Ingat Selalu Pakai Logika Jika Ingin Masuk Neraka

Ingat Selalu Pakai Logika Jika Ingin Masuk Neraka.
Logika adalah anugerah dari Allah untuk manusia agar bisa berpikir, mencari kebenaran, dan membedakan mana yang baik dan buruk.

Namun, jika logika digunakan secara berlebihan dan mengesampingkan hati yang lembut, maka kita akan kehilangan fitrah sebagai hamba Allah yang penuh kasih dan empati.

Seperti yang sering dikatakan, logika tanpa hati akan membutakan, sedangkan hati tanpa logika bisa menyesatkan.

Oleh karena itu, keseimbangan antara keduanya sangatlah penting.
Namun, jika kita terus-menerus hanya mengandalkan logika untuk memutuskan segala hal, kita bisa perlahan menjauh dari Allah dan mendekat kepada jalan yang menjerumuskan.


Contoh Penggunaan Logika Berlebihan yang Menyesatkan

  1. Medit (Pelit Kebangetan)
    • Logika: “Aku bekerja keras untuk mendapatkan uang ini. Kenapa harus diberikan kepada orang lain?”

    • Hati: Memberi kepada keluarga, terutama orang tua, adalah cara Allah memberimu keberkahan dalam harta. Sedekah tidak akan membuatmu miskin.

    “Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.
    Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,”
    (QS. An-Nisa: 36)
  2. Malas Menolong Orang Karena “Tidak Ada Manfaatnya”
    • Logika: “Kenapa harus nolong orang yang tidak memberikan tubuh dan jiwanya untukku?”

    • Hati: Menolong sesama adalah perintah Allah. Kamu membantu bukan untuk balasan manusia, tapi untuk ridha Allah.

    “Barang siapa yang membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah akan membantu kebutuhannya.”
    (HR. Bukhari dan Muslim)
  3. Tidak Mau Zakat
    • Logika: “Uang ini milikku, kenapa harus aku berikan ke orang yang bahkan aku tidak kenal?”

    • Hati: Zakat adalah kewajiban yang membersihkan hartamu. Sedikit yang kau keluarkan demi Allah akan membawa keberkahan tak terduga.

    “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka.”
    (QS. At-Taubah: 103)

Logika vs Hati: Siapa yang Harus Menang?

Logika sering kali menjadi alat setan (Qarin) untuk membisikkan pemikiran-pemikiran yang terlihat “masuk akal” tapi berujung menyesatkan.

Hati yang lembut, yang diisi dengan iman, menjadi panduan bagi seorang hamba Allah untuk bertindak sesuai kehendak-Nya.

Logika Setan (Qarin):

  • Menekankan keuntungan pribadi di atas segalanya.
  • Mengutamakan ego daripada kepedulian.
  • Membuatmu meragukan janji Allah.

Hati yang Bersih (Bashirah):

  • Memberimu ketenangan dalam mengikuti perintah Allah.
  • Mendorongmu untuk berbuat baik, meskipun tidak ada timbal balik.
  • Menyadarkan bahwa dunia ini sementara dan hanya Allah tujuan akhirnya.

Bagaimana Menjaga Hati agar Tidak Buta?

  1. Banyak Berzikir dan Berdoa
    Berdoalah agar hatimu selalu dijaga oleh Allah.
    Mohonlah perlindungan agar tidak tergoda oleh logika setan.
  2. Perbanyak Membaca Al-Quran
    Al-Quran adalah obat bagi hati yang keras dan buta.
    Setiap ayatnya mengandung petunjuk yang membersihkan hati.
  3. Biasakan Berbuat Baik, Sekecil Apapun
    Bahkan senyummu kepada orang lain adalah kebaikan.
    Jangan menunggu hal besar untuk berbuat baik.
  4. Ikhlas dalam Menolong Orang Lain
    Jangan pikirkan balasan dari manusia.
    Lakukan karena Allah semata.

Penutup: Pakai Logika Itu Penting, tapi Pakai Hati Lebih Utama

Allah menciptakan manusia dengan akal dan hati.
Keduanya harus seimbang, tapi hati yang bersih adalah kunci untuk selamat dunia dan akhirat.

Jika kita hanya menggunakan logika, kita akan mengabaikan kewajiban kita sebagai hamba Allah.

Jangan biarkan logika setan menguasai dirimu.
Dengarkan hatimu, gunakan Bashirah-mu, dan kembalikan segala urusan kepada Allah.

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak ketahui.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban.”
(QS. Al-Isra: 36)

Nggak tahu ya, pilihan hidup masing-masing sih.
Ada sebagian orang yang hidup dengan hati, ada banyak orang yang menjalani hidup dengan logika.
Biasanya kebanyakan orang yang hidup dengan logika sih sukses dan/atau kaya,
tapi kebanyakan orang yang hidup dengan hati biasanya jauh lebih bahagia, walaupun misalnya mereka tidak punya apa-apa yang patut dibanggakan.

Saya pernah memperhatikan orang yang biasa-biasa saja, tapi mereka bahagia.
Dan saya juga pernah melihat orang kaya yang kelihatan stress terus setiap hari, sampai lupa apa itu arti kebahagiaan.

Kamu tahu apa yang dilakukan oleh orang kaya yang mencari kebahagiaan?
Jika mereka laki-laki, biasanya akan pelihara ani-ani (simpenan),
Jika perempuan, maka akan melihara berondong (mokondo),
Hanya untuk dikhianati oleh peliharaannya,
dan beralih ke minuman memabukkan,
jika dirasa tidak cukup, maka akan lari ke Narkoba.
Terus begitu sampai akhirnya Malaikat Neraka “menyambut mereka”.

Naudzubillah.

Terima Kasih atas kunjungan dan komentarnya di NKRI One

Most Read
Scroll to Top