Tidak Sedang Main Game (Jangan Mempermainkan Perasaan Orang)

Tidak Sedang Main Game (Jangan Mempermainkan Perasaan Orang)

Saya punya prinsip sederhana: tidak mempermainkan perasaan orang,
kecuali mereka yang memulainya duluan.
Prinsip ini bukan hanya soal menjaga hati orang lain, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap diri sendiri.

Saya percaya bahwa bermain-main dengan perasaan seseorang adalah hal yang tidak bermoral dan hanya menciptakan luka, baik bagi mereka maupun bagi diri saya sendiri.

Karena itu, saya tidak pernah tertarik untuk memulai permainan yang ujungnya bisa menyakiti hati seseorang.

Jika ada yang mencoba mempermainkan perasaan saya, barulah saya merasa berhak untuk membalas dengan cara yang sama—bukan sebagai bentuk dendam, tetapi untuk menunjukkan bahwa mempermainkan hati orang lain bukanlah sesuatu yang pantas dilakukan.

Prinsip ini membantu saya tetap tegas dalam menjalani hubungan, baik itu pertemanan, cinta, atau bentuk hubungan lainnya.

Saya lebih memilih kejujuran dan transparansi, karena pada akhirnya, hubungan yang tulus jauh lebih berharga daripada sekadar permainan emosi.


Netral, Tidak Mengikat Diri

Saya netral, tidak pernah merasakan apa-apa lebih dulu.
Tidak ada ketertarikan apa pun yang mengikat saya, sehingga kalau saya menghilang tiba-tiba, itu bukan karena mempermainkan perasaan orang, ghosting, atau php (pemberi harapan palsu).
Itu hanya karena saya malas.

Jika ada yang menangis, kecewa, atau merasa langit hidup mereka runtuh karena saya, jujur saja itu membingungkan saya.
Saya akan bertanya-tanya, “Aku gak ngapa-ngapain lho, kenapa mereka menyalahkan aku, seolah aku mendorong mereka ke neraka?”


Aku Tipe Pria Clingy

Jujur saja, saya adalah tipe pria yang clingy.
Saya tidak akan menyangkal bahwa saya suka memberikan perhatian lebih, selalu ingin dekat, dan sering kali merasa nyaman ketika saya tahu orang yang saya pedulikan ada di dekat saya, baik secara fisik maupun emosional.

Bagi sebagian orang, ini mungkin terlihat berlebihan, tetapi bagi saya, itulah cara saya menunjukkan kasih sayang dan kepedulian.

Namun, saya juga memahami bahwa keinginan untuk selalu dekat tidak boleh sampai mengekang atau membuat orang lain merasa tidak nyaman.
Oleh karena itu, saya berusaha menjaga keseimbangan, belajar memberikan ruang ketika dibutuhkan, sambil tetap menjadi seseorang yang ada ketika diperlukan.

Pada dasarnya, saya clingy bukan karena saya tidak percaya pada hubungan, tetapi karena saya menghargai kedekatan dan koneksi.
Bagi saya, itu adalah salah satu cara untuk menunjukkan bahwa orang tersebut berarti banyak dalam hidup saya.

Namun, jika saya benar-benar mencintai seseorang dalam arti yang sebenarnya, bukan hanya dalam konteks Mencintai karena Allah, sayang kepada teman, dan/atau cuma sekedar melaksanakan “tugas”, maka saya akan:

  1. Betah bicara dengannya selama berjam-jam tanpa merasa bosan, kadang malah lupa waktu.
  2. Video call kapan pun saya kangen.
  3. Saya akan mengiriminya kata-kata cinta hampir setiap saat.

Jika semua itu tidak ada, maka artinya saya netral.


Cinta Itu Perasaan yang Menyenangkan, Tapi Kita Tidak Berharap Balasan

Kita bisa mencintai semua makhluk Tuhan—manusia, hewan, bahkan makhluk gaib.
Cinta itu adalah bentuk kasih sayang yang kita pancarkan tanpa syarat, sebagai wujud penghormatan, penghargaan, dan/atau kekaguman terhadap ciptaan Tuhan.

Namun, satu hal yang perlu kita sadari: mereka tidak harus mencintai kita balik.
Dan itu tidak masalah.

Kita tidak mengharapkan apapun ketika kita mencintai.
Cinta ini bukan tentang balasan, tetapi tentang memberikan.
Memberi cinta tanpa pamrih adalah bagian dari tugas kita sebagai hamba Allah, bahkan jika itu terlihat bodoh di mata dunia.

(Yes, because I might be the foolest God’s servant in the world—but maybe, being a fool in love for the sake of God is better than being a genius who knows no love at all.)


Saya Tidak Sedang Main Game

Banyak yang salah sangka, menganggap saya hanya bermain-main.
Padahal saya tidak sedang main apa-apa.

Buktinya? Ini cukup membuktikan bahwa saya sedang tidak tertarik main game:

  1. Konsol game?
    Sudah menganggur bertahun-tahun.
  2. Game PC?
    Bahkan saat saya menyalakannya, saya langsung menutupnya lagi.
  3. Mobile games? Game handphone?
    Juga tidak menarik.

Semuanya membuat saya bosan.


Awareness Tingkat Lanjut: Bosan dengan Segalanya

Ketika kamu mencapai tingkat kesadaran tertentu, tidak ada lagi permainan yang menarik untuk dimainkan.

  • Game?
    Tidak ada yang menyenangkan dan menarik seperti ketika saya main game kayak orang gila dulu (tidak tidur 3 hari 3 malam).
  • Permainan perasaan?
    Saya tidak suka dianggap baik, disayangi, apalagi dicintai, kecuali yang murni dan tulus.
    Tapi saya diperbolehkan membalas manipulasi perasaan yang dilakukan orang lain kepada saya, dengan precise.
    (t’s going to hurt and maybe even be devastating for those who dare)

Jadi apa yang saya lakukan sekarang?
Entahlah.
Mungkin ini saatnya berhenti melakukan sesuatu yang sia-sia seperti bermain game yang tidak bermanfaat, dan melakukan sesuatu yang lebih menyenangkan dan/atau bermanfaat..


Pesan Layanan Hamba Allah: Memainkan Perasaan?

Banyak masalah yang lebih penting di dunia ini, termasuk masa depan saya yang akan suram jika saya tidak mengambil langkah untuk mengubahnya.

Jadi, terus terang, saya tidak punya waktu untuk bermain-main dengan perasaan orang lain.
Saya tidak tertarik dengan drama, permainan, atau hal-hal yang hanya membuang energi.

Namun, jika ada orang bodoh yang cukup berani untuk mencoba memanipulasi saya, saya tidak akan diam saja.
Saya diberikan kebebasan untuk melakukan tindakan pembalasan yang setimpal.

Serius, di dunia ini ada lebih dari 8 miliar manusia—kenapa tidak cari target lain untuk memuaskan nafsu dan ego Anda?
Saya tidak ingin melukai Anda, tidak ingin menyakiti Anda, dan tentu tidak ingin membuat Anda menangis.

Tes? Uji reaksi?
Jangan buang waktu dan membahayakan keselamatan Anda.
Saya tidak suka dites, tidak suka diuji, apalagi oleh manusia yang berpikir mereka lebih pintar dari saya.

Saya adalah ahli dalam “mirror effect”, jadi apa yang Anda lakukan pada saya akan saya kembalikan kepada Anda, dengan versi yang mungkin akan terasa lebih dikit.
Apa yang Anda ingin lihat, apa yang Anda ingin rasakan, semuanya akan saya kembalikan kepada Anda.
Jangan salahkan saya jika akhirnya Anda tidak suka dengan apa yang Anda dapatkan.
(karena you reap what you sow)

Saya hanya ingin hidup damai, tidak diganggu siapapun, fokus pada tujuan saya, dan tidak bermain-main dengan hal yang tidak penting.
Jika Anda menginginkan masalah, Anda mungkin akan mendapatkan lebih dari yang Anda sangka.

Jangan pernah mainkan hati siapapun, jika anda tidak siap untuk terluka.

Terima Kasih atas kunjungan dan komentarnya di NKRI One

Most Read
Scroll to Top