We Are Fine, Selama Mereka Tidak Mendekat

We Are Fine, Selama Mereka Tidak Mendekat

Listen, saya tidak membenci orang, saya tidak memandang rendah mereka, dan saya juga tidak memusuhi mereka.
Tapi ada satu hal yang harus dipahami: saya lebih suka sendiri.

Sendiri bukan berarti kesepian, ya.
Sendiri berarti menikmati ketenangan tanpa gangguan.
Kecuali, tentu saja, orang tersebut sudah masuk ke dalam kategori “dekat.”
Kalau sudah masuk, tercatat dan/atau terdaftar, ke lingkaran kecil (circle VIP) kita, maka mereka adalah orang-orang spesial yang kehadirannya justru saya hargai.

Namun, jika bukan orang dekat, saya mudah merasa (sangat) terganggu ketika ada yang mendekat.
(Percayalah, jika ini terjadi, saya sedang berusaha keras untuk sopan, sebaik mungkin, dan semanusiawi mungkin kepada anda, tapi ini tidak akan bertahan lama)
Terutama jika tujuannya tidak jelas, atau malah niatnya tidak baik.
Kita dianugerahi detector hati dari “Yang Menggenggam Jiwa Saya

Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya;
maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.
(Q.S. Az-Zumar:42)


Sendiri Itu Pilihan, Bukan Masalah

Banyak orang menganggap kesendirian itu sebagai sesuatu yang menyedihkan.
Padahal, bagi sebagian orang, termasuk saya, itu adalah cara hidup yang paling nyaman.

  1. Waktu untuk Diri Sendiri
    Saat sendiri, saya bisa berpikir lebih jernih, bekerja lebih fokus, dan bahkan menemukan solusi untuk masalah yang sedang dihadapi.
    Kehadiran orang lain yang tidak relevan biasanya hanya membuat semuanya menjadi lebih rumit.
  2. Tidak Perlu Basa-Basi
    Sendiri berarti tidak perlu membuang waktu untuk basa-basi yang tidak penting.
    Saya tidak harus memaksakan senyum atau pura-pura tertarik pada percakapan yang sebenarnya saya tidak peduli.
  3. Hemat Energi Emosional
    Kehadiran orang lain sering kali membuat kita menghabiskan energi untuk sesuatu hal yang tidak penting bagi kita.
    Mendengarkan, merespons, atau mencoba memahami orang lain bisa sangat melelahkan.
    Dengan menyendiri, saya bisa menyimpan energi itu untuk hal-hal yang benar-benar penting.

Tapi Kenapa Mereka Harus Mendekat?

Ini pertanyaan besar yang sering muncul di kepala.
Apa sebenarnya yang membuat beberapa orang merasa perlu untuk mendekat, bahkan ketika tidak ada alasan yang jelas dan/atau sah secara hukum?

  1. Rasa Ingin Tahu
    Kadang-kadang, orang mendekat hanya karena penasaran.
    Mereka ingin tahu lebih banyak tentang kita, meskipun sebenarnya tidak ada hal yang perlu diketahui.
  2. Menganggap Semua Orang Sama
    Tidak semua orang suka keramaian atau bersosialisasi sepanjang waktu.
    Tapi beberapa orang tidak memahami itu. Mereka berpikir semua orang seharusnya senang dengan kehadiran mereka.
  3. Kebiasaan untuk “Terhubung”
    Di dunia yang semakin terhubung ini, ada tekanan sosial untuk selalu terhubung dengan orang lain.
    Padahal, tidak semua koneksi itu perlu atau bahkan diinginkan.
  4. Mereka Merasa Nyaman dengan Kita
    This is the craziest reason I’ve heard“.
    IIni adalah alasan paling gila yang pernah saya dengar).
    Nyaman?
    Apakah saya terlihat seperti Springbed atau kursi goyang??
    You cari orang lain atau cari pasangan, atau kalau sudah ada pasangan, lu nyaman-nyamanan saja sama pasangan lu, I HAVE MY OWN LIFE (For Crying Out Loud)
  5. Senang Sama Kita
    Listen, di dunia ini, banyak orang yang suka dengan perhatian yang bisa kamu berikan kepada mereka,
    but, that’s not me. (bukan saya).
    Saya tidak senang dengan perhatian orang, I don’t.
    I am not an attention seeker, I’d rather be alone, drink alone, eat alone, and sleep alone.

Dikecualikan dari hal-hal di atas, tentu saja untuk yang mencintai dan kita cintai. (LoL)


Menghadapi Orang yang Mendekat Tanpa Alasan

Jujur saja, saya tidak ahli dalam menghadapi orang seperti ini.
Tapi saya sudah belajar beberapa trik untuk menjaga jarak tanpa harus menyakiti perasaan mereka.

  1. Sikap Netral
    Bersikap netral tanpa memberikan terlalu banyak respon adalah salah satu cara untuk menunjukkan bahwa saya tidak tertarik.
  2. Memberikan Batasan yang Jelas
    Jika mereka tetap mendekat meskipun sudah ada tanda-tanda penolakan, saya harus tegas.
    Memberikan batasan yang jelas tidak hanya membantu mereka memahami, tetapi juga melindungi ruang pribadi saya.
  3. Fokus pada Diri Sendiri
    Dengan menunjukkan bahwa saya sibuk dengan hal-hal yang membuat saya (harus) memasang muka serius, biasanya orang yang mendekat akan mundur dengan sendirinya.

Saya Tidak Membenci Orang, Saya Hanya Tidak Membutuhkan Semua Orang

Ada perbedaan besar antara membenci orang dan memilih untuk tidak terhubung dengan semua orang.

  1. Saya Menghormati Orang Lain
    Hanya karena saya tidak ingin dekat, bukan berarti saya tidak menghormati mereka.
    Saya menghormati hak mereka untuk hidup sesuai keinginan mereka, dan saya berharap mereka juga menghormati hak saya (untuk tidak diganggu).
  2. Tidak Semua Orang Itu Buruk
    Bukan berarti semua orang yang mendekat memiliki niat buruk.
    Tapi, saya tidak bisa selalu membuka diri untuk semua orang, karena itu akan melelahkan dan tidak produktif (counterproductive) bagi saya.
  3. Lingkaran Kecil Lebih Bermakna
    Saya lebih suka memiliki lingkaran kecil yang berisi orang-orang yang benar-benar berarti bagi saya.
    Hubungan yang sedikit tapi berkualitas jauh lebih baik daripada banyak hubungan yang dangkal dan tidak berarti.

Pesan untuk Mereka yang Mendekat Tanpa Tujuan

Kalau kamu ingin mendekat, pastikan kamu punya alasan yang jelas dan niat yang baik.
Kalau tidak, lebih baik tetap di tempatmu dan jangan mendekat (You don’t want to see the cold and cruel side of me).

  1. Hargai Privasi Orang Lain
    Tidak semua orang ingin didekati, dan itu bukan sesuatu yang perlu dianggap pribadi.
  2. Pertimbangkan Apa yang Kamu Bawa
    Apakah kehadiranmu akan memberikan manfaat atau justru menambah beban atau malah membuat saya sebal?
    Kalau tidak yakin, lebih baik berpikir dua kali (atau lebih) sebelum mendekat.
    (Dan selama kamu berpikir, I’d be gone, LoL)
  3. Bukan Masalah Mereka, Tapi Masalahmu
    Ketika seseorang (me for example) memilih untuk sendiri, itu adalah pilihan mereka.
    Jangan anggap itu sebagai penolakan terhadap dirimu secara pribadi.
    Seperti yang sudah saya bilang di atas, banyak orang yang lebih membutuhkan (dan senang dengan) perhatianmu daripada aku yang tidak butuh apa-apa darimu.

Kesimpulan: Tidak Dekat, Jangan Mendekat

Saya tidak membenci orang, tapi saya juga tidak merasa perlu terhubung dengan semua orang.
Hidup ini cukup sibuk, dan energi serta waktu saya terbatas.

Jadi, saya memilih untuk menyimpan energi itu untuk hal dan/atau orang-orang yang benar-benar berarti bagi saya.

Jadi, kesimpulannya:
We are fine, selama mereka, anda, dan kamu tidak mendekat.

Terima Kasih atas kunjungan dan komentarnya di NKRI One

Most Read
Scroll to Top