Kenapa Saya Suka Sendirian?
“Apakah kesendirian adalah pilihan atau sekadar kebiasaan yang terbentuk karena keadaan?”
Dalam artikel ini, kita akan membahas alasan mengapa seseorang bisa nyaman sendirian, manfaat dari solitude, serta bagaimana memahami dan menerima kondisi ini dengan bijak.
1. Kesendirian: Pilihan atau Keadaan?
Pernahkah kamu bertanya pada diri sendiri, “Kenapa saya suka sendirian?”
Apakah ini memang karena aku menikmati solitude atau hanya karena aku terpaksa terbiasa sendirian?
Mungkin awalnya kesendirian ini bukan pilihan, melainkan keadaan yang terjadi begitu saja.
Saat kecil, mungkin tidak ada yang mengajak bermain.
Saat tumbuh dewasa, mungkin tidak ada yang benar-benar peduli atau memperhatikan.
Lalu, lama-kelamaan, kita berpikir, “Daripada berharap pada orang lain, mending sendiri aja.”
Tapi pertanyaannya, apakah ini buruk? Tidak selalu.
Kesendirian bisa jadi kutukan atau berkah—tergantung bagaimana kita melihat dan menjalaninya.
2. Kesendirian: Antara Kemandirian dan Trauma Sosial
a. Kesendirian yang Datang dari Kebiasaan
Ada orang yang sendirian bukan karena ingin, tapi karena memang sudah terbiasa.
Saat lingkungan sekitar sejak kecil tidak memberikan banyak interaksi atau perhatian, kita tumbuh menjadi pribadi yang merasa nyaman tanpa orang lain.
Ini bukan berarti kita tidak butuh orang lain, hanya saja kita tidak tahu bagaimana cara terhubung dengan mereka karena tidak terbiasa.
Seiring waktu, kesendirian ini menjadi zona nyaman.
Kita belajar menikmati waktu sendiri, menikmati kebebasan tanpa drama, tanpa ekspektasi dari orang lain, tanpa harus repot memikirkan perasaan orang lain.
b. Kesendirian sebagai Mekanisme Pertahanan
Namun, ada juga yang suka sendirian karena luka lama.
- Mungkin dulu pernah berharap ada yang peduli, tapi realitanya tidak ada.
- Mungkin pernah berusaha dekat dengan orang lain, tapi malah dikhianati atau dikecewakan.
- Mungkin pernah mencoba membuka diri, tapi tetap merasa tidak diinginkan.
Akhirnya, kita memilih menutup diri agar tidak perlu lagi merasakan sakit yang sama.
Kesendirian menjadi benteng.
Bukannya tidak ingin dekat dengan orang lain, tapi kita takut terluka lagi.
3. Apakah Suka Sendirian Berarti Kesepian?
Kesendirian dan kesepian itu dua hal yang berbeda.
a. Kesendirian yang Menyenangkan (Solitude)
Ada orang yang suka sendirian dan benar-benar menikmatinya.
Mereka bisa:
✔️ Menikmati waktu sendiri dengan membaca, menulis, atau melakukan hobi.
✔️ Tidak merasa tertekan karena tidak punya banyak teman atau relasi.
✔️ Merasa lebih bebas dan tidak harus mengikuti ekspektasi sosial.
Ini adalah kesendirian yang sehat.
Orang seperti ini tidak antisosial, hanya saja mereka lebih nyaman dengan dunia mereka sendiri.
b. Kesendirian yang Menyakitkan (Loneliness)
Sebaliknya, ada juga orang yang suka sendirian tapi sebenarnya merasa kesepian.
Mereka mungkin mengatakan, “Aku nyaman sendirian,” tapi dalam hati berharap ada seseorang yang peduli, seseorang yang menginginkan kehadiran mereka.
Orang yang mengalami loneliness biasanya:
❌ Merasa kosong meskipun punya banyak kesibukan.
❌ Berharap ada seseorang yang benar-benar memahami mereka.
❌ Kadang merasa iri melihat orang lain punya hubungan yang dekat dengan teman atau keluarga.
Kalau kamu termasuk yang merasakan loneliness alih-alih solitude, mungkin ini saatnya bertanya: Apakah aku benar-benar menikmati kesendirian, atau aku hanya menyerah dan menerima ini sebagai takdir?
4. Mengapa Tidak Ada yang Mengajak, Memperhatikan, atau Menginginkan Kita?
Ini pertanyaan yang dalam dan menyakitkan.
Kenapa orang lain tampak punya teman, punya pasangan, punya support system, sedangkan kita seperti “terlihat tapi tidak dianggap”?
a. Mungkin Kita Tidak Terlalu Membuka Diri
Kadang, tanpa sadar kita membangun dinding yang terlalu tinggi.
Kita terlalu menjaga jarak karena takut kecewa lagi.
Akibatnya, orang-orang di sekitar kita berpikir bahwa kita tidak butuh mereka.
Pernahkah seseorang mencoba mendekati kita, tapi kita justru bersikap dingin atau menghindar?
Kalau iya, mungkin ini saatnya sedikit lebih membuka diri.
b. Mungkin Kita Tidak di Tempat yang Tepat
Kadang, kita merasa “tidak diinginkan” bukan karena kita tidak layak, tetapi karena kita berada di lingkungan yang salah.
Tidak semua orang cocok dengan kita, dan tidak semua lingkungan bisa menerima kita.
Coba cari komunitas yang benar-benar sesuai dengan nilai dan kepribadian kita. “
Jangan terlalu lama bertahan di tempat yang hanya membuat kita merasa invisible.
c. Mungkin Kita Harus Belajar Menyukai Diri Sendiri Dulu
Sulit mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang lain jika kita tidak merasa cukup berharga untuk mendapatkannya.
Kalau kita sendiri tidak yakin apakah kita layak diperhatikan, bagaimana orang lain bisa melihat nilai dalam diri kita?
Mulailah dengan menghargai diri sendiri lebih dulu.
Lakukan hal-hal yang membuat kita merasa bahagia dan puas dengan diri sendiri, tanpa harus bergantung pada validasi orang lain.
5. Manfaat Suka Sendirian: Apakah Ini Sebenarnya Keunggulan?
Jika kita bisa menikmati kesendirian dengan sehat, ini bisa menjadi kekuatan besar.
Beberapa keuntungan dari menjadi seseorang yang nyaman dengan solitude:
✔️ Mandiri Secara Emosional
Tidak mudah bergantung pada orang lain untuk merasa bahagia atau tenang.
✔️ Lebih Fokus & Produktif
Tanpa gangguan sosial, kita bisa lebih banyak menyelesaikan hal-hal penting dalam hidup.
✔️ Tidak Mudah Terseret Drama Sosial
Jujur saja, semakin banyak lingkaran sosial, semakin banyak drama.
✔️ Menemukan Jati Diri
Kesendirian memberi kita ruang untuk benar-benar mengenal diri sendiri.
Jadi, kalau kamu suka sendirian dan benar-benar menikmati itu, tidak ada yang salah dengan itu.
Jangan biarkan tekanan sosial membuatmu berpikir bahwa harus selalu punya banyak teman atau interaksi sosial agar dianggap “normal”.
6. Bagaimana Jika Ingin Berubah?
Jika kamu merasa kesendirianmu lebih cenderung ke loneliness dibanding solitude, mungkin ini saatnya mencoba beberapa perubahan kecil:
✅ Coba Lebih Terbuka pada Orang Lain
Tidak perlu langsung berusaha punya banyak teman.
Mulai dari interaksi kecil—membalas senyuman, menanggapi chat, atau memulai obrolan ringan.
✅ Bergabung dengan Komunitas atau Kegiatan yang Sesuai
Kadang kita merasa tidak diinginkan karena berada di lingkungan yang salah.
Cari tempat di mana kamu benar-benar bisa merasa diterima.
✅ Jangan Takut Menunjukkan Perasaan
Kalau kita butuh seseorang, tidak ada salahnya untuk menunjukkan itu.
Kadang orang tidak peka jika kita terlalu menutup diri.
✅ Mulai dari Diri Sendiri
Sebelum berharap ada orang yang peduli atau memperhatikan kita, coba tanyakan: Apakah aku sudah cukup baik pada diriku sendiri?
Kesimpulan: Kesendirian Tidak Selalu Buruk, Tapi Pastikan Itu Pilihan yang Tepat
Jadi, kenapa kamu suka sendirian?
- Karena sudah terbiasa?
- Karena merasa tidak diinginkan?
- Atau karena memang benar-benar menikmati solitude?
Apapun alasannya, yang penting adalah bagaimana kita menjalani kesendirian ini.
Jika itu membuat kita tenang dan bahagia, maka tidak ada yang salah.
Tapi jika dalam hati kita merasa kosong dan kesepian, maka mungkin ada baiknya untuk perlahan mulai membuka diri.
Kesendirian bukanlah hukuman.
Itu bisa menjadi kekuatan, jika kita tahu cara memanfaatkannya. (wink)
Jadi, apakah kamu benar-benar menikmati kesendirianmu, atau kamu hanya belum menemukan orang yang tepat untuk membagikan duniamu, berbagi kegilaanmu (hahahahaha)?
P.S.: Saya suka berteman dengan orang yang “gila”.
I prefer it that way, karena mereka sebenarnya orang yang baik dan istimewa lho (wink…wink).
Plus, biasanya mereka lebih dependable, seru, super baik, lucu, menarik, dan tidak membosankan. :p