Baju formal pria yang kita kenal sebagai jas memiliki sejarah panjang yang mencerminkan evolusi mode dan perubahan sosial-budaya selama berabad-abad. Dari doublet sederhana hingga pakaian tiga bagian yang elegan, jas telah menjadi lambang status, profesionalisme, dan rasa gaya. Mari kita telusuri sejarah jas dari abad pertengahan hingga menjadi trend fashion moderen.
Asal Mula Jas di Eropa
Jas, dalam bentuk dasarnya, berasal dari Eropa. Pada Abad Pertengahan, pakaian pria biasanya terdiri dari doublet, sebuah jaket ketat berlengan panjang, dan hose, yang merupakan celana panjang atau setengah panjang. Doublet ini, dengan perubahan kecil dalam desain dan fungsi, bertahan hingga abad ke-17.
Pada abad ke-17, di bawah pengaruh mode Prancis, doublet mulai diperpanjang dan dikenal sebagai “justaucorps”. Ini merupakan langkah awal menuju konsep jas modern.
Sementara di Inggris, revolusi mode pria sedang berlangsung. Tren memakai jas dengan rompi dan celana panjang yang serasi mulai muncul dan mendapatkan popularitas di kalangan bangsawan dan kelas atas.
Jas Modern dan Revolusi di Abad ke-18
Abad ke-18 menjadi tonggak sejarah dalam evolusi jas. Di Inggris, konsep pakaian “tiga bagian” bagi pria menjadi populer. Jas, yang kini lebih dikenal sebagai coat, dikenakan di atas rompi dengan celana panjang yang serasi.
Mode ini kemudian menyebar ke seluruh Eropa dan menjadi standar pakaian formal bagi pria.
Abad ke-19 dan ke-20: Refleksi dari Perubahan Sosial dan Budaya
Seiring dengan Revolusi Industri dan perubahan sosial-budaya, jas mengalami perubahan desain dan fungsi. Jas mulai diproduksi secara massal, dan berbagai variasi desain dan bahan mulai muncul sesuai dengan kebutuhan dan selera masyarakat.
Di abad ke-20, dengan munculnya tren kasual, jas mengalami adaptasi. Meskipun tetap menjadi pakaian formal, variasi dalam warna, bahan, dan desain membuatnya lebih fleksibel dan sesuai untuk berbagai kesempatan.
Jas sebagai Trend Fashion Moderen
Jas yang telah lama menjadi simbol elegan dalam dunia fashion, dalam perkembangan trend fashion modern, bukan hanya dianggap sebagai pakaian formal, tetapi telah bertransformasi menjadi elemen gaya yang bisa digunakan dalam berbagai kesempatan.
- Versatilitas:
Jas kini dapat dipakai tidak hanya dalam acara formal seperti pertemuan bisnis atau pernikahan, tetapi juga dalam situasi kasual.
Misalnya, jas dengan celana jeans dan sepatu kets dapat menciptakan tampilan yang santai namun tetap bergaya. - Desain dan Warna:
Dari desain klasik hingga modern, jas kini hadir dalam berbagai gaya.
Warna-warna cerah dan pola yang berani telah menjadi tren, memberikan sentuhan segar pada gaya tradisional. - Bahan yang Beragam:
Selain wol, yang merupakan bahan klasik untuk jas, kini banyak tersedia jas dengan bahan yang lebih ringan dan bernapas seperti katun dan linen, cocok untuk cuaca yang lebih hangat atau untuk acara santai. - Customization dan Tailoring:
Trend fashion modern mengarah pada personalisasi.
Jas yang disesuaikan atau dibuat khusus (tailor-made) sangat populer, karena memungkinkan individu untuk menyesuaikan setiap detail sesuai dengan preferensi pribadi mereka. - Layering dan Aksesori:
Cara memadukan jas dengan berbagai layer seperti kemeja, sweter, atau bahkan hoodie, dan aksesori seperti dasi, pocket square, atau pin telah menjadi bagian dari eksplorasi fashion. - Gender Fluidity:
Jas juga telah menjadi simbol dari gender fluidity dalam fashion.
Semakin banyak desainer yang merancang jas unisex atau mengadopsi elemen-elemen jas dalam koleksi wanita.
Dalam semua perkembangannya, jas tetap menjadi item klasik yang tidak lekang oleh waktu, terus beradaptasi dan berkembang seiring dengan perubahan tren dan preferensi dalam dunia fashion modern.
Kesimpulan NKRI One
Jas, sebagai simbol status dan gaya, memiliki sejarah yang kaya dan kompleks yang menjadikannya trend fashion yang diterima di kalangan elite dunia.
Dari asal mula sederhana di Eropa hingga evolusi menjadi pakaian formal modern, jas mencerminkan perubahan dalam mode, budaya, dan masyarakat.
Saat ini, meskipun tren mode terus berubah, jas tetap menjadi bagian penting dari garderobe pria di seluruh dunia.
Jas juga menjadi simbol elitisme dalam dunia mafia, yakuza, triad, dan gangster, untuk menutupi tato yang mereka miliki dan terlihat berkelas.
Salam Gaya NKRI One.