lebih suka menulis bebas sesuai fakta dan sesuai alur pikiran saya, hahaha.

P.S. Kalau saya mengatur sesuai standar dan menempatkan gambar, jiwa misqueen, eh, jiwa kreatif saya akan menderita, karena itu seperti bukan saya.

Terima kasih sudah membaca.

Terima Kasih atas kunjungan dan komentarnya di NKRI One

Populer Bulan Ini
Most Read
Scroll to Top