Masih Manusia Kan? Kita Nggak Akan Tertarik untuk Cross the Border

Masih Manusia Kan? Kita Nggak Akan Tertarik untuk Cross the Border

Sebuah refleksi tentang godaan, batasan hidup, dan pilihan untuk tetap berada di jalan yang benar meskipun penuh tantangan.
Bagaimana seorang hamba Allah mengatasi godaan tanpa melampaui batas?


Pendahuluan

Setiap manusia memiliki batasan, terutama bagi seorang hamba Allah yang menjalani hidup dengan panduan spiritual.

Kami disuruh sabar, termasuk jangan melampaui batas (cross the border).
Kalimat ini adalah pengingat bahwa hidup sebagai manusia adalah tentang keseimbangan—antara godaan dan keinginan untuk tetap berada di jalan yang diridhai Allah.

Namun, hidup tidak pernah mudah.
Godaan sering menghampiri, setan sering mendatangi, menawarkan sesuatu yang jarang ditawarkan ke manusia lain.
Bagaimana cara menghadapi tawaran ini tanpa melampaui batas?

Artikel ini akan membahas refleksi seorang manusia yang, meskipun penuh dosa di masa lalu, bertekad untuk tetap memilih jalan kebaikan.


Batasan dalam Hidup: Mengapa Penting?

1. Apa Itu Batasan?

Batasan adalah aturan, nilai, atau prinsip yang menjaga manusia agar tidak terjerumus ke dalam tindakan yang merusak diri sendiri atau orang lain.

Dalam agama, batasan ini adalah perintah dan larangan Allah yang dirancang untuk menjaga agar hamba-Nya tidak menggila dan/atau melakukan kerusakan yang dapat mengganggu keseimbangan dunia.

2. Mengapa Batasan Dibutuhkan?

  • Menghindari Kehancuran Diri:
    Batasan menjaga kita dari tindakan yang bisa merugikan diri sendiri.
  • Mendekatkan Diri kepada Allah:
    Dengan mengikuti batasan, kita menunjukkan kepatuhan kepada Allah. (takut sama Allah)
  • Mengontrol Nafsu:
    Batasan (pagar) membantu kita mengendalikan godaan yang datang dari setan atau keinginan duniawi.
    (80% setan, tidak bisa melewati batasan ini, tapi ya sebagian kecil bisa seeping through)

Godaan dan Tawaran Setan

“Kadang Gw pikir, ‘Apa Gw makan aja ya?’
Tapi Allah mengawasi kami 24 jam sehari (24/7).”

Godaan adalah ujian yang selalu hadir dalam hidup manusia.
Namun, bagi seorang hamba Allah, ada kesadaran bahwa setiap langkah diawasi oleh Allah. Godaan ini sering datang dalam berbagai bentuk.

Namun, kesadaran bahwa Allah mengawasi kami 24/7 menjadi tameng yang melindungi dari godaan tersebut.


Tidak Melampaui Batas: Pilihan yang Sulit tapi Benar

1. Menghindari Dosa yang Tidak Perlu

Melakukan dosa yang tidak perlu, tidak kami inginkan, dan tidak dalam keadaan kahar atau mendesak adalah hal yang bodoh

Dosa yang tidak perlu adalah tindakan yang dilakukan tanpa alasan mendesak atau tekanan besar.
Sebagai hamba Allah, kita mungkin (sedikit banyak) tergoda, tetapi memilih untuk menghindari dosa adalah langkah pertama untuk tetap berada di jalan yang benar.

2. Memilih Damai daripada Kekacauan

I will always choose peace over chaos

Saya lebih memilih hidup damai, tenang, santai. leyeh-leyeh, dan ketawa ketiwi, ketimbang chaos (kekacauan).
Kekacauan yang timbul dari tindakan melampaui batas hanya akan membawa kehancuran, baik secara fisik maupun spiritual, untuk diri sendiri maupun orang lain.


Refleksi: Manusia dengan Masa Lalu yang Gelap

I am not a holy person, in fact I a bad man, a very very bad man

Pengakuan bahwa seseorang memiliki masa lalu yang penuh dosa menunjukkan kerendahan hati dan kesadaran diri.
Namun, masa lalu tidak mendefinisikan diri kita di masa depan.

Justru, kesadaran akan kesalahan masa lalu menjadi motivasi untuk memperbaiki diri dan senantiasa menjadi cerminan untuk tidak menjadi “setan” lagi.
(Although, it’s basically impossible. LoL)

1. Kesadaran Akan Dosa

Setiap manusia pernah melakukan kesalahan.
Namun, kesadaran bahwa kita pernah salah adalah langkah pertama menuju taubat dan perbaikan diri.

2. Pilihan untuk Tetap di Jalan Allah

Tidak ada manusia yang sempurna.
Namun, memilih untuk tetap berada di jalan yang lurus, yang diridhai Allah adalah bukti dari usaha dan niat yang tulus.
(KEP: Huh? Niat tulus apaan?“)


Cara Menghadapi Godaan

  1. Berlindung kepada Allah
    • Doa adalah senjata terbaik melawan godaan.
      Mintalah perlindungan dari Allah untuk menjaga hati tetap lurus.
  2. Mengingat Konsekuensi
    • Setiap dosa memiliki akibat, baik di dunia maupun akhirat.
      Mengingat ini dapat membantu kita menahan godaan.
  3. Menguatkan Iman
    • Iman adalah perisai yang melindungi dari pengaruh setan.
      Tingkatkan iman melalui ibadah dan refleksi diri.
  4. Hindari Situasi Berbahaya
    • Jangan mendekati situasi atau lingkungan yang bisa memicu godaan.

Kesimpulan: Jangan Kembali Menjadi Pendosa dengan Sengaja

Masih manusia kan? Kita nggak akan tertarik untuk cross the border.”

Itu artinya, selama masih manusia biasa, nggak super cantik, nggak extraordinary, kita tidak harus melewati batas (crossing the border), melewati semua norma, value, dan prinsip hidup kita, untuk melanggar aturan Allah.

Walau kata Ibuku, “Semua wanita itu cantik Kak, nggak ada yang jelek.”
(KEP: “…”)
Tapi kan kita punya mata, hati, dan instinct.

Semua indera, kemampuan untuk menilai mana yang baik mana yang salah, dari Allah, harus digunakan untuk menentukan semua hal yang kita hadapi, agar tidak melampai batas yang sudah ditetapkan Allah. (be wise)

Tertarik sama manusia itu satu hal, tapi melanggar batas karena manusia adalah kebodohan yang mestinya tidak kita lakukan dulu, sekarang, ataupun nanti di masa depan.
(Naudzubillah)

KEP: “Afterall, kita nggak terlalu ‘laper‘ kok” (Baper sih iya, kadang, Hahahahaha).

Meskipun godaan sering datang, kekuatan untuk bertahan ada dalam kesadaran kita bahwa Allah selalu mengawasi dan siap “menjitak kita” kalau dosa yang kita lakukan konyol (salah total dan tidak perlu sama sekali untuk dilakukan).
Masa lalu kita sebagai Pelahap Dosa (Sins Eater, LoL) tidak usah diteruskan lagi,

Kata-kata Allah via Rasul-Nya:

Surah At-Tahrim (66:8):
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya (taubat nasuha)…

Surah Ali Imran (3:135):
“…dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka—dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah?…”

Surah Hud (11:114):
“… Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. I
tulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.”

Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah seorang Muslim tertimpa kelelahan, penyakit, kesedihan, atau kesulitan, bahkan duri yang menusuknya, melainkan Allah menghapus sebagian dosa-dosanya karena hal itu.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Surah Az-Zumar (39:53):
“Katakanlah, ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri!
Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. S
esungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.'”

Enak kan, punya Tuhan Allah?

Pilihlah damai daripada kekacauan, dan jadilah hamba Allah yang terus berusaha, meskipun dengan segala keterbatasan manusiawi.
Karena pada akhirnya, yang terpenting adalah niat dan usaha untuk tetap berada di jalan yang lurus.
KEP and The Gang: “Ya, kalaupun di masa depan kita belok dikit, setidaknya kita sudah berusaha lurus (hahahahaha).”

Terima Kasih atas kunjungan dan komentarnya di NKRI One

Most Read
Scroll to Top