Silent Treatment: Penyiksaan Psikologis Paling Tega (Setan Banget)
Silent treatment adalah bentuk penyiksaan psikologis yang bisa membuat korban merasa tidak berdaya, terisolasi, dan tidak berharga.
Mengapa ini disebut “setan banget”?
Simak pembahasannya di sini.
Pendahuluan
Dalam hubungan, konflik adalah hal yang biasa.
Namun, cara kita menyelesaikannya mencerminkan siapa kita.
Salah satu cara paling destruktif untuk menangani konflik adalah silent treatment—sikap diam yang disengaja untuk menghukum atau mengontrol orang lain.
“Silent treatment adalah penyiksaan psikologis paling tega.”
Itu benar, karena dampaknya jauh melampaui permukaan; itu merusak rasa harga diri, kepercayaan, dan kesejahteraan mental korban.
Artikel ini membahas mengapa silent treatment begitu menyakitkan, bagaimana cara kerjanya, dan bagaimana menghadapinya dengan bijak.
Apa Itu Silent Treatment?
Silent treatment adalah tindakan disengaja untuk mengabaikan atau tidak berkomunikasi dengan seseorang sebagai bentuk hukuman atau kontrol.
Ini bukan hanya sekadar “butuh waktu sendiri“, tetapi lebih kepada:
- Mengabaikan:
Tidak menanggapi percakapan, baik secara verbal maupun non-verbal. - Mengisolasi:
Membuat orang lain merasa terasing atau tidak penting. - Memanipulasi:
Menggunakan diam untuk mendapatkan kendali atas situasi.
Mengapa Silent Treatment Disebut “Setan Banget”?
1. Menghancurkan Secara Psikologis
Silent treatment menyerang sisi emosional seseorang, membuat mereka merasa tidak dihargai, tidak terlihat, dan tidak berarti.
- Efek Psikologis:
- Merasa tidak berharga.
- Meragukan diri sendiri.
- Kecemasan dan depresi.
- Merasa tidak berharga.
2. Bentuk Manipulasi Halus
Orang yang memberikan silent treatment seringkali tahu bahwa sikap mereka akan memengaruhi korban.
Ini adalah bentuk kontrol yang halus tetapi sangat merusak.
Contoh:
- “Kalau kamu nggak nurut, aku nggak akan ngomong sama kamu lagi.“
- “Aku diam karena aku tahu kamu bakal ngerasa bersalah.“
3. Menyiksa Tanpa Kekerasan Fisik
Tidak ada teriakan, tidak ada pukulan, tetapi rasa sakitnya bisa setara atau bahkan lebih buruk daripada kekerasan fisik,
Karena itu saya bilang ini adalah teknik penyiksaan yang sangat kejam, yang bisa dilakukan manusia kepada orang lain.
Dan, pelakunya, seringkali tidak merasa bersalah sedikitpun, karena menurut pelaku, “Saya tidak ngapa-ngapain kok“.
Kenapa Silent Treatment Sangat Menyakitkan?
- Membuat Korban Merasa Tak Berdaya
Silent treatment membuat korban tidak tahu apa yang salah atau bagaimana memperbaikinya. - Menghilangkan Kepercayaan Diri
Ketika seseorang yang dekat dengan kita memilih untuk diam, kita mulai mempertanyakan diri sendiri:
Apa aku salah?
Apa aku tidak cukup baik? - Memutus Hubungan Emosional
Komunikasi adalah inti dari setiap hubungan.
Ketika komunikasi terhenti, hubungan itu juga perlahan hancur.
Bagaimana Silent Treatment Bekerja?
Silent treatment sering digunakan oleh orang yang:
- Tidak Mau Menghadapi Konflik
Mereka lebih memilih untuk menghindari konfrontasi daripada mencari solusi. - Ingin Mengontrol
Diam digunakan untuk menghukum atau memaksa korban agar tunduk. - Kurangnya Kematangan Emosional
Mereka tidak tahu bagaimana mengungkapkan emosi mereka secara sehat, jadi mereka memilih untuk diam.
Silent Treatment dalam Perspektif Agama
Dalam Islam, sikap diam yang disengaja untuk menyakiti atau mengisolasi orang lain tidak dianjurkan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak halal bagi seorang Muslim untuk menjauhi (tidak berbicara) saudaranya lebih dari tiga hari.
Keduanya saling bertemu dan yang satu berpaling dari yang lain, dan yang terbaik di antara mereka adalah yang memulai salam.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Ini menunjukkan bahwa menyelesaikan konflik lebih baik daripada memelihara dendam melalui diam, atau sekedar menyapa (gak perlu akrab banget) inshaa Allah dianggap cukup .
Bagaimana Menghadapi Silent Treatment?
1. Tetap Tenang
Jangan bereaksi secara emosional apalagi sedih.
Jika Anda terpancing, itu akan memberi pelaku lebih banyak kontrol atas diri anda.
Sadari bahwa dia bukan siapa-siapa, anda siap menjadikannya “orang lain” kapanpun.
2. Ajukan Pertanyaan dengan Tenang
Tanyakan apa yang salah dengan nada yang lembut. Contoh:
- “Apa aku melakukan sesuatu yang menyakitimu?”
- “Aku ingin menyelesaikan masalah ini. Apa kita bisa bicara?”
3. Tetapkan Batasan
Jika silent treatment terus digunakan sebagai senjata, tetapkan batasan.
Anda bisa pelan-pelan “tidak kenal” dengan si penyakit, eh, orang yang berniat jahat ke anda.
Come on, manusia saat ini ada 8 miliar orang, itu kalau di tulis: 8.000.000.000.000, manusia semua itu.
Anda tidak bisa mencari pengganti dan/atau substitusinya dari 8 miliar manusia itu???
4. Jangan Menyalahkan Diri Sendiri
Ingat, silent treatment adalah refleksi dari kejahatan dan keegoisan hati pelaku yang ingin menjahati anda, bukan Anda.
Jangan biarkan itu merusak semua nilai dan prinsip pada diri Anda.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Anda Pemberi Silent Treatment?
Jika Anda adalah orang yang sering memberikan silent treatment, pertimbangkan hal ini:
- Mengkomunikasikan Emosi Anda:
Alih-alih diam, katakan apa yang Anda rasakan dengan jujur. - Cari Solusi, Bukan Hukuman:
Fokus pada bagaimana menyelesaikan masalah, bukan menghukum orang lain. - Ingat Dampaknya:
Silent treatment dapat menghancurkan hubungan dan melukai orang yang menyayangi anda dan/atau Anda sayangi.
Kesimpulan: Komunikasi Anti Silent Treatment
Silent treatment adalah bentuk penyiksaan psikologis yang tega dan destruktif.
Ini bukan cara sehat untuk menyelesaikan konflik dan hanya akan merusak hubungan, baik secara emosional maupun mental.
Jika Anda adalah korban silent treatment, ingatlah bahwa Anda berhak untuk diperlakukan dengan pantas dan mendapatkan komunikasi yang baik.
Jika Anda adalah pelaku silent treatment, mulailah belajar untuk berkomunikasi secara sehat dan membangun hubungan yang lebih baik dengan kejujuran, termasuk kenapa anda melakukannya.
Pada akhirnya, hubungan yang sehat adalah tentang mendengarkan, berbicara, dan mencari solusi—bukan malah diam, mengabaikan, dan/atau menelantarkan, orang yang setidaknya pernah disayangi dan/atau menyayangi anda, karena hal seperti itu sebenarnya sangat menyiksa.