Pacar 10 Langkah dari Rumah

Pacar 10 Langkah dari Rumah: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Menemukan cinta tak pernah direncanakan, apalagi jika cinta itu hanya berjarak sepuluh langkah dari rumah.

Ya, siapa sangka, Krisna, seorang pria yang tak pernah menunjukkan “wujud aslinya” kepada para tetangga di sekitar rumah orang tuanya, akhirnya tiba-tiba pacaran dengan W—gadis idola hampir semua laki-laki teman mainnya, yang saat cerita ini terjadi, rumahnya persis di sebelah rumah orang tua Krisna.

Tetangganya saat itu hanya tahu rumor bahwa Krisna nakal dan sering gonta ganti pacar, tapi dia sama sekali tidak pernah menunjukkan bahwa rumor itu benar adanya, karena di sekitar rumahnya dia adalah orang yang ramah senyum serta mudah tertawa, tidak pernah “nyuit-nyuitin” cewek, dan teman-temannya pun kalau datang, menunjukkan perilaku yang sopan tidak hanya kepada keluarganya tapi juga kepada tetangga dan orang, siapapun, yang mereka lewati di sekitar rumah orang tua Krisna

Kisah ini tak cuma tentang cinta, tapi juga mengenai lelaki paling egois tapi tidak suka memaksakan kehendaknya.

Awal Kisah: Tak Kenal Maka Tak Sayang

Krisna dan W bukanlah pasangan yang sudah kenal sejak kecil. Mereka hanya sekadar tahu muka, sering bertemu saat lewat depan rumah atau saat berpapasan di jalan menuju langgar (Mushalla/Masjid kecil) di samping rumah W.

Pada masa itu, W tinggal agak jauh dari rumah Krisna, dekat dengan masjid kecil itu.

Krisna sendiri lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman-temannya yang gemar memancing, main kesana kesini, pagi sore siang malam deh dia main, sampai Ibunya sendiri bilang, “Nak, kalau pulang jangan malam-malam, karena Ibu dan Bapak tidur (nanti pusing kalau bangun malam)“.

Dan sebagai anak yang “baik” dia nurut, sejak saat itu, dia pulangnya pagi atau subuh.
Jika terlalu pagi, dia akan duduk di teras rumahnya tanpa mengeluarkan satu patah kata atau bersuara sedikit pun, sampai pintu rumahnya dibuka tanpa dia mengetuk atau menekan bel yang terdapat di samping pintu utama rumah orang tuanya.
(You can actually confirm this to his mother, if this is a lie you can slap him)

Salah satu tempat paling favorit teman-teman Krisna untuk memancing ada di dekat rumah W. Bukan karena ikannya yang banyak dan besar-besar, tapi lebih karena W dan kakak beradik perempuannya, yang katanya memiliki kecantikan bak bidadari (menurut orang lho ya, bukan gw). Teman-teman Krisna sering bercanda, “Kalau salah satu dari mereka keluar rumah, itu seperti melihat bidadari turun dari langit.”

Namun, Krisna?
Ah, dia lebih tertarik dengan ikan, atau setidaknya pura-pura tertarik karena dia sebenarnya bukan ahli memancing, jangankan mengikat kail ikan dengan kuat, memasang umpan pun saat itu dia tidak bisa.

Untungnya dia mempunyai beberapa teman, yang kalau dipikirkan sekarang, sangat baik kepadanya.
Umpan dipasangkan oleh teman, kail diikat oleh teman, Krisna tinggal duduk dan menunggu ada Ikan yang terpancing dan menjadi hasil tangkapannya.

Sementara teman-temannya menunggu kemunculan W dan/atau saudarinya, terpesona oleh kecantikan mereka, Krisna tidak merasakan apapun terhadap mereka, biasa saja, karena temannya tidak tahu bahwa ada beberapa mbak-mbak cantik yang sering menjajaninya makanan kecil dan baik kepadanya.

Baginya, banyak wanita lain, yang lebih menarik karena sudah ketahuan baiknya.

Pindah Rumah: Awal Kedekatan yang Tak Terduga

Semua berubah ketika W dan keluarganya pindah persis ke sebelah rumah Krisna. Mau tidak mau, Krisna dan W jadi lebih sering berinteraksi, berawal dari sering melihat dan saling senyum.

Hal ini semakin intens saat keduanya terlibat dalam kegiatan persiapan pawai (karnaval) perayaan hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus.

Kegiatan ini mempertemukan mereka lebih sering, dari diskusi, persiapan pernak pernik, hingga belanja akomodasi bagi peserta karnaval.

W, ternyata merupakan sosok yang baik, ramah, dan perhatian, membuat Krisna mulai merasa tertarik. Bukan hanya karena parasnya yang kalau diperhatikan ternyata cantik, seperti yang dikatakan teman-temannya waktu kecil, tapi karena kedekatan emosional yang mulai terjalin melalui senyum jarak dekat W.

Di balik sikap cueknya, Krisna mulai merasakan bahwa W memiliki keunikan yang membuatnya berbeda.

Sejak saat itu, mereka mulai sering terlihat bersama, entah itu karena Krisna yang mengajak W untuk sekedar makan bareng atau W yang mengajak Krisna menemaninya mencari barang tertentu.

Hal ini membuat para tetangga yang ikut menyaksikan karnaval, jadi kurang fokus pada karnaval yang mereka tonton di siang hari, di bawah terik dan panasnya matahari, karena mereka melihat W dan Krisna selalu bersama berdua sepanjang karnaval berlangsung, mengawal para peserta karnaval dengan membagikan makanan dan minuman.

W adalah anak rumahan, mereka tidak pernah sebelumnya melihat W seaktif itu, apalagi sampai panas-panasan keluar rumah, berjibaku dengan panasnya matahari di atas aspal hitam yang temperaturnya tidak mungkin anget (panas ya kk aspal kalo siang, gak anget apalagi dingin), tapi tidak sedikitpun W terlihat kesusahan, tidak mengeluh, dan malah terlihat senang, tidak seperti ketika dia terlihat tanpa Krisna.

Note:
Setelan pabriknya W, menurut tetangga, adalah orang yang dingin cuek, tidak ramah, dan terkesan sombong karena tidak mau bersosialisasi.

Mulai Pacaran Setelah Karnaval

Setelah acara karnaval itu, Krisna dan W mulai pacaran, mereka semakin sering berjalan bersama, intens berkomunikasi, dan saling memeprhatikan satu sama lain.

Sleep call mah lewat, W bahkan sering membangunkan Krisna melalui telepon, tidak hanya pagi, tapi juga misalnya ketika W terbangun saat ayam pun masih “pingsan”alias dini hari.

Hubungan baik ini tidak hanya diketahui mereka berdua, tapi orang tua mereka masing-masing mulai saling berkirim makanan, khususnya buah-buahan.

Sekilas Info:
Untuk diketahui, Om Y, yang merupakan Ayah dari W, adalah orang yang terkenal ganas dan galak, pokoknya bagi sebagian besar orang, menakutkan deh, badannya besar, tangannya sebesar muka gw, badannya tatoan, ada tato harimau besar di dadanya.

Ketika Ibunya menerima buah-buahan dari Om Y, Ibunya Krisna panik dan menelepon Krisna, “Kak, kenapa Om Y ngasih buah ini tiba-tiba?

Krisna yang menerima telepon pun kaget, dan sembari tertawa mengatakan kepada Ibunya, “Ya dibaleslah kapan-kapan

Ternyata dibalik sifat dinginnya seperti yang dikabarkan tetangga, ternyata W adalah wanita yang baik, manis (sikap dan sifatnya), dan bener-benar perhatian.

Perubahan W pun dirasakan para tetangga, saat bersama Krisna, Krisna memintanya untuk lebih ramah dengan tetangga sekitar, baik ketika sedang bersama ataupun ketika Krisna tidak ada di sampingnya.

Mungkin perubahan sikap anaknya inilah yang membuat Om Y, yang terkenal tidak pernah senyum sama sekali, mulai sering tersenyum tiba-tiba menjadi ramah, bahkan mengantarkan banyak buah-buahan ke rumah Krisna.

Tapi Krisna mempunyai kelemahan yang membuat reputasi buruknya (gonta ganti pacar) benar adanya.

Krisna: Si Pencemburu

Seperti kata pepatah, “Cinta tak selamanya indah.” Krisna memiliki satu kelemahan besar: dia sangat pencemburu.

Ini pertama kali terlihat ketika W bercerita bahwa dia akan keluar bersama teman prianya untuk keperluan tugas.
Meskipun W hanya bercerita tanpa maksud apa-apa, Krisna langsung menunjukkan rasa tidak senangnya.
Baginya, seorang pacar seharusnya tak terlalu dekat dengan pria lain.

Bagi Krisna ini adalah Red Flag pertama.

Cemburu Krisna semakin membesar ketika salah satu teman lamanya, sebut saja inisialnya I, sering datang ke rumah W.

Suatu hari, I bahkan menelepon Krisna dari rumah W. Krisna merasa ada yang aneh.
Apa yang sebenarnya terjadi?

I yang berkata pada Krisna bahwa dia membantu Krisna mengawasi W, tiba-tiba sering berkunjung ke rumahnya. Krisna curiga bahwa mungkin saja I sudah lama memiliki fantasi mendekati W, bahkan sejak mereka masih kecil.

W yang tidak enak hati karena I adalah teman Krisna, (dan kalau dipikirkan sekarang, justru “perintah” Krisna yang menganjurkannya untuk lebih ramah kepada tetangga dan siapapun yang dia kenal), membuat W selalu welcome dan membiarkan I sering berkunjung.

Namun, ini justru membuat Krisna semakin tidak nyaman. Baginya, situasi ini sangat aneh. Seorang teman yang terlalu dekat dengan pacarnya?

Tentu saja ini membuat rasa cemburunya makin menjadi-jadi. Krisna mulai memikirkan segala kemungkinan buruk, meskipun W terus meyakinkannya bahwa hanya suka dan setia pada Krisna.

Krisna: “All or Nothing”

Di titik ini, Krisna memutuskan satu hal penting dalam hidupnya: dia hanya mau menjalani hubungan dengan seseorang yang sepenuhnya “all in” dengannya, tanpa ada pilihan alternatif atau option.

Bagi Krisna, cinta itu mutlak, tanpa kompromi. Jika dia merasa pasangannya tidak sepenuhnya totalitas bersamanya, maka dia lebih baik mengakhiri hubungan itu.

Sikap ini membuat Krisna memutuskan hubungan dengan W, bahkan ketika mungkin hanya ada sedikit kesalahpahaman.

Dia tak ingin ada celah bagi rasa cemburu yang terus berada di pikirannya.

Apa yang Terjadi Setelah Itu?

W menuduh Krisna hanya mempermainkannya saja, karena perintah Krisna yang membuatnya akrab dengan teman-teman Krisna, tapi justru hal itulah yang menjadi penyebab Krisna memutuskan hubungan cinta kasih diantara mereka.

Sedangkan Krisna merasa bahwa dia tidak mau bersama dengan wanita yang akrab dengan banyak lelaki selain dirinya, merasa bahwa dia tidak pernah berniat mempermainkan W, dia bahkan tidak pernah dengan sengaja “menyentuh” W, seperti proses bisnis dan mekanisme yang berlaku selama ini, tidak sedikitpun, karena itu dia merasa sedikit “insulted” dengan tuduhan mempermainkan itu, tapi dia merasa tidak perlu menjelaskannya.

Setelah perpisahan itu, Krisna tetap setia dengan prinsipnya. Tidak peduli dengan reputasi buruk yang menyatakan bahwa dia sering gonta ganti pacar, dia terus mencari pasangan yang menurutnya bisa dia percaya, baik ketika dia ada maupun tidak ada, seorang wanita yang hanya tunduk kepadanya dan Tuhannya.

Apakah Krisna Pernah Kembali kepada Mantannya?

Tidak ada catatan bahwa dia pernah kembali kepada mantan pacarnya, pun ketika ada mantan pacar yang mengajaknya bertemu lagi.

Pernah sekali dia meng-“iya”-kan ajakan salah satu mantan pacarnya untuk bertemu, ketika mantannya itu mau menikah, karena sebenarnya menurutnya mantannya itu butuh kata-kata dan keyakinan dari dirinya bahwa dia tidak butuh dan tidak akan pernah bertemu dengan seseorang yang bernama Krisna lagi.

Namun, tak berarti Krisna tidak pernah menyesal.

Ada satu momen ketika dia merasa sedikit menyesal karena pernah menolak ajakan seseorang yang bukan mantan pacarnya, tapi merupakan seseorang yang dulu menyukainya, yang dia tolak dengan halus dan malah mengarahkannya ke salah seorang teman yang sangat menyukai (naksir) wanita itu.

Dia agak sedikit menyesal, karena itu sebenarnya adalah “makanan gratis”, hahahahaha.

Pelajaran dari Kisah Krisna dan W

Kisah Krisna dan W ini mengajarkan bahwa cinta memang tak selalu mulus. Krisna dengan tuntutan absolute loyalty mungkin bisa dianggap berlebihan, tapi setiap orang punya batas toleransi yang berbeda-beda dalam hubungan.

Bagi sebagian orang, memiliki pasangan yang dekat dengan orang lain bisa dianggap wajar, tapi bagi Krisna, itu adalah red flag besar yang tak bisa dia abaikan.

Di sisi lain, W mungkin hanya bersikap ramah dan tak ingin membuat orang lain merasa tidak nyaman.

Namun, dalam hubungan, komunikasi yang jelas dan transparansi sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman.

Saat Ini Siapa Pacar Krisna dan Kondisi Mereka

Sampai sekarang, Krisna masih setia dengan prinsipnya.

Dia tidak pernah mau kembali kepada mantan, dan selalu menuntut hubungan yang sepenuhnya eksklusif.

Krisna sudah bertemu dengan seseorang yang bisa membuatnya yakin dan betah, seorang istri, yang kadang juga berfungsi sebagai pacar, teman, dan mainannya, dia suka bermain-main dengan Istrinya.

Misalnya ketika dia mengendap-endap, muncul tiba-tiba dibelakang istrinya, membuat kaget Istrinya yang sedang mencuci piring di dapur dan mendapat hadiah segala kata makian yang ada di otak istrinya, namun mereka akhirnya tertawa bersama tanpa rasa marah, emosi, apalagi tersinggung.

Sedangkan W, sudah menikah juga, namun kabar terakhir yang kami dapat, W sudah bercerai dengan suaminya, yang membuat Krisna merasa sedikit kasihan, karena W sebenarnya adalah wanita yang baik.

Tapi bagi Krisna, dia tidak pernah mau kembali ke mantannya, karena seseorang menjadi mantan, bukan tanpa alasan yang kuat.

Krisna mencari seseorang yang bisa dia ajak kemana-mana, susah maupun senang, dunia dan akhirat, semasa masih perlu bernapas oksigen maupun ketika sudah tidak bernapas lagi, karena itu dia melakukan seleksi ketat, yang mengakibatkan dia memiliki reputasi buruk dari manusia yang tidak mengerti maksud dan tujuan Krisna sebenarnya, yang dia tidak peduli.

Dia tidak peduli bahwa dia kehilangan banyak “kesempatan emas” dan wanita cantik, yang dia cari bukan hanya itu.

Terima Kasih atas kunjungan dan komentarnya di NKRI One

Most Read
Scroll to Top