Ketika Istri Lebih Cantik (Jauh) daripada Mantan: Kenapa Kita Terkejut?
(Artikel ini ditulis dalam nada santai dan sedikit humor, menanggapi fenomena “istri terlihat jauh lebih cantik, sementara mantan mendadak jadi biasa-biasa saja atau bahkan berubah drastis” .
Tidak ada maksud merendahkan siapa pun, melainkan sekadar refleksi dan pertanyaan-pertanyaan iseng yang sering muncul di benak.)
1. Pendahuluan: Kaget Melihat Mantan
Bayangkan situasi: Beberapa tahun yang lalu, Anda pernah menjalin hubungan dengan seseorang yang, pada masa itu, Anda pikir adalah sosok paling menawan.
Entah warna kulitnya begitu bersinar, rambutnya tergerai indah, dan parasnya benar-benar memikat hati.
Namun, takdir berkata lain—kalian putus.
Waktu berlalu, Anda kemudian menikah dengan orang lain yang ternyata jauh lebih cantik, lebih mempesona, serta—Alhamdulillah—lebih menyenangkan untuk dilihat dan kita gangguin ketika kita sedang jahil.
Suatu ketika, tanpa sengaja, Anda bertemu (tanpa appointment ya) atau mendapat kabar tentang si mantan.
Mungkin dari media sosial, mungkin dari teman, atau dari foto selfienya sendiri yang dibagikan di grup yang anda ada di situ.
Lalu Anda lihat fotonya yang terbaru: “Hah? Kok dia jadi kayak gini?”
Padahal dulu, semasa berhubungan dengan Anda, dia benar-benar terlihat “wah”.
Spontan, Anda melihat ke arah istri, membandingkan diam-diam atau terang-terangan.
Ternyata, istri Anda ini benar-benar “cling, cling, cling”, terlihat seperti mobil baru yang masih mulus, terawat (oleh Allah), dan kelihatan cantik jelita.
Sementara mantan… ah, kata Allah SWT dan Nabi SAW, kalau tidak bisa berkata baik, lebih baik diam.
“Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.”
(Q.S. Qaf (50:18))
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Tapi kok ya terpikir, “Kenapa bisa beda banget dibanding dulu ya?”
Berangkat dari kejadian mengagetkan ini, muncul beragam pertanyaan di dalam hati dan otak (pemikiran saya):
- Apakah wanita (atau siapa pun) bisa terlihat tidak menarik saat tidak bahagia?
- Apakah ‘percampuran DNA’ atau pasangan yang tidak cocok bisa memicu perubahan fisik drastis?
- Atau karena stress berkepanjangan, sehingga seseorang mengalami kemunduran penampilan?
Apakah mirip seperti Ikan Discus yang bila stres langsung kusam, kehilangan warna cerahnya, bahkan mati cepat.
Sedangkan kalau dipelihara dengan baik, airnya bersih, pakan terjaga, mereka terlihat cantik luar biasa dan berumur lebih panjang?
B: “This is the first time you’re comparing humans and fish, although it’s rather sensible.”
Bagaimanapun, tampilan fisik memang bukan segalanya, tetapi tak bisa dipungkiri, kita sering ‘kaget’ melihat transformasi drastis orang-orang dari masa lalu kita.
2. Mengapa Dahulu Mantan Terlihat Cantik?
Sebelum membahas kenapa mantan jadi kurang menarik (atau berubah rupa secara signifikan), kita perlu memahami kenapa dahulu kita menganggap dia luar biasa cantik.
- Efek “Kaca Mata Cinta”
Saat kita jatuh cinta, biasanya ada istilah “love is blind”.
Dalam psikologi, fenomena ini bisa dijelaskan dengan “halo effect”: ketika kita menyukai seseorang, kita cenderung menilai semua hal tentang dia secara positif, termasuk penampilannya.
Seorang yang mungkin dinilai “oke” oleh orang lain, di mata kita bisa terlihat “menawan luar biasa”.
KEP: “Masa sih, dulu, ‘the whole army’ bilang dia cantik kok, tetangga dan keluarga juga.“ - Perawatan Diri di Masa Pacaran
Banyak orang (pria maupun wanita) yang menaruh perhatian lebih pada penampilan saat masih lajang atau sedang pendekatan.
Lari pagi, diet ketat, skincare rutin, dandan tiap hari, pokoknya totalitas.
Begitu hubungan bubar dan kehidupan berubah, kebiasaan itu mungkin pudar. - Situasi Hidup yang Mungkin Dulu Lebih Mudah
Bisa saja saat kita masih bersama mantan, dia berada di fase hidup yang menyenangkan: belum banyak tanggungan, masih kuliah (kulit mulus remaja), energi berlebih untuk merawat diri.
Kini, mungkin dia sedang dihadapkan pada beban lain—pekerjaan berat, urusan keluarga, masalah finansial—sehingga jadi tak sempat merawat diri.
Dari sini, kita melihat bahwa kondisi batin, tingkat stres, dan motivasi pribadi sangat berpengaruh pada penampilan luar.
3. Pertanyaan Besar: “Apakah Kalau Tidak Bahagia, Jadi Jelek?”
Ada kepercayaan umum bahwa kebahagiaan memancar dari dalam (inner glow).
Saat seseorang merasa dicintai, tenang, dan nyaman, sering kali wajahnya terlihat berseri.
Sebaliknya, jika menanggung beban berat, kurang istirahat, atau selalu dikejar masalah, aura wajahnya bisa tampak kusam, kurang bercahaya, bahkan raut mukanya menjadi murung.
- Studi Psikologi
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa stres kronis dapat memengaruhi kesehatan kulit, rambut, dan berat badan.
Hormon kortisol yang berlebihan bisa memicu masalah kulit (jerawat, kusam) dan gangguan metabolisme (penyimpanan lemak di area tertentu). - Contoh Ikan Discus
Persis seperti contoh Ikan Discus yang stres: warna mereka cenderung pudar, sirip terkulai, dan mudah sakit.
Jika analogi ini kita terapkan pada manusia, saat bahagia dan sehat mental, kita cenderung punya semangat untuk mengurus diri, menjaga pola makan, serta merawat kulit.
Saat stres, semua jadi kacau.
Jadi, “Wanita yang tidak bahagia bisa menjadi jelek?”
Bukan berarti otomatis jelek, tetapi kemungkinan besar penampilannya merosot karena kurangnya energi untuk self-care dan pengaruh fisiologis dari stres.
Hal ini berlaku juga bagi pria.
4. Soal “Percampuran DNA” dan Kecocokan
Ada juga pertanyaan unik: “Apakah percampuran DNA dengan pasangan yang tidak cocok dapat merusak keindahan wanita?”
Mungkin terdengar aneh, tapi mari kita coba urai dari sisi lebih rasional:
- Genetika Dasar
Jika berbicara tentang “percampuran DNA,” biasanya kita merujuk pada keturunan.
Tapi sebenarnya antar pasangan, bisa juga terjadi percampuran DNA melalui pertukaran cairan tubuh (body fluid), untuk lebih lanjut, silahkan dibaca mengenai Male Chimerism ini. - Pengaruh Lingkungan dan Gaya Hidup
Kadang, saat seseorang menikah dengan pasangan yang gaya hidupnya tidak sehat—misalnya kebiasaan begadang, makan sembarangan, tidak peduli kebersihan—pasangan tersebut ikut terpengaruh.
Tanpa sadar, hal itu membuat seseorang menurun standar perawatan dirinya.
Dari sinilah “keindahan” yang dulu ada bisa memudar. - Kesehatan Reproduksi
Tentu proses kehamilan, melahirkan, dan menyusui dapat memengaruhi tubuh seorang wanita secara drastis.
Jika suaminya (atau lingkungannya) tidak mendukung pemulihan dengan baik, wajar saja penampilan fisiknya berubah jauh.
Bukan sekadar “DNA tidak cocok,” tapi kurangnya dukungan pasca-melahirkan sehingga hormon dan tubuh sang istri tidak kembali pulih optimal.
Hmm, gimana?
Masuk akal?
5. Melihat Istri yang Bersinar “Cling, Cling, Cling” Dibanding Mantan
Setelah melihat mantan yang tampak “berubah,” Anda lantas sadar tidak sadar, diakui atau tidak diakui, melihat ke arah ke istri, dan kaget, karena dibandingkan dengan mantan yang baru saja kita lihat, istri tampak seperti Land Cruiser dengan segala kebaikannya dibandingkan mantan yang tampak seperti Mobil Kijang Kotak Lama yang tidak terawat dan berkarat
(Astaghfirullah al Adzim Naudzubillah).
Beberapa alasan yang barangkali berlaku:
- Rasa Bahagia karena Pernikahan yang Sehat
Bila dalam rumah tangga tercipta suasana harmonis, saling menghargai, tenang lahir-batin, wajar kalau sang istri terlihat berbinar.
Kebahagiaan batin membuat wanita lebih giat merawat diri, baik dari segi rohani (ibadah, berdoa) maupun fisik. - Kondisi Finansial Stabil
Istri yang stabil sih, saya fluktuatif (hahaha). - Kepercayaan Diri Tinggi
Seorang wanita yang mendapat dukungan moral dan pengakuan dari suami akan tumbuh kepercayaan dirinya.
Ia tahu dirinya dicintai dan dihargai, sehingga merasa nyaman mengekspresikan diri.
Wajah yang ceria, senyuman tulus, dan gestur luwes pun dapat memancarkan kecantikan alami yang mempesona kita. - Perasaan Disayangi Itu Memang “Magic”
Ada pepatah yang mengatakan: “Wanita itu semakin cantik jika hatinya bahagia.”
Ketika Anda rutin memuji istri, memanjakannya, dan/atau menyenangkan hatinya, cinta itu semakin menguat.
Hal-hal kecil semacam ini memberi efek positif, tidak hanya pada inner beauty tapi juga pada penampilan luar.
6. Menghindari Rasa Sombong dan Menghormati Mantan
Dalam Islam, diajarkan agar kita tidak berlebihan dalam membangga-banggakan diri atau merendahkan orang lain.
Meski Anda takjub melihat “kontras” antara mantan dan istri, tetap ada baiknya menjaga sikap:
- Tidak Menghina Fisik Mantan
Nabi SAW mengingatkan, jika kita tidak bisa berkata baik, lebih baik diam.
Walaupun kadang lidah gatal ingin berkomentar, cobalah tahan diri.
Cukup batin kita bilang, “Oh, kok sekarang jel…ehem, gitu…?” tanpa menambah bumbu-bumbu hinaan lain.
Mungkin kalau dia melihat ekspresi anda, itu akan menghancurkan hatinya tanpa anda perlu mengatakan apapun. (hindari kontak langsung sebisa mungkin) - Bersyukur atas Nikmat yang Ada
Anda boleh bersyukur punya istri lebih cantik, lebih segar, dan lebih segalanya.
Namun, jangan sampai kebahagiaan itu membuat Anda lupa diri, lalu menyombongkan kelebihan istri di hadapan orang lain.
(Ingat, istri anda bisa meninggalkan anda sewaktu-waktu, Naudzubillah) - Menjaga Etika Publik
Jika memang kabar si mantan sampai ke telinga Anda, dan Anda melihatnya di media sosial, bukan berarti Anda wajib komentar di postingan atau membandingkan terang-terangan.
Cukup jadikan refleksi dalam hati (dan/atau tulis di blog saking kagetnya kita, sebagai pengingat lagi dan lagi untuk tidak pernah “masing sayang” sama mantan, lol)
7. Penjelasan Ilmiah: Stres, Hormonal, dan Gaya Hidup
Melebihi drama percintaan, ada landasan ilmiah kenapa penampilan seseorang bisa anjlok drastis:
- Stres Berkepanjangan
Meningkatkan hormon kortisol → gangguan tidur, makan tidak teratur, wajah kusam. - Perubahan Metabolisme
Usia bertambah, hormon berubah.
Tanpa pola makan seimbang, berat badan naik, kulit menua lebih cepat. - Kurang Dukungan Sosial
Tingkat depresi dan kecemasan lebih tinggi jika seseorang kesepian atau tertekan dalam relasi.
Kurang dukungan cenderung membuat mereka cuek terhadap penampilan. - Faktor Kehamilan dan Pasca-Melahirkan
Ini bisa menjadi momen transformasi fisik besar bagi wanita.
Bila tidak ditopang perawatan dan dukungan, penampilan bisa berubah jauh dari sebelumnya.
8. Mengambil Hikmah: “Bukan Soal Siapa yang Lebih Cantik”
Walau topik ini seru diobrolin, ujung-ujungnya kita diingatkan untuk mengambil hikmah:
- Cantik atau Tampan Itu Relatif
Dulu kita memandang mantan luar biasa cantik.
Sekarang istri kita pun jauh lebih cantik. Tetapi, definisi cantik tetap relatif di mata setiap orang. - Kebahagiaan dan Ketenangan Jiwa Berdampak Besar
Keselarasan spiritual, mental, dan dukungan pasangan membuat seseorang memancarkan kecantikan. - Jangan Mengambil Kesimpulan Terburu-Buru
Siapa tahu mantan sedang melalui fase sulit.
Bisa jadi nanti dia bangkit dan kembali glowing.
Perubahan fisik itu dinamis, tak selalu permanen.
KEP: “I am sure it’s permanent jika seseorang yang pada dasarnya cantik, akan terus cantik selamanya, selama dia bisa menjaga hatinya tetap bersih dan tidak suka berbohong” - Fokus Membahagiakan Pasangan Saat Ini
Daripada menertawakan “kejatuhan” mantan, lebih baik kita jaga harmoni dan cinta dengan istri.
Pastikan istri makin bahagia, makin sehat, dan makin bersinar.
Penutup: Cinta, Kebahagiaan, dan Penampilan
Apakah wanita menjadi jelek jika tidak bahagia?
Dalam konteks tertentu, ya, ketidakbahagiaan dan stres berat bisa membuat seseorang—bukan cuma wanita—terlihat kurang menarik.
Apakah percampuran DNA yang tidak cocok membuat seseorang berubah rupa?
Bisa; tapi ada juga dampak dari gaya hidup, kebiasaan, dan dukungan setelah menikah.
Pada akhirnya, perbedaan antara “mantan” yang tampak jauh menurun kondisinya dan “istri” yang makin kinclong adalah hasil dari banyak faktor: lingkungan, mental, gaya hidup, serta dukungan emosional yang diterima.
Sekali lagi, hal ini tidak untuk merendahkan wanita, mantan, dan/atau siapa pun, tetapi menjadi pelajaran bahwa:
- Kita perlu mensyukuri kebahagiaan yang ada saat ini.
- Kita tak pernah tahu apa yang dialami orang di masa sekarang—mungkin mereka melewati kesulitan.
- Penampilan luar sering kali cerminan kondisi hati.
Semakin tenang dan bahagia seseorang, semakin indah pula “auranya.”
Alhamdulillah, wah banget ya, saat banyak orang bubar karena kembali ke mantan,
Allah memberi kita reality check, dengan menunjukkan wujud mantan terkini.
Ada yang maih oke, ada yang hanc.., ehem, tidak oke lagi.
Astaghfirullah al-Adzim, Naudzubillah, semoga kita dijauhkan dari hal-hal yang buruk.
Terima kasih Ya Allah, aku senang.