Jangan pernah khawatir anda sendirian, karena Allah mendengar anda, melihat anda, dan memperhatikan anda.
Doa anda, pikiran anda, dan/atau suara hati anda, didengar Allah, dan Dia menggerakkan hamba-Nya untuk mengirimkan sesuatu, menolong, dan/atau menenangkan anda.
Allah tahu anda lapar, Allah mendengar, jadi Dia mengerahkan hamba-Nya yang terdekat untuk memberi anda makan.
Allah tahu anda sedih, Allah mendengar, jadi dia mengirim salah satu hamba favorit-Nya untuk membuat anda tertawa dan ceria lagi.
Allah tahu anda capek, Allah mendengar, dan Dia menyediakan sarana serta prasarana untuk menghilangkan pegal anda. (lol)
Intinya, Alalh itu ada, dan dia mendengar anda, tangisan anda, keluhan anda, suara hati anda, jeritan hati anda, dan kepanikan anda, semua Dia dengar.
Bahkan hamba Allah yang paling malas untuk bergerak pun, akan tergerak untuk mematuhi suruhan (perintah) Allah.
Dan walaupun dia malas, dia tidak akan pamrih menolong anda, dia akan melakukannya dengan suka cita, walaupun ngantuk.
Teruslah bersyukur kepada Allah, karena Allah mendengar.
Dia yang selalu menjaga dan melindungi anda dalam setiap nafas yang anda hembuskan di dunia ini.
Ketika kita berbicara kepada Allah, baik melalui doa, keluhan, atau suara hati yang tidak terdengar oleh orang lain, Allah mendengar, selalu.
Dalam setiap langkah, Allah memperhatikan kita dan mengerahkan hamba-Nya untuk membantu di saat yang kita butuhkan, bahkan ketika kita tidak menyadarinya.
1. Allah Menggerakkan Hamba-Nya
Allah tahu ketika Anda lapar, lelah, atau sedih.
Di saat-saat tersebut, Allah mungkin menggerakkan orang-orang terdekat untuk menjadi sarana-Nya.
Misalnya, saat Anda lapar dan tidak ada makanan, seseorang mungkin datang dengan tangan terbuka untuk memberi Anda makan.
Ini bukan kebetulan—Allah tahu kebutuhan Anda dan menggerakkan hamba-Nya untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Ketika Anda merasa tertekan atau sedih, Allah mungkin mengirimkan seseorang untuk menghibur Anda, untuk membuat Anda tersenyum lagi.
Mungkin ini adalah teman yang secara tidak sengaja datang dengan lelucon yang mengangkat suasana hati Anda.
Mungkin seseorang yang tidak Anda harapkan tiba-tiba hadir untuk membantu meringankan beban Anda.
2. Allah Menyediakan Sarana
Begitu juga dengan rasa lelah atau keletihan yang kita alami sehari-hari.
Allah mungkin tidak selalu menghapus semua kesulitan kita, tetapi Dia menyediakan sarana untuk membuatnya lebih mudah dihadapi.
Ketika Anda merasa kelelahan, mungkin Anda bisa menemukan terapis, ehem, menemukan waktu untuk istirahat, atau seseorang muncul untuk membantu meringankan beban anda.
Keberadaan Allah tidak selalu terasa dengan cara-cara yang besar dan dramatis, seperti misalnya langit terbelah lalu ada Malaikat segede gaban muncul,
(soalnya, kalau itu terjadi, yang kabur duluan dari dunia kayaknya gw)
Lebih sering, kita merasakan-Nya dalam hal-hal kecil yang memberikan kemudahan dan pertolongan di tengah kesulitan.
Tindakan sederhana dari hamba Allah seperti menyapa dan/atau memberikan bantuan mungkin merupakan cara Allah menyampaikan pesan-Nya bahwa Dia selalu menjaga kita.
3. Hamba Allah yang Taat
Tidak semua hamba Allah terlihat “rajin pangkal pandai” (manusia tanpa salah),
ada juga hamba Allah yang mungkin tampak malas, sungkan ngapa-ngapain, bernapas saja kadang lupa,
mereka yang mungkin tidak terlihat seperti hamba-Nya yang sepuluh betul (tanpa cela), sebagaimana digambarkan dalam sinetron atau drakor, pun, akan bergerak jika “disuruh” oleh Allah.
Mereka mungkin tidak menyadarinya, tetapi Allah menyuruh mereka untuk melayani kepentingan Tuhan dalam menyelamatkan hamba-Nya dari kekufuran, ketidakpercayaan bahwa Tuhan itu ada, dan/atau mencegah terjadinya sesuatu yang buruk di ruang lingkup wilayah di mana mereka berada.
Jadi, ketika Anda menerima pertolongan tanpa pamrih dari seseorang yang mungkin tidak Anda kenal, bisa jadi itu adalah bagian dari rencana Allah untuk mengamankan Anda, anda jangan banyak bacot, eh, bertanya, pertanyaan konyol seperti:
1. “Anda siapa?”;
2. “Kok anda tahu?; dan/atau
3. “Kenapa anda (mau) melakukan ini?”,
karena, tidak terhitung jumlah manusia yang menanyakan hal-hal seperti itu kepada mereka, dan itu sedikit banyak agak “annoying” (menyebalkan bagi mereka.
4. Bersyukur dalam Setiap Keadaan
Mengetahui bahwa Allah selalu mendengarkan dan memperhatikan kita seharusnya mendorong kita untuk selalu bersyukur.
Setiap nafas yang kita hembuskan adalah bentuk karunia-Nya.
Ketika hidup terasa berat atau sulit, ingatlah bahwa Allah selalu ada untuk Anda, bahkan di saat Anda luput dari mengingat-Nya.
Bersyukur atas segala sesuatu, baik besar maupun kecil, adalah cara kita menunjukkan rasa terima kasih kita kepada Allah yang selalu menjaga dan memperhatikan kita.
Dan bahkan dalam saat-saat ketika Anda merasa sendiri atau tidak diperhatikan, ketahuilah bahwa Allah memperhatikan anda, tersenyum ketika anda tersenyum (ridha) kepada-Nya (dengan bersyukur kepada Allah), dan/atau menjawab segala pertanyaan anda.
Penutup: Allah Mendengar dan Melihat Anda
Jangan pernah merasa bahwa Anda tidak diperhatikan.
Allah bisa menggerakkan orang di sekitar kita untuk memenuhi kebutuhan kita dengan cara yang hanya Dia yang tahu.
Ketika Anda merasa sendiri atau membutuhkan pertolongan, ingatlah bahwa bantuan Allah bisa datang dari mana saja, melalui siapa saja—bahkan dari mereka yang paling tidak anda duga.
Terkadang, saat kita merasa seolah dunia tidak peduli, itulah momen dimana Allah sedang merencanakan sesuatu yang jauh melebihi pemahaman kita.
Oleh karena itu, tetaplah berpegang teguh pada iman dan keyakinan bahwa pertolongan akan datang, karena Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya dalam kesendirian dan/atau ketidakberdayaan.
“...jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”
(QS. Yusuf [12]: 87)
Siapa yang melindungi anda?
”…Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya.
Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.”
(QS. Asy-Syuura [42]: 28)
Sudah selesaikan urusan itu?
“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,
dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu?,
Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu,
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”
(QS. Ash-Sharĥ (The Relief) [94]: 1 – 8)
Semua itu yang menyusahkan dan/atau menyakitimu hanyalah ujian.
Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu keletihan dan penyakit (yang terus menimpa), kekhawatiran, dan kesedihan, tidak juga gangguan dan kesusahan, bahkan duri yang melukainya, melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya.”
(HR. Bukhari no. 5641)