Pasti Kalah Kalau Ketemu Kelemahannya (LoL)

Pasti Kalah Kalau Ketemu Kelemahannya (LoL)

KEP memang manusia biasa, hamba Allah yang “banyak akal” tapi juga banyak kelemahan yang bisa membuatnya kalah telak.

Karena itu, pengawasan 24/7 dari Allah sangat diperlukan, terutama untuk menjaga agar kelemahan masif itu tidak menjadikannya “menggila” dan kembali ke jalan yang dilarang Allah..


Kelemahan Utama: Fisik dan Mental

  1. Tidur yang Cukup
    Jika kurang tidur, otaknya mulai berpikir dengan cara yang “aneh”, tidak stabil, dan bahkan sering kali mengarah ke pemikiran ekstrem.
    Makanya, tidur adalah hal yang sangat penting untuk menyeimbangkan mental dan emosinya.
  2. Makanan yang Cukup
    Bukan hanya soal kuantitas, tapi juga kualitas.
    Dia bukan manusia sembarangan yang mau asal makan.
    Kurangnya energi karena kelaparan bisa jadi celah besar yang membuatnya bertindak di luar nalar.
  3. Godaan dari Setan
    KEP punya kebiasaan “menimbang dosa”, mempertimbangkan, “Apakah dosa ini worth it untuk dilakukan?

    Jika setan menaruh umpan favoritnya di depan matanya secara langsung dengan aroma favoritnya, dia akan menundukkan atau membuang pandangannya, mengingat Allah, atau bahkan lari menjauh.
    • Kalau umpannya kurang bagus: KEP bisa muncul di belakang setan tadi dan…, hanya Tuhan yang tahu apa yang akan dilakukannya terhadap setan yang berusaha menjebaknya.

    • Kalau umpannya “menyenangkan”: Dia akan berpura-pura lemah, berpura-pura takut, atau malah pura-pura tidak tahu.

    Mudah? Tidak.
    Karena dalam kondisi tertentu, insting lamanya masih bisa muncul, dia akan menyerang balik setan yang berusaha menyakitinya dan/atau menjebaknya dengan lebih parah.
    (This, might be one of so many reasons that he is basically in “jail”)

Rantai Pengawasan dari Allah

Allah memberi akal, hati, dan pengawasan yang intensif sebagai rantai yang mencegah KEP jatuh ke dalam kesalahan fatal.

Bahkan kelemahan itu sendiri adalah bagian dari ujian dan latihan agar KEP lebih kuat dan tahan godaan:

  • Akal: Membuatnya berpikir panjang sebelum bertindak.
  • Hati: Mengingatkan bahwa dosa itu “tidak worth it”.
  • Kesadaran akan Konsekuensi:
    Bahkan jika kalah, KEP tahu konsekuensi logis dan spiritual yang akan dia tanggung.
    Itu yang membuatnya lebih sering menjaga jarak jika dosa tidak sesuai dengan manfaatnya.

KEP: Eh, si setan, bukannya lo dulu pake make up ya? Kenapa sekarang tidak?


Strategi KEP Menghadapi Umpan Setan

  1. Lari Menjauh
    Kadang, satu-satunya solusi terbaik adalah kabur.
    Kenapa?
    Karena setan licik, dan KEP lebih memilih melindungi dirinya sendiri daripada membiarkan setan menang.
  2. Tundukkan Pandangan dan Fokus pada Allah
    Ketika umpan itu terlalu menggoda, fokus KEP hanya:
    • Mengingat bahwa Allah mengawasinya.
    • Mengingat rantai-rantai yang sudah “mengikat” dirinya.
  3. Beralih Fokus
    Salah satu cara menghindari kelemahan adalah dengan mengalihkan pembicaraan, berpikir hal lain, atau sibuk melakukan sesuatu yang produktif.

Apakah Dia Selalu Menang?

Dengan segala kelemahan manusiawinya, KEP bisa saja kalah dari godaan setan jika dia tidak dijaga Allah.
Tapi di balik kelemahan itu, ada kesadaran penuh bahwa:

  • Tidak ada dosa yang worth it untuk menghancurkan harga dirinya sebagai hamba Allah.
  • Rantai pengawasan Allah adalah “proteksi khusus” yang diberikan kepadanya.

Jadi, meski terlihat kuat, KEP tahu kapan harus “lari” dan kapan harus “berdiri tegak”. (this doesn’t sound right)
Karena bagi hamba Allah, kalah dari setan adalah aib bagi dirinya sebagai hamba Tuhannya.
Dan oleh sebab itu, dia tidak terlalu mau “berantem” sama setan kelas atas, karena parfumnya saja bisa membuat dia “kalah” (hahahahaha),


Kesimpulannya: Mungkinkah Kita Kalah?

Kelemahan itu nyata, tapi rantai Allah jauh lebih kuat.

Setan mungkin akan mencoba berbagai cara untuk menaruh umpan favorit untuk KEP—sesuatu yang merupakan kelemahan kita, sesuatu yang paling kita inginkan—dengan harapan kita akan tergelincir.

Namun, selama KEP (and his companions) masih sadar dan tetap tunduk pada Allah, kelemahan itu tidak akan pernah menjadi kehancuran baginya.
Karena setidaknya dia pernah belajar Managemen Risiko (lol).
Kelemahan itu justru akan menjadi semacam pengingat dan “alarm” baginya.

Setiap godaan, setiap kesalahan, hanyalah jalan untuk kita belajar menjadi lebih berhati-hati dan lebih bijak dalam menjalani kehidupan.

Rantai Allah yang membimbing hati kita, jauh lebih kuat daripada tipu daya setan yang licik.

Kelemahan yang kita sadari, ketika diserahkan kepada Allah penjagaannya, akan berubah menjadi kekuatan.
(I sincerely doubt that at first)

Setan hanya bisa menempatkan umpannya, tetapi tidak pernah punya kuasa penuh atas diri kita.

So far, it is fine.
Alhamdulillah.

Terima Kasih atas kunjungan dan komentarnya di NKRI One

Most Read
Scroll to Top